Prolog (Life Begins)

8.5K 493 14
                                    


Hinata Shoyou. Tangan lelaki bertubuh mungil itu bergetar tidak percaya dengan hasil tes laboratorium yang menyatakan bahwa ia adalah seorang omega murni.
Padahal jelas-jelas orangtua dan kakaknya adalah seorang beta. Hinata lalu meminta tes ulang pada dokter. namun hasilnya tetap sama. Ia pun pulang dengan perasaan campur aduk.

Didunia ini, mereka terbagi menjadi 3 kelompok. Yaitu, alpha sebagai puncak tertinggi golongan. Beta yang berada ditengah, mengambil setidaknya 80% populasi didunia. Dan omega yang berada dikasta terendah.
20% sisanya terbagi menjadi 2.

10% alpha, dan,
10% omega.

Sesampainya dirumah hinata menyerahkan hasil tesnya pada kedua orangtunya.

" apa yang salah jika hinata seorang omega. Ia bisa tetap melanjutkan cita-citanya ".
Teriak nishinoya pada kedua orangtuanya. Ia kesal dengan respon orangtuanya seolah menunjukkan bahwa hinata omega adalah akhir dari segalanya. Adiknya juga berhak untuk bahagia.

" Tidak masalah Nishinoya nisan, aku hanya harus trus mengonsumsi obat untuk mengontrol masa heat ku. Kalian tidak perlu khawatir ".
Setelah menyelesaikan kalimatnya, hinata berjalan lunglai menuju kamarnya. Mengunci rapat pintunya, agar tidak satupun dari mereka yang mendengar tangisannya.

Tapi, dugaan hinata ternyata salah. Memasuki bangku SMA ia bertemu dengan seorang lelaki yang bernama Kageyama Tobio. Membuat hidup hinata lebih berarti. Untung saja tobio bisa menerimanya apa adanya.

Dimalam saat kageyama menandai hinata, kageyama telah berjanji. setelah lulus nanti, Kageyama akan melamar hinata. membawa hubungan mereka kejenjang yang lebih serius. Berjanji untuk slalu bersama hingga akhir hayat.
.
.
.

Time skip

Suara lonceng gereja membuyarkan lamunan kageyama. Hinata memperhatikan gerak gerik kageyama yang terlihat gelisah.

" Hei.. tenanglah ". Hinata mengenggam erat tangan gemetar kageyama. Dan memperlihatkan senyum indahnya.

Mereka berjalanan seiring  dengan denting lembut piano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mereka berjalanan seiring dengan denting lembut piano. Kelopak mawar bertaburan disepanjang jalan mereka.









Proses pengucapakan janji suci itupun dimulai.

" Kau, Kageyama Tobio. bersediakah kau menerima Hinata Shoyou, menjadi pendampingmu?. Bersedia menemaninya disaat suka, maupun duku. Disaat sakit maupun sehatnya ?.

" Saya bersedia ". Jawab kageyama mantap. Ia sampai menahan nafasnya agar suaranya tidak terdengar gugup.
Pendeta mengulangi perkataan yang sama pada hinata.

" Saya bersedia ". Jawab Hinata tidak kalah mantap juga.



" Baiklah.. dengan ini, saya nyatakan kalian berdua telah sah menjadi sepasang suami istri. Kau boleh mencium pasanganmu ".

Pendeta tersenyum kearah kageyama seolah memberi isyarat. Kageyama mengangguk, kemudian menyingkap jarang diantar mereka.

 Kageyama mengangguk, kemudian menyingkap jarang diantar mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Para tamu bersorak dan bertepuk tangan riuh. Mereka hanya sekedar menempelkan bibir satu sama lain. Tapi kageyama sudah tahu betul, seberapa lembut dan kenyalnya bibir hinata.

TAKE ME INTO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang