Ch. 8 (Penjelasan)

2.9K 252 11
                                    

" aku takut, jika mereka tau yang sebenarnya. Mereka akan memisahkanku darimu ".
Sudut bibir kageyama melengkung kebawah.

" tidak ada yang bisa memisahkanmu denganku... dengan anak kita. ".

Hinata melepaskan pelukannya, mengarahkan tangan besar kageyama mengelus perutnya.

" bukan begitu, kageyama junior ".
Hinata seolah berbicara dengan cabang bayi mereka didalam sana.

" ha'i.. papa, shinpai suru yo (jangan khawatir) ".
Ucapnya menirukan suara anak kecil sambil tersenyum sumringah.

" ha'i.. Maafkan papa ya nak, sudah melukai mamamu. Saat kau sudah besar, datang dan pukullah papamu ini, jika berani menyakiti mamamu lagi ".

Tidak henti-hentinya kageyama menciumi perut hinata yang mulai terlihat membuncit. Membuat hinata terkekeh karna geli.

" anaknya mulu yang dicium, mamanya juga mau dong ". Sambil menyodorkan wajahnya.

Kageyama segera mencium kening, pipi, hidung, dagu.
Dan terakhir turun ke Bibir.

" mmpphh.. " hinata melengkuh kecil. Kageyama mengulum bibirnya atas bawah bergantian.

Lidah mereka mulai menjamah satu sama lain. Hinata sedikit menekan tengkuk kageyama untuk memperdalam ciuman mereka.

" eeuum.. nnggh.. haah haa~ ".

Satu isapan kuat pada bibir bawah hinata mengakhiri sesi ciuman mereka.

.
.
.

Siangnya, setelah hinata selesai menceritakan semuanya pada orangtua mereka. Baik dari pihak keluarga hinata maupun kageyama memaklumi insiden yang terjadi.

" hinata sendiri yang nyari mati. Ibarat membangunkan singa yang kelaparan. Ya jelas, kageyama hilang kendali. Terlebih lagi dia telah menahannya sebulan lebih dan sempat berusaha menghentikan mu ".

Daichi mengangguk setuju dengan ucapan sugawara.

" maaf karna memukulmu kemarin malam ".
Nishinoya dengan gentlenya meminta maaf lebih dulu karna terlanjur memukul kageyama.

" daijobee, aku tau, nishinoya senpai melakukan itu karna tidak ingin siapapun menyakiti hinata ".

Kageyama tiba-tiba berdiri tegap dan mengepalkan tangannya didepan dada.

" saya, kageyama tobio berjanji, akan slalu mencintai dan melindungi hinata shoyou. Bahkan dengan nyawa saya sendiri ".

" Kalo begitu jangan pernah meninggalkan hinata sendirian. Kau harus trus menemaninya ". Itu oikawa yang berbicara.

" apalagi sekarang hinata hamil, bantu dia mengurus urusan rumah tangga dan keperluan bayi kalian nanti". Sambung iwazumi.

" jangan sampai hal ini terulang kembali ".
Daichi meremas pundak kageyama.

" kami tidak akan segan mengantungmu ditengah tengah tokyo dome ". Tambah iwazumi.

kedua bapak-bapak itu mengeluarkan aura yang sangat mengerikan. membuat si tersangka utama kageyama bergidik ngeri. menelan salivahnya kasar.

" ha'i.. ha'i.. Iwa-chan. Sebaiknya kita pulang. Jadwal besuknya sudah hampir habis. Kageyama, chibi-chan. Kami duluan ya ".

Tak lupa oikawa mencium kening hinata sayang.

Hinata membalas dengan tersenyum manis. Ia bersyukur orangtua kageyama memperlakukannya sudah seperti anaknya sendiri.

" sebaiknya kau juga segera minum obat dan istirahat. Kageyama, aku titip hinata yah ".
Daichi dan sugawara menyusul pulang.

Tak lupa Kageyama membungkuk hormat sebagai salam perpisahan .

" hati-hati dijalan mah, pah.. ". Hinata sambil melambaikan tangannya.

Pintu kembali tertutup setelah keduanya orangtua mereka menghilang diujung lorong.

Kageyama mengambil obat dan membantu hinata bersandar dikepala ranjang.

" aakkh.. Sial, Pantatku rasanya ingin meledak. sebenarnya kau main berapa lama sih ".
Kageyama menyodorkan beberapa pil warna warni dan gelas pada hinata.

" ntahlah, aku juga lupa. Yang kuingat, setelah akal sehatku kembali. Hari sudah mulai sore. Dan jatuh tertidur disampingmu ".

Hinata seketika terbatuk, matanya membulat tak percaya.

" sore katamu?, padahal kita mulai sekitar jam 8 pagi. Setelah sarapan ".

Ditambah, Kegayama lupa mencabut penisnya hingga malam. Hinata memijit pelipisnya yang tiba-tiba terasa pening.

" ee.. Kenapa? ". Tanya kageyama bingung.

" BAKAAAA, pake nanya lagi, ini alamatnya aku ga bisa jalan seharian. aaaa.. BAKA KAGEYAMA ".
Geram hinata memukul kageyama bertubi tubi.

" iya iya auuww.. maaf. hinata sayang, Aku siap mengendongmu kemana saja. Lagian aku sudah izin pada pelatih mengambil istirahat seminggu. untuk full merawatmu ".

Pipi hinata tiba-tiba memanas. Makin terasa panas saat kageyama mencium pipinya sekilas.

" uuuu.. lucu banget sih omega kecilku ini. Kageyama memainkan pipi putih mulus nan mengemaskan hinata.

" sudahlah, sekarang tepati janjimu. Aku mau buang air kecil. Gendong aku ke kamar mandi ".
Kageyama memberi hormat lalu dengan sigap mengendong hinata menuju kamar mandi.

Setelah dari kamar mandi..

" kageyama aku mau makan apel. Kupasin ya ".


" Kageyama naikin suhu acnya dong. Dingin ".


" Kageyama, bisa tolong horden jendelanya ditutup. hhooaahh aku ngantuk.
Kageyama menuruti perintah tuan putrinya dengan sabar.


" Kageyama matiin lampunya juga skalian ".


" Kageyama bisa bantu aku berbaring ".
Hinata memanggil namanya trus menerus.

" kageyama ".

" apalagi? ". Kageyama mendengus kesal. Telinganya mulai pegal mendengar namanya sendiri.

" bisa naik kesini ? ". Hinata tersenyum lembut sambil mengeser tubuhnya. Memberi sedikit ruang untuk kageyama berbaring disampingnya.

" aku tau, dari kemarin malam kamu belum tidur ".

Kageyama tidak bisa menolak. Tubuhnya lelah, matanya terasa sangat berat. Ditambah hinata memberinya tatapan memohon

Dengan sangat hati -hati kageyama naik ikut berbaring. memposisikan hinata didalam pelukan hangatnya. Dan Menjadikan lengannya sendiri sebagai bantalan Hinata.

Beberapa saat kemudian Kageyama sudah mengeluarkan denguran halus. Kelopak mata hinata juga perlahan mulai berat. Mungkin obatnya sudah bekerja.

Merekapun tidur dengan damai

Merekapun tidur dengan damai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TAKE ME INTO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang