Terlihatlah wajah perempuan itu dengan senyuman yang hangat serta lesung pipitnya ditambah lagi dengan warna rambut yang sangat cocok dengan kulit putihnya.Ibu Ratna memandang wajah perempuan itu dengan penuh tanya,"apa dia selingkuhannya ?"
"Kenapa, bu ?" tanya perempuan berbaju merah itu.
"Oh gak apa-apa mba, makasih yah." jawab Ibu Ratna yang tidak melepas pandangannya dari perempuan itu.
"Yaudah duluan yah, bu." Perempuan itu berlalu setelah melemparkan senyum manisnya kepada ibu Ratna.
Ibu Ratna terus memperhatikan perempuan itu, perempuan dengan penampilan yang sangat berkelas serta tas hitam tenteng yang sudah pasti branded, ditambah lagi perhiasan yang ia kenakan dan terkesan pamer sangat khas dengan ciri-ciri perempuan simpanan.
Umur perempuan itu sekitar 30 tahun Sedangkan ibu Ratna sudah memasuki umur 42 tahun. Sangat jauh terpaut. Itulah yang membuat ibu Ratna semakin yakin bahwa perempuan itu yang menjadi selingkuhan suaminya.
***
New York memutuskan memulai Desember dengan lumayan dingin, suhu pagi ini naik sedikit jadi enam derajat, angin juga tidak terlalu kencang dan matahari mulai menampakkan dirinya walau tak secerah bulan-bulan kemarin, salju juga masih ada di mana-mana memenuhi atap rumah.
Cuaca yang lumayan bersahabat untuk mereka yang sedang ingin berlibur seperti mereka itu yang sedang sibuk mempersiapkan barang-barang yang ingin di bawa.
"Laniii .... Rachel ... bangun!" teriak Geri dari arah kamar tamu sembari memasukkan jacket kecintaannya ke dalam koper.
Rachel sedang berada dalam toilet ketika ia mendengar Geri teriak membuatnya mempercepat durasi mandinya, dan ia harus bergantian dengan Lani.
Sedangkan perempuan bernama Lani itu masih hanyut dalam lelap tidurnya, posisinya tidak pernah berubah yang masih tetap memegangi dagunya dengan balutan selimut tebal."Time to liburannn ...." ucap BI Minah dengan nada sok sexy nan elegan lalu membuka kedua pintu lemari mewahnya, hingga memperlihatkan baju-baju musim dinginnya yang setahun lalu ia kenakan. BI Minah dengan sigap dan gesit menggapai pakaiannya lalu menyeleksi baju-bajunya yang pantas untuk dimasukkan ke dalam koper.
"Eh anak-anak udah pada bangun belum yah ?" lirih BI Minah menghentikan kegiatannya lalu segera menghampiri kamar Anna dan anak-anak yang lain.
BI Minah mengepalkan tangannya untuk mengetuk pintu kamar Anna tapi tiba-tiba Anna lebih dulu membuka pintu kamarnya.
"Eh mami, Good Morning." sapa Anna yang masih menguap.
"Tumben bangun cepet nih,"
Anna tersenyum," hehe kan mau liburan, Mi."
"Yaudah mandi deh cepet! Terus sarapan yah." Pinta BI Minah lalu berjalan kearah kamar anak lelakinya bernama Cakra.
BI Minah memasuki kamar Cakra yang bernuansa monokrom dengan gambar besar wajahnya yang tertempel di dindingnya, serta lampu tidurnya yang masih menyala hingga pagi.
Memasuki ruangan tersebut bagaikan memasuki lorong goa yang kecil dan gelap tanpa ada jendela satupun."Yaampun" desis BI Minah menaruh lengannya pada pinggangnya.
"Cakraaaa .... wakeup!" Teriak BI Minah lalu menarik selimut yang menutupi semua tubuh Cakra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyaksikan Pagi dari Matamu
عاطفيةAda saatnya kita harus merenung apa yang pernah terjadi. Merenung adalah cara terbaik untuk memperbaiki diri dan mulai melangkah lagi. Dan perihal memaafkan apa itu adalah keharusan ? Bahkan untuk seorang pengkhianat ? "Katamu, mari kita saling pe...