Tiba saatnya memasukki jam pelajaran kedua yaitu Ramalan. Ck, sungguh aku tak suka dengan pelajaran ini. Semua ramalan yang dikatakan Profesor Trelawney hanyalah omong kosong menurutku. Tapi menurut Ginny itu adalah hal yang menarik. Menarik dari segi apanya sih?
Aku dan Ginny beserta siswa tahun kedua berjalan menuju ruangan mengajar Profesor Trelawney. Tapi, tiba-tiba Hermione berlari ke arahku.
"(Name)! Gawat!" teriaknya padaku sambil ngos-ngosan karena dia lari. Spontan aku dan Ginny menoleh ke belakang.
"Ada apa, Mione? Apa yang membuatmu berlari begini?" tanyaku masih sambil memegang buku.
"I-itu-" nafas Hermione sangat tak beraturan, Ginny langsung memberinya air minum.
"Minumlah. Baru katakan." ucap Ginny sembari menyodorkan air minum yang dibawanya.
Hermione pun meneguk air itu dan lebih tenang.
"Jadi, ada apa?" tanyaku.
"Si Malfoy- tidak. Kakakmu itu- tergores oleh Buckbeack! Maksudku itu loh Hippogriff." panik Hermione.
"APA?!" pekikku, aku memberikan bukuku kepada Ginny lalu berlari menuju Rumah Sakit Wings tanpa mengatakan apapun.
Aku sangat khawatir pada Draco. Aku takut ia kenapa-kenapa. Lagipula ada-ada saja, Hippogriff kan hewan yang mudah tersinggung. Pasti Draco melakukan hal-hal yang membuat Hippogriff marah.
Tak lama, sampailah aku di Rumah Sakit Wings. Aku terburu-buru menghampiri Draco yang sedang diobati oleh Madam Pomfrey. Kedengarannya dia mendesis kesakitan.
"DRAY!!" teriakku sambil memegang satu tangannya yang tidak terluka.
"Oh hei." ucapnya masih sambil meng-aduh kesakitan.
"Apakah itu sakit?- Madam, pelan-pelan!" tanyaku prihatin lalu mengomel kecil kepada Madam Pomfrey. Bukannya Draco yang mengomel, malah aku.
"Ini saya sudah pelan-pelan, Miss Malfoy." saut Madam Pomfrey.
"Sudahlah, tak apa. Lagipula Madam Pomfrey membuatku sembuh kan?" ucap Draco sambil menatapku.
Aku hanya mengangkat satu alisku dan duduk di kasur rumah sakit dekat kasur Draco. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Madam Pomfrey sudah selesai mengobati Draco. Sekarang tangan Draco dipasangi kain yang melingkar di tangannya digantungkan ke leher.
"Luka ini mungkin akan lumayan lama membekas. Jadi kau harus membersihkan lukamu sesering mungkin agar tak terjadi infeksi, datanglah kesini." ujar Madam Pomfrey.
"Baiklah, nanti akan kuantar Draco ke asramanya. Terimakasih banyak Madam, sudah mengobati Draco." ucapku, Madam Pomfrey hanya tersenyum lalu keluar dari Rumah Sakit Wings.
"Kau ini ada-ada saja deh! Membuatku panik saja. Untung kau hanya tergores, bukan terkoyak." omelku pada Draco sembari menatapnya sinis dan tangan dilipat di depan dada.
"Cie, kau khawatir padaku ya?" ejeknya.
"Kau ini terlalu kepedean!" ucapku sambil menoyor kepala Draco.
"Hobimu mulai lagi nih."
"Memang!"
--
Siangnya di greathall, aku tak lagi duduk di bangku Gryffindor. Hampir saja aku lupa mau mendekati bangku mereka. Untung saja Draco menarik tanganku haha.
Aku pun duduk di samping Draco. Seperti biasa, si Pansy menatapku jutek. Walaupun aku juga tak begitu peduli sih padanya.
Tapi tak hanya Pansy saja yang menatapku seperti itu. Dia bernama Astoria Greengrass, aku melihat nickname yang ada di jubahnya. Ada apa sih dengan anak-anak Slytherin ini?! Rasanya ingin kucolok mata mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Admirer ; Complications of Life [ Draco Malfoy × You ]
FantasyWanita yang lebih dikenal dengan nama (Name) Cissy Malfoy adalah anak bungsu dari keluarga Malfoy. Dia adalah 'adik' dari Draco Malfoy. Wanita ini mempunyai rahasia besar yang belum ia ketahui. Sampai pada akhirnya dia menyadari bahwa ia bukan anak...