20- matahari pamit

7.2K 1.2K 356
                                    

"Gue mau urusin perceraian kita sekarang!" Setelah mengucapkan itu jungwon pergi dari sana.

"Kenapa?" Jungwon memberhentikan jalanya.

"Kenapa junn!!"

"Lo yang udah bikin gue nyaman sama Lo tapi elu malah minta pisah!"

"Kenapa kalau Lo niat dari awal buat pergi kenapa Lo ambil hati gue, kenapa!!!" Yera menangis mengeluarkan air matanya, cukup sudah dia sudah tidak tahan menyimpan perasaanya sendiri.

"Kalau sejak awal Lo cuman main-main sama gue, jangan ambil hati gue!!" Yera menundukan kepalanya, ia melihat jari jungwon yang sekarangpun dia tidak memakai cincin nikahnya.

Jungwon yang kaget mendengar semua ungkapan yera hanya terdiam, ia tidak berani menghadap yera.

Jungwon menghela nafasnya, ia memberanikan diri untuk berbalik ke yera tapi setelah jungwon berbalik yera sudah tidak ada di tempat dia berdiri.

~noona~

Yera mengelap air matanya entahlah ia berlari ke arah mana, setidaknya ia menjauh dari jungwon.

Malam ini salju pertama turun membuat cuaca di luar semakin dingin, yera melihat langit-langit yang perlahan-lahan mengeluarkan saljunya.

Yera terdiam menghentikan langkahnya sejenak.

"Salju? Bisa jelaskan kenapa semua orang ninggalin gue?" Tangis yera semakin pecah.

"Bahkan sahabat gue ninggalin gue, dan suami gue pun.." yera tidak kuat melanjutkan ceritanya.

Yera menjokokan dirinya ia menangis sejadi-jadinya yera menutup mukanya dengan kedua tanganya.

"Matahari sudah tidak ada lagi cahayanya, dia lelah sangat lelah. Dia capek terus berbagi sinar dengan bintang"

"Dia capek tuhann" tangisnya yera.

Bohong jika yera tidak lelah, bohong jika yera tidak cemburu, ia cemburu sangat cemburu terhadap bintang yang memiliki segalanya dan kecantianya.

Malam ini seharusnya ia merayakan salju pertama di pernikahanya, tapi berujung perpisahan, semua pergi dan tidak ada tersisa.

~Noona~

"Noona!!" Jungwon mencari kesana kemari yera tapi tidak ketemu, bahkan sekarang salju sudah semakin lebatpun yera tidak ketemu.

"Aghh jungwon!!" Jungwon menjambak rambutnya sendiri, dia mengutuk dirinya sendiri karena telah bodoh kebawa emosi dan mengucapkan kata-kata terlarang itu sebelum waktunya.

Sungguh jungwon tidak tau perasaan yera terhadapnya, tapi jika jungwon di tanya perasaannya saat ini sama yera jungwon hanya bisa terdiam. Bahkan hatinya ini kadang tidak tau harus memilih yera atau Mira.

Jungwon menatap langit yang semakin lebat mengeluarkan saljunya.

Jungwon menggosokkan tanganya karena semakin dingin, ia berusaha menelpon yera tapi tidak di angkat bahkan jungwon menyuruh teman-temannya untuk bantu mencari istrinya itu.

"Noona di mana?" Jungwon menghela nafasnya sudah 30menit juga jungwon mencari yera. "Noona maafin Jungwon" jungwon melanjutkan perjalananya mencari istrinya itu.

Noona (Yang Jungwon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang