TAKE ME INTO YOU

Ch. 4 (Maaf)

Matahari pagi mulai menampakkan sinar hangatnya.  Terlihat dua sosok anak adam masih setia dalam mimpinya.

Beberapa menit kemudian, sosok yang bertubuh lebih kecil mulai mengeliat tak nyaman.

Sinar matahari memaksa masuk meneropos retinanya.

" uuum.. hhoo~ ".

Hinata menggosok matanya yang masih terasa berat. Ia menguap kecil sambil merenggangkan otot dan persendiannya yang terasa kaku.

" jam berapa sekarang ".

Hinata menyipitkan matanya takkala mencari keberadaan ponsel pintarnya. namun ia malah salah fokus dengan kageyama yang tertidur dengan keadaan toples. Mungkin semalam kageyama kepanasan, makanya dia buka baju. pikir hinata.

Pipi hinata menghangat, tangannya terasa gatal ingin menyentuh dada berotot suaminya.

Jemarinya mulai terangkat mengusap permukaan kulit kageyama yang terasa sedikit kasar tapi hangat.

" Doushita no? (apa yang kau lakukan) ".

Buru-buru hinata menarik tangannya, menyembunyikannya kembali dibawah selimut.

Hinata menggeleng, mengerjapkan matanya lucu. Tiba tiba kageyama sudah bangun dan menuju kamar mandi. Hinata menyusul dibelakang.

" kageyama, apa kau masih marah? ".

Tanya hinata ragu-ragu. Kageyama masih fokus pada kegiatan menyikat giginya.

" ne ne ne.. aku janji akan menghabiskan susunya kali ini ".

Kageyama berhenti sejenak. Mungkin ia sedang berfikir.

" hanya kali ini ". Monolognya. kageyama mengangkat alisnya sebelah.

" baiklah, baiklah.. Kali ini dan seterusnya ".
Hinata tertunduk meremas ujung kaosnya.

Selesai menyikat giginya, kageyama segera mutar tubuhnya. Ia sudah tidak tahan lagi ingin memeluk hinata.

" aku sudah tidak marah, aku juga minta maaf karna sudah memaksamu ".

Kageyama mengelus lembut surai istrinya yang sedikit berantakan itu.

" tapi kau melakukan ini demi kebaikan anak kita. Maafkan sifat kekanak- ".

Kageyama meletakkan telunjuknya diperpotongan bibir hinata.

" aku tidak ingin mendengar kata maaf itu lagi keluar dari bibir manismu ".

Kageyama menangkup kedua pipi hinata yang terlihat merah menggemaskan. Lalu mencium bibir atasnya lembut.

Hinata secara spontan membuka mulutnya. Kageyama meloloskan lidahnya melalui cela sempit yang hinata buat. Ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan.