"Jun boleh ga aku milikin kamu seutuhnya? Aku mau kita lebih dari pacaran" deg! Jungwon terdiam, mencerna apa yang di ucapkan mira.
"Ma, maksud kamu?".
"Ya aku mau kita lebih dari pacar, nikah gitu atau tunangan juga gapapa" jungwon merasa ada yang aneh dengan Mira sendari tadi.
"A, apa ga kecepatan?, Udahlah gausah di bahas ya" senyum jungwon mengelus puncak kepala Mira, tapi sedetik berikutnya Mira menghempaskan tangan jungwon dari kepalanya.
"Kamu gamau?" Mira menduduka badanya dan entah kenapa matanya mulai berkaca-kaca.
"Bu, bukannya gamau tapi kecepetan Mira. Kita baru lulus loh" Mira menyunggingkan seyumnya.
"Ya kenapa emangnya kalau terlalu cepat? Emang ada yang marah?" Tanya Mira yang membuat jungwon semakin pusing.
"Ya, ga gitu. Kenapasih kamu dari tadi aneh banget" entah kenapa jungwon yang salah ngomong atau kenapa saat itu Mira benar-benar aneh dan ya! Lihat saja sekarang Mira menangis.
"E,eh kok nangis" jungwon mendekati Mira. "Jangan nangis dong, ma, maaf".
Jungwon memeluk Mira.
"Kamu pulang aja ya, aku mau sendiri" jungwon menggelengkan kepalanya.
"Aku mau di sini temenin kamu sampe sembuh" jungwon mengelus puncak kepala Mira.
"Please Jun, aku mau sendiri besok kamu kesini lagi" jungwon melepas pelukannya ia menghembuskan nafasnya. Menangkap kedua pipi Mira dan mengelap air mata yang berada di pipi Mira.
"Iya, kalau kamu maunya begitu. Besok aku kesini lagi ya. Jaga kesehatan ya makan yang banyak" Mira menganggukan kepalanya, sebelum pergi jungwon mengelus puncak kepala Mira. Dan setelahnya meninggalkan Mira yang ingin sendiri.
Jungwon menutup pintu kamar, dan kebutulan sekali orang tua mira dan teman-temannya sudah kembali.
"Lah balik lu? Cepet banget" titah Niki yang melihat jungwon.
"Mira katanya mau sendiri" jungwon menundukan kepalanya.
Ayah Mira menepuk pundak jungwon.
"Jun, ayah agak kecewa sama kamu. Tapi terimakasih selalu buat putri ayah bahagia ya." Perkataan itu membuat jungwon mengerutkan dahinya, jungwon ingin bertanya tapi ayah yera sudah keburu masuk kamar inap Mira bersama ibunya.
"Lo semua masuk kamar Mira gih, gue ada perlu Ama nih anak" sunghoon menunjuk jungwon, jungwon sendiri cuman membuang nafasnya pasrah entah kenapa semua orang hari ini aneh.
"Yo bro duluan" heeseung menepuk pundak jungwon dan setelahnya masuk ke kamar Mira di ikuti teman-temannya.
Sunghoon mendekati jungwon.
"Mira udah tau" jungwon menaikan alisnya menandakan apa maksud sunghoon. "Soal hubungan Lo ma yera" jungwon membulatkan matanya.
"Jangan bencanda deh Lo!" Jungwon menyunggingkan seyumnya, tertawa hambar memandang temanya ini.
"Lo boleh tanya sama eomma Lo, dia yang buat Mira tau semuanya" jungwon terdiam, sungguh pikiranya sekarang sangat kacau.
"Lo gaboleh serakah Jun, pilih Mira atau yera"
"Gua tau mungkin lu dah nyaman Ama Noona yera, dan lu juga sayang Ama Mira. Tapi mereka manusia yang punya hati juga, gabisa lu permanin gitu aja" sunghoon menepuk-nepuk pundak jungwon. "Jadi Lo harus milih antara keduanya" setelah mengucapkan itu sunghoon pergi dari hadapannya, menyusul teman-temannya.
~Noona~
Jungwon membuka pintu apartemen yang ternyata tidak di kunci, ia kira jungwon akan di kunci sama yera karena hari sudah sangat larut. Ya sekarang pukul 1 malam, dan jungwon baru pulang. Jungwon sempat mampir ke berbagai tempat untuk menyegarkan pikiranya.
Jungwon masuk kedalam, dan ia sudah melihat yera yang tertidur pulas di bangku meja makan.
Jungwon menghampiri yera, mengendongnya ala bridal style dan menuju kamar.
Jungwon menaruh yera perlahan-lahan ke kasur, dan menyelimuti yera sampai ke atas dagu.
Jungwon melihat istrinya sebentar, setelahnya ia terseyum.
"Maaf ya matahariku" jungwon mencium kening yera, setelahnya ia mengelus puncak kepala yera. "Suatu saat kita akan ketemu lagi bukan? Jaga dirimu baik-baik"
Setelah mengatakan itu jungwon pergi dari hadapan yera, dan menidurkan dirinya di samping yera dengan memeluk yera dari belakang.
Tampa jungwon sandari yera mendegar semuanya, yera terseyum getir. Apa Lo bakal milih bintang Lo?.
~noona~
Jungwon membuka matanya, kepalanya kini terasa pusing mungkin gara-gara ia memikirkan begitu banyak hal.
Jungwon melihat di sebelahnya sudah tidak ada yera, ah entah kenapa jungwon merindukan yera saat yera menatap dirinya dahulu sebelum melakukan aktifitasnya, terkadang jungwon suka menjahili yera dengan tiba-tiba membuka matanya juga dan yera salah tingkah. Jungwon sadar yera salah tingkah dan itu mebuatnya noonanya itu tampak begitu lucu.
Jungwon turun dari kasurnya, ia keluar kamar untuk mencari yera. Tapi yang ia dapat adalah beberapa makanan di meja makan dan ada kertas. Makan dari kemarin Lo belum makan, jangan sakit. Gue ada meeting.
Setelah membaca pesan dari yera, jungwon buru-buru makan dan ya ia akan balik lagi menemui Mira untuk berbincang dengannya.
~noona~
Sore ini Mira dan jungwon berada di taman rumah sakit dengan Mira yang memakai kursi roda, jungwon menghembuskan nafasnya ia menatap Mira yang Mira sendiri menatap kedepan.
"Gimana kamu tau?" Tanya Jungwon ke Mira, Mira menatap jungwon yang berdiri di sampingnya.
"Aku udah curiga"
"Sejak kapan?"
"Pas kamu make cincin yang sama, kaya eonnie yera" Mira menyunggingkan seyumnya. "Aneh aja, aku ga pernah liat eonnie yera jadi keluarga kamu terus tiba-tiba dia muncul jadi keluarga kamu yang Deket banget"
"Dan dari situ, aku cari tau dan pas kamu ke Inggris aku ketemu mamah kamu dan dari situ aku nanya soal kamu dan eonnie yera" mendengar ucapan Mira jungwon menghembuskan nafasnya, siapa yang harus dia pilih kalau begini?.
Mira memegang satu tangan jungwon.
"Boleh aku egois?, Boleh aku minta kamu sama aku selamanya?, Aku mohon" jungwon terdiam menatap Mira yang begitu menginginkan dirinya di sampingnya. "Kamu ga suka kan Ama eonnie yera?"
TBC.
Ayo vote sama komenya ya hehe, btw jaga kesehatan terus ya, bye!!
Ada beberapa orang yang komennya belum aku bales, hehe kalau ada waktu luang aku bales ya.
Yuk bisa vote tembus 100, see you next chapter reader ❣️❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
Noona (Yang Jungwon)
Romansa[Romantis] WARNING! FOLLOW AKUN INI DULU SEBELUM MEMBACA CERITA. bayangin Kim Hyera yang berumur 24 tahun yang sudah bekerja harus nikah sama anak SMA yang pengen lulus berumur 19 tahun, umur mereka terpaut jauh 5 tahun. "please dia manja banget, s...