Ch. 9 (Hari yang Cerah)

2.9K 247 28
                                    

Cahaya matahari tampak mulai menyilaukan mata. Udaranya cukup sejuk. Semilir angin sesekali menyapa kulit putih mulus hinata.

Pagi ini, dokter akaashi sudah selesai melakukan check up rutin. Memeriksa Organ vital, detak jantung dan tekanan darah hinata sudah mulai membaik.

" trima kasih dok ". Dokter akaashi hanya mengangguk sembari melempar senyum ramah. Segera membereskan alatnya dan keluar dari ruangan.

Ponsel hinata tiba-tiba berdering. Dia bingung siapa yang tumben pagi-pagi begini sudah menelfon.

ternyata dari kenma, sahabatnya.

' halo kenma ada apa.. ".

" itu.. aku denger dari kuro, kau masuk rumah sakit ".
Nada bicara kenma terdengar pelan dan santai, namun jelas ia khawatir dengan keadaan sahabatnya.

" Hoooh.. ini? Betsu ni(gada apa") Kamu sini dong. Ajak kenro skalian. Bosen liat mukanya kageyama mulu ".

Kageyama mencebikkan bibirnya sambil mengaduk susu buatannya.

" yah yah yah. Pleaseeee ". Rengek hinata

" gomen shoyou, karna kondisi sekarang masih covid, aku blum berani bawa anak aku keluar. Apalagi ke rumah sakit.

Hinata menghembuskan nafas gusar. Benar juga. Terlalu beresiko membawa anak anak

" nih, minum dulu.. harus habis. Tegas Kageyama menyodorkan susu bumil pada hinata

" huwaaa, lihat ini.. Kageyama mengancamku. Padahal dia tau sendiri, aku benci susu ".

" anooo.. Kageyama memberikan susu bukan hanya untukmu, tapi untuk bayi kalian juga bukan ".

Mendengar kalimat kenma. Ntah kenapa hatinya menghangat. Hinata sampai dibuat tersenyum senyum.
.
.
.

Kageyama memicingkan matanya melihat interaksi 2 sahabat itu. Obrolan mereka terlihat mesra di telfon.

Diam diam kageyama masih menyimpan cemburu pada kenma.

Apalagi jika mengingat masa lalu.
Kenma slalu mencuri ciuman pada pipi hinata.

" baiklah, besok kita bertemu dirumah ya. Kata dokter besok aku udah boleh pulang ".

" oh ya? syukurlah ".

Hinata mendengar suara tangisan dari seberang telfon.

" shoyou udah dulu ya, kenro kebangun ".

" ha'i.. ha'i.. Dah ".

Tut.. Tut. Tut..

Lalu sambungan telfon terputus sepihak. Hinata kembali melanjutkan sesi minum susunya.
Tapi Setelah beberapa teguk, hinata sudah enek.

" ayolah, sedikit lagi. demi anak kita yah.. Yah.. Yah.. ".
Bujuk Kageyama, mengambil alih gelas dari tangan hinata. Untuk membantunya meminum susunya hingga tetes terakhir.

" padahal aku sudah memiliki rasa favoritku. Tetap saja. Susu tidak enak ".

" susu enak kok ".

" ngga ".

" enak "

" ngga beee~ ". Hinata memelet-meletkan lidahnya. Rasa susu itu masih melekat di lidahnya

" enak, apalagi kalo diminum langsung dari sumbernya ".

" ngg.. eee?.. maksudnya ".

" emang udah pernah nyobain langsung gitu ". Kageyama mengangguk.

TAKE ME INTO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang