Chapter 10

791 91 0
                                    

Paginya aku terbangun di ranjangku. Mengapa aku bisa ada di kamar ini? Kemarin, kurasa aku pingsan di menara astronomi.

Kepalaku entah mengapa rasanya seperti mau meledak saat itu juga. Mengingat semua hal yang terjadi kemarin hanya membuat kepalaku semakin pusing. Sudahlah, lebih baik kulupakan saja.

Aku menoleh ke ranjang Draco. Dia sudah tak ada disini. Dan aku baru ingat kalau semalam kemarin semua murid tidur di greathall. Lalu yang memindahkanku kesini siapa? Tak mungkin profesor atau bahkan Mr. Filch kan?! Gila saja, kalau begitu aku pasti sudah diberikan detensi. Tapi... diingat-ingat, bisa saja kan aku diberikan detensi sesudah ini?!

Aku menghela nafasku dan mengambil posisi menyender ke kepala ranjangku sebelum akhirnya aku bersiap untuk sarapan di greathall.

Ckleek

Bunyi pintu kamarku terbuka dan memperlihatkan laki-laki berambut pirang. Siapa lagi kalau bukan Draco? Aku berusaha membuang muka darinya. Sial, dia malah menatapku lama!

Aku langsung beranjak dari kamar dan bersiap untuk mandi. Draco hanya melihatku keheranan.

'Uh, astaga. Kejadian kemarin membuatku dan Draco canggung saja! Kenapa sih Mum dan Dad mengharuskan aku dengan Draco di kamar yang sama??' oceh dalam batinku.

Menuju ke kamar mandi, aku jalan cepat untuk segera sampai kesana. Jarak kamarku dan Draco ke kamar mandi itu cukup jauh, itu juga salah satu alasan mengapa aku tak begitu suka untuk sekamar dengan Draco di ruang bawah tanah.

--

Setelah mandi tadi, aku langsung pergi ke greathall tanpa ke kamar dahulu. Sebetulnya aku sudah lumayan telat, karena aku terlalu lama di kamar mandi memikirkan hal-hal yang terjadi kemarin, yang dipikir-pikir juga bukan hal yang begitu berat.

Pelajaranku dan Ginny hari ini hanya Arithmancy, Mantra, dan Astronomi. Pelajaran pertama Arithmancy bersama Profesor Vector. Arithmancy.. Aku tak begitu suka pelajaran itu karena disitu lebih banyak menggunakan otak dibanding ilmu sihir. Menggunakan banyak grafik, sifat magis angka, dan hafalan membuatku pusing tujuh keliling.

Sementara Harry, Hermione, Ron, mungkin sedang kelas dengan Profesor Lupin.

Setelah selesai kelas pelajaran pertama, Ginny, Hermione, dan Ron akan menonton pertandingan Quidditch Gryffindor vs Hufflepuff. Aku sengaja tak ikut karena di luar sedang ada badai hujan. Apalagi aku sangat takut dengan petir. Demi meminimalisir, aku hanya berdiam di dalam kastil berkeliling koridor.

Terlihat Ginny, Hermione, Ron yang berlari ke arahku. Mereka sepertinya tergesa-gesa sekali. Ku hanya menatap mereka kebingungan.

"Ada gerangan apa? Kalian tak jadi nonton pertandingan quidditch? Terus Harry tak ada yang mendukungnya dong?" tanyaku keheranan.

"Harry-, (Name)!" balas Hermione.

"Iya Harry kenapa, Mione? Ginny? Ron? Jangan dipotong-potong begitu astaga." tanyaku lagi

"Harry terjatuh dari sapu terbangnya!" jawab Ron.

"APA?!" seruku, kami langsung beranjak ke Rumah Sakit Wings.

Aku sangat khawatir pada Harry. Melebihi rasa khawatirku pada Draco. Membingungkan sekali, mengapa aku jadi segelisah ini?

--

Di Rumah Sakit Wings, Harry sudah dikepung oleh murid asrama Gryffindor. Mereka semua menatapku, mungkin gara-gara hanya aku sendiri yang memakai jubah Slytherin. Yeah, aku kan sudah masuk asrama Slytherin semenjak awal tahun keduaku. Tapi aku tak peduli dengan tatapan mereka, aku hanya fokus pada Harry.

Admirer ; Complications of Life [ Draco Malfoy × You ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang