Chapter 2 (I)

1.5K 194 15
                                    

"Sebaiknya saya taruh di..." Aku semakin memejamkan mataku. Tanganku gemetar. Aku masuk asrama mana..?

"Gryffindor!" Demi Celana Merlin! Aku masuk Gryffindor? Kenapa tidak Slytherin? Aku sangat kaget, lebih tepatnya speechless.

Aku melirik ke arah Draco. Tapi kenapa sepertinya dia tidak kaget? Huh, aku tidak peduli. Ada untungnya juga aku masuk Gryffindor. Karena aku bisa bersama Ginny!

Reaksi seisi gedung juga sangat bertanya-tanya, bagaimana seorang Malfoy tidak masuk asrama Slytherin? Tak sedikit juga yang berspekulasi bahwa aku bukan anak kandung Mum dan Dad. Sangat tidak masuk akal kan? Tapi aku hanya mengabaikan omongan orang-orang itu.

Aku menghampiri bangku asrama Gryffindor dan bergabung dengan Ginny. Ternyata Ginny bersama sang kakak, yaitu Ronald Weasley. Tetapi ada satu orang yang nampaknya agak risih dengan adanya aku diantara mereka. Ya, dia Harry Potter. Kenapa dia menatapku seperti itu? Dan ada satu orang yang sangat ramah padaku, Hermione Granger.

--

Profesor Dumbledore memberitahu Mum dan Dad bahwa aku masuk asrama Gryffindor. Nampaknya Mum dan Dad membuatkan ruangan khusus untukku di asrama Gryffindor. Sama seperti kakakku yang dibuatkan ruangan khusus di asrama Slytherin, si Draco Malfoy. Aku merasa sedikit sedih karena tidak bisa berkumpul dengan teman-teman seasramaku di ruangan kamar tidur wanita.

Aku dan Ginny, bersama teman-teman seasramaku semuanya akan diantar oleh Percy ke ruang asrama Gryffindor pada umumnya. Aku terkejut karena selama perjalanan menaiki tangga, tangga itu 'bergerak-gerak' sendiri. Kami semua masuk ke ruangan rekreasi Gryffindor, yeah cukup besar. Sebelum masuk tadi di depan pintu, kami harus memberikan 'password' kepada wanita gemuk, bisa dibilang sangat gemuk, hahaha.

Setelah itu, Percy mengantarku ke ruangan khusus yang berada tidak jauh dari asrama umum Gryffindor. Ruangannya sangat private! Dan kamar khususku ini sangat besar dan mewah. Beruntung sekali aku dilahirkan dalam keluarga Malfoy.

Setelah itu, Percy beranjak pergi dari kamarku. Aku melemparkan tubuhku ke kasur yang empuk.

Yeah begitulah ilustrasi kamarku di Hogwarts

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeah begitulah ilustrasi kamarku di Hogwarts.

Entah memikirkan apa, aku tiba-tiba tertidur pulas di kasur itu dengan masih menggunakan jubah asrama.

--

Hooaam.. Aku menggeliat sembari menguap. Rasanya masih pusing untuk aku berdiri, sebaiknya aku rebahkan diriku dulu. Setelah beberapa menit berlalu, jiwa dan ragaku sudah menyatu kembali, aku menghampiri ruang rekreasi Gryffindor.

Di dekat perapian, terlihat Ginny, Hermione, Ron, Harry mungkin mereka membicarakan hal serius?. Aku mengendap-endap menuju mereka dan aku berniat mengagetkan mereka.

"Dorr!!" Aku memegang bahu mereka dan memang reaksi mereka seperti yang aku inginkan, mereka sangat kaget, hahaha. Yeah, si Ron itu latah.

"BLOODY HELL! ASTAGA (NAME)!" Ron tersentak sampai-sampai dia melompat menjauh, kagetan sekali dia, haduh.

Admirer ; Complications of Life [ Draco Malfoy × You ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang