Di chapter ini full Draco Pov!
Huh, si (Name) akan masuk ke asrama mana? Aku lumayan gugup. Aku kira dia akan masuk Slytherin, tapi ternyata Gryffindor. Aku bingung harus bereaksi bagaimana. Di ujung mataku, dia melirik sedikit padaku. Aku juga kadang mencuri pandang padanya yang duduk di bangku asrama Gryffindor. Tapi tak pernah kepergok olehnya. Yeah, adikku sudah mulai tumbuh besar.
"Jangan-jangan adikmu itu bukan adik kandungmu, Dray?" Si Pansy berbisik kepadaku. Huh, aku risih lama kelamaan dengannya.
"Tidak usah bicara omong kosong! Dan juga, jangan dekat-dekat denganku." Aku menatap tajam Pansy.
Setelah dari greathall tadi, aku mengatakan kepada Mum dan Dad bahwa (Name) masuk ke asrama Gryffindor. Ya, yang memberitahu kepada Mum dan Dad itu sebenarnya aku. Hanya saja aku terlalu gengsi untuk mengakuinya. Ide untuk membuat kamar khusus juga adalah ideku sebenarnya. Yang mendekor kamarnya juga ada yang kubantu dekor sedikit. Aku mendengar dari Percy. Katanya (Name) sangat menyukai kamarnya. Aku juga ikut senang mendengarnya.
--
Saat jam makan siang, aku dan siswa lainnya sudah berkumpul. Tapi.. Kenapa aku tidak melihat (Name) di bangku asramanya? Aku terus menatap bangku asrama Gryffindor, mencari keberadaan (Name). Terkadang aku terpergok oleh siswa Gryffindor. Tapi aku tak peduli. Yasudahlah, mungkin saja (Name) sedang di tidur.
--
Keesokan harinya. Aku 'sedikit' senang karena kelas pelajaran bersama Profesor Sprout siswa tahun pertama dan kedua digabung. Jadi aku bisa bertemu dengan (Name)- Ah! Rasanya aku sudah gila! Aku kan ingin berprilaku cuek padanya!
Terkadang aku mencuri pandang padanya. Dia sangat cantik.. Dan juga pintar.. Dia berhasil menjawab ciri-ciri Mandrake sehingga asrama Gryffindor mendapat 10 poin. Memang pada dasarnya sih dia sudah pintar. Entah keturunan dari siapa, haha.
--
Aku sedang berada di greathall dan duduk di bangku asramaku. Kami sedang makan siang lebih tepatnya. Melihat dari kejauhan, aku melihat si Colin Creevey memotret si Pottah. Kurang kerjaan sekali dia. Tak lama setelah itu, terdengar suara burung. Yeah, burung milik si Weasley. Aku melihat dari raut wajah (Name), sepertinya dia sangat badmood karena makan siangnya itu berantakan gara-gara burung si Weasley jatuh tepat di meja depan (Name). Aku sangat ingat, bahwa (Name) paling tidak suka kalau dia sedang makan dan terganggu, dia pasti kehilangan selera makan.
Setelah makan siang di greathall, aku melihat (Name) dan sahabatnya, si Weasley. Mereka masuk ke ruangan Profesor Flitwick. Mungkin mereka sedang melanjutkan pelajarannya. Aku menatapnya dari kejauhan. Setelah itu, aku bersiap untuk berlatih Quidditch bersama tim asramaku, kebetulan aku menjadi Seeker baru di tim asramaku.
Aku bersama tim Quidditchku berpapasan dengan tim asrama Gryffindor. Cih, si Pottah itu sangat tengil dia.
"Kau mau kemana, Flint?" tanya si Kayu itu.
"Latihan Quidditch." jawab Flint.
"Aku booking lapangan untuk Gryffindor hari ini." Dengan sombongnya si Kayu bicara seperti itu. Dia tidak tahu bahwa Dad sudah membookingnya lebih dulu, hahaha. Bahkan timku sudah mendapat surat izin dari Profesor Snape langsung.
"Sabar, Wood. Aku mempunyai suratnya." timku sangat percaya diri, tentu saja. Flint menyerahkan surat izin itu kepada si Wood. Terlihat juga segerombolan orang mendekati kami, ternyata itu adalah (Name) dan teman-temannya.
"Saya, Profesor Severus Snape, dengan ini memberikan Slytherin izin untuk berlatih hari ini, dengan maksud melatih Seeker yang baru." tim Qudditchku dan tim Quidditch si Pottah beradu tatapan sombong satu sama lain. "Kalian punya Seeker baru. Siapa?" tanya si Wood. Mendengar itu, aku langsung maju dengan sombong dan arogan. Tak lupa dengan wajah menghina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Admirer ; Complications of Life [ Draco Malfoy × You ]
FantasyWanita yang lebih dikenal dengan nama (Name) Cissy Malfoy adalah anak bungsu dari keluarga Malfoy. Dia adalah 'adik' dari Draco Malfoy. Wanita ini mempunyai rahasia besar yang belum ia ketahui. Sampai pada akhirnya dia menyadari bahwa ia bukan anak...