Ch. 12 (Persiapan Persalinan)

2.5K 238 10
                                    

Malam itu, hinata hanya bisa berbaring gelisah, Matanya enggan untuk menutup. Kageyama yang tadinya sudah tertidur lelap kembali terbangun merasakan kasurnya terus bergerak.

" kenapa belum tidur? ". Tanya kageyama sambil melirik jam digital diatas meja. Hinata menggeleng.

" Perut aku ga enak, Baby nya gerak mulu. ". Renggek hinata. Usia kandungannya sudah tujuh bulan lebih, hampir menginjak angka delapan.

Kageyama menarik tubuh hinata untuk disandarkan kedadanya. Tangan kanannya menjadi bantalan hinata, dan sebelahnya lagi untuk mengusap perut buncit kekasihnya.

" Anakku. Mainnya besok lagi aja yah. Sekarang mommy harus istirahat ". Ucap Kageyama berharap bayi dalam kandungan Hinata bisa mengerti. Lalu sedikit merendahkan kepalanya untuk mengecup lembut perut hinata.

Bayi mungil dalam perut hinata seolah merespon suara kageyama dengan menendang kecil. Baru kemudian bayi mereka kembali tenang.

" gimana? Perutnya udah enakan? ". Hinata mengangguk imut. Kageyama tidak tahan untuk tidak mencium hinata. Dilumatnya bibir hinata atas bawah bergantian. Setelah beradu ciuman, mereka kembali melanjutkan tidurnya. 

.....

Menjelang waktu persalinan hinata mulai fokus mempersiapkan fisik maupun mentalnya. Dan bertanya- tanya pada sahabatnya kenma dan yamaguchi. 

Hal yang wajar ketika seorang omega merasa ketakutan menghadapi proses persalinan. Apalagi untuk seorang Omega laki-laki.

" apa rasanya sesakit itu? ".

" sangat, saaaaangat sakit, sampai kau lebih memilih mati saja ". Ucap kenma jujur.
Yamaguchi menyenggol lengan kenma sambil memicingkan matanya.

" jaga omonganmu ". Bisik yamaguchi. 

Tapi terlambat. Air mata Hinata sudah mengalir deras

" ayolah.. Kuatkan dirimu. Kau juga pasti penasaran seperti apa rupa bayi kalian didalam sana ".

" Bertahanlah shoyou, kami akan membantumu ". Tambah kenma, kali ini yamaguchi mengangguk setuju.

" memang berat. Tapi bukankah ini adalah impianmu? Membangun rumah tangga yang bahagia. Sebentar lagi, keluarga kalian akan sempurnah. Ada Kau, kageyama dan anak kalian ".

Kalimat yamaguchi berhasil meredam tangisan hinata. Air matanya berhenti mengalir, tapi wajahnya masih terlihat gelisah.

" apa lagi? Kenapa wajahmu seperti itu? ".

" aku takut... Apakah aku bisa menjadi orangtua yang baik. Ibu yang baik ".

" pengalaman yang akan mengajarkanmu. Tidak masalah jika kau gagal 2 atau 3 kali. Dengan begitu hari berikutnya akan jauh lebih baik ".

Yamaguchi memang yang paling bijak diantaranya. Bagaimana tidak. merawat bayi 2 sekaligus, ditambah bayi besarnya (Tsukishima) yang tiba-tiba berubah manja, setelah kehadiran sikembar.

" Yap. aku saja hampir kehilangan akal sehatku ". Celetuk Kenma tiba-tiba.

" haaa? aa.. apa maksudmu ? ". Hinata terkejut. Apa maksudnya dengan hilang akal.

" Aku meninggalkan bayiku di kamar mandi. Saat itu aku lupa jika ternyata sudah memiliki bayi. Kuroo yang menemukannya ".

Hinata, yamaguchi mengeleng"kan kepalanya menatap kenma tidak percaya.

" dia menggigil dan terkena demam ".

" bayinya? ".

" bukan ".

" trus ? ".

" kuroo yang- ".

" batin kuro pasti sangat terguncang dengan kejadian itu ". Potong yamaguchi.
Sulit dipercaya memang. Tapi begitulah kejadiannya. Kuro sampai izin cuti kerja seminggu lebih. Tidak bisa makan, minum, dan tidur dengan benar.

" aku benar-benar menyesal, karna kecerobohanku. Bayiku hampir saja- ".

" sssttt.. sudahlah, dewi fortuna berarti masih berpihak pada kita ".

Kembali ke pembahasan awal. Kenma yang melalukan persalinan normal mengusulkan hinata agar mengambil kelas yoga persiapan persalinan. Kageyama juga harus ikut. 

Untuk yamaguchi sendiri, Tsukkishima tidak memperbolehkannya memilih jalur normal. Anak merekakan kembar. Tsukki tidak mau yamaguchi menderita. Apalagi kata dokter bayi mereka terbilang besar. Masing-masing memiliki berat 3,2 kilo.

.
.
.

" waaahh, bukannya itu Kageyama Tobio dari schweiden adlers. Apa yang dia lakukan ditempat ini ". Pekik salah seorang wanita saat melihat kageyama memasuki ruangan yoga.

" Hinata, tunggu disini. Aku ambil matras dulu ya". Hinata hanya membalas senyum kikuk. Dia benar benar merasa canggung oleh seluruh tatapan pria dan wanita diruang ini.

" h.. hai'ii Yoroshiku onegaishimasu ". Hinata yang tidak tau harus bersikap apa, hanya bisa membungkuk hormat.

" Baiklah... sebelum mulai, semuanya tarik nafas. Rilekskan badan dan otot-otonya ". Hinata segera duduk diikuti kageyama yang mengambil posisi dibelakangnya.

" Gerakan yoga ini, ditujukan untuk melatih otot yang berperan dalam proses persalinan nanti. seperti otot paha, pinggul, perut dan " 

bla bla bla

Sepanjang kelas, telingnya dibuat panas oleh barisan wanita yang membicarakan perihal suaminya dibelakang. Sedangkan kageyama tidak menghiraukan sama sekali. Dia terlalu fokus mendengarkan penjelasan instruktur tak jauh didepannya. Hinata semakin dibuat cemburu.

" Padahal kageyama-kun bisa dapat omega wanita yang lebih cantik, layak dari dia ". Mereka saling mengangguk setuju.

" Apanya yang menarik dari dia ".

" Rambutnya, pppfftt.. Mataku sampai sakit ". Kini, Ia mengejek warna rambut hinata. Hinata semakin tertunduk malu.

Ternyata Kageyama juga samar samar mendegarnya perkataan para wanita itu. Kageyama lalu menengok kebelakang untuk sekedar mengisyarakatkan mereka untuk tenang. Tapi malah, mereka semakin berisik mendapati idola mereka tengah memperhatikannya.

Sesampainya dirumah, hinata segera menuju kamar dan tidak sengaja membanting pintu kamarnya. Kageyama dibuat terkejut skaligus bingung. Ditambah sepanjang perjalanan pulang, hinata lebih banyak diam.

Tok tok tok

" Sayang, kamu kenapa sih ". Kageyama membuka pintu kamar mereka yang ternyata tidak dikunci.

Ia segera menghampiri istrinya yang meringkuk dibawah slimut membentuk sebuah gundukan.

" Apa kau menyesal menikahiku ".

" Apa? Siapa bilang? Tidak mungkin. Bahkan Tidak pernah sekalipun dalam hidupku berfikir seperti itu ". Kageyama mengelus punggung hinata dari balik slimut.

" Sayang Hinata, perkataan mereka tidak usah difikirkan ". Hinata menyembulkan kepalanya dari dalam slimut.

" Jadi kau mendengarnya ". Kageyama mengangguk.

" Tidak ada yang layak berada disisiku kecuali kau hinata. Hanya kau yang kubutuhkan ". Hinata menatap kageyama yang tersenyum lembut padanya.

" Kau akan jadi milikku, Selamanya ". Kageyama mencium kening hinata lalu memeluknya erat.

" lihat, siapa yang kembali menjadi raja diktator ".

TAKE ME INTO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang