6.

5 1 0
                                    

Saat ini Aira tengah duduk di dalam kelasnya,ia memilih meninggalkan Leon daripada ke GRan dengan ucapan Leon. Sebenarnya Aira tau jika Leon berbohong kepadanya, yang dia bilang cantik itu siapa padahal buku yang ia baca tentang Ensiklopedia.

Rasanya Aira ingin tertawa sekencang kencangnya ketika mendengar penuturan Leon tadi. Bisa bisanya mengatakan cantik kepada tokoh di Ensiklopedia?

"Maaf ya Ra,tadi gue lupa nyusulin lo ke perpustakaan." Cicit Alysa,ia sungguh tak enak karena tak memenuhi janjinya.

Suara Alysa yang membuyarkan lamunan Aira. Alysa datang dengan wajah memerah serta tangan tengah memegangi perutnya.

"Iya gapapa kok. Emang kamu tadi kenapa?" Tanya Aira penasaran dengan apa yang terjadi oleh Alysa.

"Gue kan tadi pergi ke kantin terus beli bakso mercon,nah gue tambahin lagi sambelnya. Nah jadinya gini perut gue mules terus bolak balik ke kamar mandi." Lirih Alysa dengan wajah menahan sakit.

Aira yang mendengar ucapan dari sahabatnya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya heran. Bisa bisanya bakso mercon di tambah sambal,rasanya menjadi seperti apa? Memang Alysa penggemar pedas hingga membuat Aira bergidik ngeri melihat betapa pedasnya makanan yang di makan sahabatnya itu.

"Lah kamu aneh aneh aja. Udah tau pedes masih di tambahin sambel. Rasain tuh." Ucap Aira dengan sarkasme.

"Yamaap ndoro,lo kaya gatau gue ajaa!" Balas Alysa yang tak ingin mengalah.

Mendengar ucapan gadis di sampingnya membuat Aira menghela napas pelan,tak akan pernah Alysa mau mengalah kepadanya.

"Udah di obatin belum?" Tanya Aira lembut.

"Udah biarin aja,nanti juga sembuh." Jawab Alysa.

"Yaudahh."

Aira melihat ke arah pintu kelas,suara bisik bisik terdengar dari luar seperti tengah membahas sesuatu. Tak lama seorang laki laki masuk dengan ekspresi datarnya,Leon.

Leon berjalan masuk ke dalam kelas dengan Gaya cool nya,sampai saat ini masih terdengar bisikan bisikan kagum kepada Leon. Aira yang mendengar itu hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan tak habis pikir dengan pemikiran teman temannya.

***
"Aira pulangnya gimana?" Tanya Alysa ketika mendengar bunyi bel pertanda pulang sekolah.

Aira yang mendengar pertanyaan tersebut mengehentikan aktifitasnya yang tengah membereskan alat tulisnya.

"Naik angkot lah Sa,mau naik apalagi?pairing terbang?" Tanya Aira dengan tawa yang keluar dari mulutnya.

"Ya siapa aja bisa pake piring terbang,kalo bisa mau ikutan. Pengen deh naik piring terbang." Ucap Alysa sembari membayangkan bahwa dirinya tengah menaiki piring terbang asli.

"Heh jangan halu kamu,mana ada piring terbang. Kalo terbang kamu makannya pake apa?"

"Pake mulut." Jawab Alysa dengan wajah polosnya.

"Dahlah terserah kamu ajaa. Aku capek sama kamu Sa." Ucap Aira yang di buat lirih.

"Yee gitu aja nyerah,ayok bareng aku aja." Ajak Alysa kepada Aira.

Aira yang mendengar tawaran itu segera mengerutkan dahinya hingga membentuk beberapa lapisan. Sepertinya ada yang aneh disini.

"Lah bukannya mobil kamu mogok ya?" Tanya Aira .

"Oiya lupa." Jawab Alysa sembari menepuk dahinya pelan.

"Tuhkann,pikun si hahaha." Tawa Aira dengan kencang,tak habis pikir dengan sahabatnya ini.

"Yamaap, namanya manusia ya kadang lupa." Ucap Alysa dengan bibir mengembung.

"Terus gimana ya? Masa jalan kaki si. Ih Pak Asep lagi pulang kampung juga." Lirih Alysa,rasanya ia ingin menggunakan pintu ajaib saja supaya segera sampai di rumahnya.

"Ehemm gimana ya,kamu mau ga naik angkot sama aku? Lumayan kan hemat." Tawar Aira.

"Yaudah deh, untung searah daripada pake taksi dompet gue udah teriak teriak kaya emak emak komplek deh." Ucap Alysa dengan ekspresi senang,ia tak masalah jika harus naik angkot.

Aira senang memiliki sahabat seperti Alysa. Sahabatnya itu tidak pernah gengsi, walaupun dia orang kaya tetap mau naik angkot. Pernah dulu karena tidak ada angkot mereka berdua memilih untuk naik bajaj. Hanya dengan naik bajaj saja sudah membuat sahabatnya itu tertawa,sungguh beruntung Aira memiliki sahabat seperti Alysa.

Tak sadar akan pembicaraan mereka,ada seseorang yang masih menidurkan kepalanya di atas meja. Siapa lagi kalau bukan Leon. Kedua gadis itu bahkan tidak sadar jika masih ada 1 makhluk di dalam kelas.

Aira dan Alysa keluar kelas tanpa menoleh ke arah belakang hingga meninggalkan Leon sendirian.

"Dia beda." Gumam Leon.

Patah(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang