Chapter 14

603 72 1
                                    

Maaf kalau ada typo-typo yaa hahaha. Jangan lupa vote dan komen beserta kritik sarannya ya!

Wah, beberapa saat lagi aku sudah akan memulai tahun ajaran ketiga di Hogwarts. Tidak terasa sekali! Walaupun aku baru memasuki tahun ketiga, sudah banyak kejadian yang terjadi dari tahun pertamaku. Harus disebut sebagai keberuntungan atau keburukan?

Rencananya, aku akan mencari 'itu' nanti. Aku tak mau terburu-buru, nanti hasilnya tidak akan terlalu memuaskan. Saat sampai di Hogwarts nanti, aku akan memberitahu soal ini kepada Hermione, Ginny, dan Luna. Kurasa aku bisa menganggap mereka adalah sahabatku? Dan yeah, aku tak akan memberitahu ini kepada Harry dan Ron. Harry sudah pusing dengan masalahnya sendiri, aku tak mau membawa beban kepadanya.

Seminggu yang lalu, Hermione mengirimkan surat padaku. Dia mengajakku untuk ke rumah keluarga Weasley. You know.. Mum dan Dad pastinya tidak akan mengijinkanku untuk pergi. Jadi aku tak ikut dengan mereka.

Hari ini aku dan Draco diantar oleh Mum, juga Dad langsung ke tempat perkemahan untuk acara Piala Dunia Quidditch.

--

Sesampainya disana, aku belum bisa bergabung dengan teman-temanku. Mum dan Dad sangat tidak suka jika aku berteman dengan mereka, sudah sangat sering Mum dan Dad mewanti-wantiku agar tidak berhubungan lagi dengan mereka. But, i don't care.

Dari kejauhan aku bisa melihat keluarga Weasley, Harry, Hermione, dan juga Cedric bersama ayahnya. Huh, tidak tahu mengapa, tapi aku pikir aku ada perasaan kepada Cedric. Jantungku selalu berdegup kencang setiap bertemu dengannya. Walaupun usiaku dengannya berjarak 4 tahun, itu tak masalah bagiku. Kupikir Cedric juga mempunyai rasa yang sama terhadapku, dari ia sering melirikku sambil tersenyum, dia sering membantuku, bersikap lembut juga padaku.

Ah, sudahlah! Nanti saja pikirkan soal ini. Aku masih terlalu muda untuk memikirkan hal seperti itu.

Aku dan keluargaku beranjak segera ke perkemahan kami, tentunya lebih luas dan mewah dibanding keluarga lainnya. Kau tahu lah ya, keluargaku adalah keluarga terkaya.

--

Sekarang saatnya acara Piala Dunia Quidditch akan dimulai. Aku dan keluargaku duduk di boks menteri. Tetapi dari kejauhan di tangga menuju tempat duduk, keluargaku bertemu dengan keluarga Weasley, Harry, dan Hermione.

'Matilah aku. Peperangan bentar lagi terjadi.' batinku, karena mau bagaimanapun juga keluargaku dan keluarga Weasley tidak akan pernah rukun.

"Katakan saja begini. Jika hujan turun, kalian yang pertama tahu." sindir Dad, pada Arthur, ayah Ron.

"Father, Mother, (Name), dan aku duduk di boks menteri. Diundang langsung oleh Cornelius Fudge." sombong Draco.

"Jangan menyombong, Draco. Tidak perlu dengan orang-orang ini." omel Dad.

Aku yang berdiri canggung disitu hanya menunduk canggung. Sungguh! Ini momen ter-awkward dalam hidupku. Tapi untungnya, teman-temanku memahami hal ini.

Dad menarik baju Harry dengan tongkatnya dan berkata, "Bersenang-senanglah. Selagi kau bisa." sinisnya.

Akhirnya 'peperangan' ini selesai. Membuatku keringat dingin saja. Aku, Draco, Dad, dan Mum langsung menuju ke tempat duduk kami.

Acara sangat meriah! Openingnya saja sudah sangat seru. Aku sedikit sedih karena tak bisa bersama teman-temanku. Tapi tak apa, yang penting aku bisa menonton acara pertandingan ini dengan tentram.

Dimulai oleh Fudge yang memberikan sepatah kata, dan acara pun dimulai.

Sungguh pertandingan yang menyenangkan! Kudengar tim Irlandia memenangkan pertandingan Quidditchnya hari ini, tapi aku tak tahu lebih lanjut.

Admirer ; Complications of Life [ Draco Malfoy × You ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang