Ch. 2 (Ketika Mimpi Jadi Nyata)

4.5K 375 39
                                    


" JADI ISTRI SAYA HAMIL DOK? " Dokter akaashi terkekeh kecil.

"skali lagi selamat ya pak ".

" ha.. ha.. ha'i arigatou ". Setelah menunduk, kageyama meninggalkan ruangan.


" tapi.. ". dokter akaashi kembali memanggilnya.

" begini, karna kandungan istri anda tergolong lemah. 1-2 bulan kedepan mungkin anda tidak diperbolehkan berhubungan intim dulu. Takutnya, terjadi sesuatu pada kandungan istri anda ".

Kageyama seperti tersambar petir siang bolong. Ntahlah, tidak ada yang bisa mendeskripsikan keadaan hati dan pikirannya sekarang. Perasaannya campur aduk.

Sedih, karna harus menahan hasrat berhubungan intimnya dengan hinata. Yang merupakan hal yang mustahil baginya. Menahannya selama seminggu saja sudah terasa sangat berat. Apalagi sebulan.

Tapi juga Senang, mengetahui hinata mengandung anak mereka. Setelah penantian yang cukup panjang. Mimpi mereka akhirnya terwujud memiliki seorang anak yang di idam-idamkan


Yah, hinata sangat suka dengan anak kecil. Dia slalu iri dengan temannya Yamaguchi dan tsukishima. Padahal usia pernikahan mereka baru 2 tahun, tapi anaknya sudah 2, Kembar lagi. Jadi hinata suka memaksa kageyama mengantarnya kerumah tsukkishima.

Hinata ingin bermain dengan sikembar yuki-yuta. Ditambah, mereka sedang aktif-aktifnya. Yamaguchi sama skali tidak keberatan. Hinata sangat pandai bermain dan merawat anak anak.

Ntah hinata belajar dari mana. mungkin ini sudah menjadi bagian dari nalurinya.

Yamaguchi bersyukur, ia sangat terbantu dengan adanya hinata

______

Kageyama sudah kembali dari ruang dokter.

" apa kata dokter kageyama, hinata sakit apa? ".

" hinata ga sakit apa-apa kok ".

" trus kok dia bisa ping-.. ".

" Hinata Hamil mah ". Potong kageyama. Kalimat itu keluar begitu saja dari mulutnya.

Hampir saja bola mata sugawara melompat keluar. Raut wajahnya menampilkan hal yang sama dengan kageyama beberapa menit yang lalu.
Mata kageyama kembali basah.
Sebentar lagi, keluarga mereka akan sempurnah.

_______

Alis hinata berkedut, sayup sayup matanya mulai terbuka. Hinata siuman. Ia melihat kageyama sedang tertidur beralaskan telapak tangannya.

" kageyama ". Hinata sedikit menggerakkan  tangannya yang terasa keram ditindih oleh suaminya. Kageyama terbangun.

" Hinata? eh, kenapa aku ketiduran ". Ia mengosok matanya yang sedikit sembab lalu menguap kecil.

" mata kamu kenapa. Abis nangis ?".

" trus kenapa aku dirumah sakit ?".

Tanya hinata bingung. Ingatan terakhirnya adalah ketika dia ingin mengambil beberapa cemilan dikulkas tapi tiba-tiba bumi yang dipijaknya serasa berputar, lalu semuanya menjadi gelap.


Ia semakin kebingungan takkala melihat mata kageyama berkaca kaca.

" Hi.. Hinata ". Suara kageyama bergetar. Mengigit bibir bawahnya kuat.


" kau hamil sayang ".

Hinata  menutup mulutnya tidak percaya. Lidahnya terasa keluh, tidak sanggup mengeluarkan sepatah katapun. 

" Selamat sayang ".

Kageyama menarik hinata kedalam pelukannya. Saat itu juga tangisan hinata pecah. Air mata mengalir deras dipipinya. Kageyama tau pasti hinata sangat terkejut. Ia mengelus pundak istrinya sayang.

Setelah dirasa tenang, kageyama baru melepas pelukannya dan mengecup kedua mata hinata.

" Kita akan merawat dan membesarkannya bersama ".

Kageyama tersenyum lembut. Sorot matanya begitu teduh. Hinata terkekeh kecil ketika perutnya diusap oleh tangan besar kageyama. Kemudian sedikit mengangkat baju pasien hinata. Ia ingin mencium bayinya


cup

" hihihi.. Geli, rasanya aneh ". Kata hinata.

______


Besok siangnya hinata sudah diperbolehkan dokter untuk pulang. Dokter kembali mengingatkan pesannya pada kageyama. Agar 1/2 bulan kedepan ia harus menahan hasrat berhubungan intimnya dulu.

Mari berdoa, semoga masa rut kageyama tidak datang dalam waktu dekat ini.

Tapi tetap saja. Ia adalah seorang lelaki. Having sex merupakan kebutuhan primernya. Tapi demi cabang bayi diperut hinata. Sebisa mungkin ia menahan egonya.

_____


Mereka telah sampai dirumah, kageyama membantu hinata membereskan rumahnya yang sedikit berantakan.

" biar aku saja. kau istirahat saja dulu yah ". Kageyama mengambil alih kegiatan hinata. Hinata tidak boleh capek.

" daijobeee, aku sudah merasa lebih segar ". Namun kageyama tetap tidak memperbolehkan hinata mengangkat barang apapun.

" kalau begitu, sore nanti kita beli susu ". Hinata mengerutkan alisnya.

" susu? ga mau ah ". Tolak hinata mentah-mentah.

" kamu tau sendirikan, aku paling ga suka minum susu ". Tambah hinata mempoutkan bibirnya. Kebalikan dari hinata, sedari kecil kageyama sangat suka minum susu. Hingga sekarang.

" pantasan kau pendek ". Celetuk kageyama.

" Naaaandadooooo ". Buru buru kageyama membekap mulut hinata menggunakan bibirnya. Tangan hinata yang tadinya terkepal, siap memukul kageyama seketika melemah.

"eeuum.. " hinata membulatkan matanya terkejut.

" mmpphh.. aahmm..".

Kemudian meremas pundak kageyama ketika dirasa ciuman kageyama semakin liar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian meremas pundak kageyama ketika dirasa ciuman kageyama semakin liar.

" nnghh.. aah ".

Desah hinata kecewa. Kageyama tiba-tiba melepaskan ciuman mereka secara sepihak.

" susunya bukan cuma buat kamu. Tapi baby kita juga ".

Kageyama mencolek hidung hinata. Sudut bibir kageyama tersenyum miring takkala melihat ekspresi nanggung hinata.

Kali ini, hinata benar benar harus mengalah. Hinata mengangguk malas lalu mendudukkan dirinya dipinggir ranjang sambil menunggu kageyama selesai membereskan rumah.

TAKE ME INTO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang