5.

5 1 0
                                    

Saat ini Aira tengah memasuki perpustakaan sekolah,ketika membuka pintu hanya terdapat beberapa siswa maupun siswi yang berada di dalamnya.

Aroma buku menguar hingga masuk ke dalam hidung gadis cantik terserbut. Kakinya yang melangkah ringan ke arah deretan rak rak yang berisi berbagai buku yang telah di susun oleh pihak perpustakaan secara rapi.

Kaki Aira terus berjalan ke arah tumpukan buku yang berisi deretan puisi. Jarinya menyentuh setiap buku.

'Sepasang kekasih yang belum pernah bertemu.'
Sebuah buku karya Boy Candra mampu mengehentikan pencarian Aira.
*Monmaap saia lupa namanya:(*

Tangannya mengambil buku bersampul itu, membawanya duduk di kursi yang telah di sediakan oleh pihak perpustakaan.

Tangan rampingnya membuka halaman demi halaman. Setelah beberapa saat pikirannya tengah terfokus kepada buku tersebut.

"Srett." Suara tarikan kursi mampu membuat atensi Aira dari buku yang tengah di bacanya kepada seseorang yang berada di samjpingnya.

"Eh." Gumam Aira kaget dengan sosok yang berada di sampingnya.

"Kenapa?" Tanya Leon dengan ekspresi datarnya.

"Eh ngga kok,maaf ya." Ucap Aira sembari menggaruk lehernya yang tak gatal.

"Kenapa minta maaf?" Tanya Leon dengan dahi yang mengerut menandakan ia tengah bingung.

"Eh gapapa,lupain aja." Ucap Aira dengan senyum pepsodent nya.

Aira sangat malu sekali,bisa bisanya otaknya nge blank hanya karena Leon duduk di sampingnya. Aira mencoba untuk fokus dengan bait kalimat di depannya. Ia ingin mengalihkan perhatiannya dari Leon ke novel di depannya.

Leon menatap wajah Aira yang tengah fokus membaca novel di depannya hanya bisa tersenyum tipis tanpa di ketahui oleh Aira. Matanya melihat ke deretan kata yang membentuk kalimat.

"Sepasang kekasih yang belum pernah bertemu?" Tanya Leon hanya dengan membaca beberapa kalimat di lembaran buku novel tersebut.

"Ehh kamu tau?" Tanya Aira dengan wajah sumringah.

Memang banyak laki laki mau membaca buku,namun kebanyakan mereka memilih untuk membaca cerita bergenre fantasi atau komik. Sangat jarang sekali lelaki mau membaca novel seperti kaum Hawa.

"Tau." Jawab Leon dengan wajah yang tetap datar.

"Eh masa si." Tanya Aira dengan wajah ragunya.

Lucu sekali_batin Leon.

Leon segera mengenyahkan pemikiran tersebut,semua wanita sama saja!

"Iya."

Aira yang mendengar itu langsung terkesima. Sebenarnya ia tak yakin dengan ucapan laki laki yang kini tengah berada di sampingnya. Sebuah ide terlintas di pikirannya,ia akan banyak bertanya2 kepada laki laki di sampingnya.

"Ehm kamu suka baca novel ya?" Tanya Aira hati hati,ia sebenarnya takut berada di samping Leon,auranya sangat berbeda sekali ketika is tengah bersama laki laki lain.

"Suka."

"Suka baca apa aja?" Tanya Aira tak surut semangatnya walaupun hanya di jawab dengan 1 kata.

"Banyak."

1 kata lagi,Aira geregetan dengan lelaki di sampingnya ini. Matanya menyelidik ke seluruh wajah lelaki tampan tersebut. Ia kesal jika bertanya hanya di jawab 1-2 kalimat. Rasanya ia ingin memukul orang tersebut termasuk Leon.

eh

Sepertinya Aira harus berpikir ribuan kali untuk memukul Leon. Hanya memandang wajahnya yang datar sudah membuatnya merinding apalagi berniat untuk memukul lelaki tersebut?

Aira segera mengenyahkan pemikiran tersebut,ia mencoba memfokuskan lagi pikirannya kepada novel di depannya.

Aira sebenarnya risih jika di tatap oleh orang lain,contohnya sekarang. Leon tengah memandang wajah Aira dari samping,Leon tak henti untuk mengalihkan padangannya dari makhluk di sampingnya.

"Cantik." Gumam Leon yang mampu di dengar oleh Aira.

"Eh?" Tanya Aira ketika mendengar gumaman seseorang di sampingnya dan memperhatikan lelaki di tersebut.

Leon yang mendengar ucapan dari gadis di sebelahnya langsung tersadar. Bodoh sekali ia bisa mengucapkan kalimat seperti itu. Ia segera melihat ke arah buku yang tengah ia buka.

"Ini tokohnya." Ucap Leon segera menjawab asal,bisa runyam jika ia jujur kepada gadis di sebelahnya.

"Ohh." Jawab Aira.

Patah(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang