12.

3 0 0
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi 10 menit yang lalu,namun seorang gadis masih meringkuk dengan kepala yang di telungkupkan di atas meja. Aira tak sadar jika kelasnya kini sudah tidak ada orang satupun. Ia memilih tidur karena jam pelak terakhir para guru sedang rapat sehingga terjadi jamkos.

Seorang laki laki yang tengah duduk dari belakang sedari tadi melihat Aira yang tengah tertidur pulas tanpa mengetahui bahwa sudah waktunya pulang. Leon bangkit dari duduknya dan menarik kursi di sebelah Aira. Kini posisi kedunya tengah berhadapan. Leon tengah mengamati lekuk wajah cantiknya Aira. Bulu mata lentik,pipi chubby,kulit putih bersih dan jangan lupakan bibirnya yang ranum.

Terlalu lama mengamati wajah Aira tak membuat Leon menjadi bosan,wajah yang manis membuatnya betah untuk selalu menatap Aira dengan tangannya yang mengelus surai rambut hitam legam milik Aira. Leon melirik jam tangannya dan tersentak,jam tangannya telah menunjukkan pukul 15.15 WIB tak mungkin ia akan menunggu hingga Aira terbangun sendirinya,bisa jadi sampai magribb pun takkan bangun.

"Ckck kebo." Decak Leon masih setia menatap Aira.

Leon menggoyangkan tangan Aira perlahan, berharap dengan cara tersebut bisa membuat bangun Aira. Namun percuma,mata Aira tak menunjukkan bahwa ia terganggu malah semakin merapatkan tubuhnya untuk mendapat posisi yang nyaman.

"Bangun."

"Ra,bangun."

"CK dasar kebo." Decih Leon sembari menatap tajam Aira.

"BANGUN RA!!" Teriak Leon dengan wajah kesalnya tepat di depan wajah Aira,ia sudah kehabisan kesabaran hanya untuk membangunkan Aira.

"Eungh." Leguhan Aira,matanya terbuka pelan pelan memaksanya terbuka karena mendengar suatu teriakan yang memengangkan telinya.

Mata Aira melotot seketika wajah Leon di depannya,kedua padangan mereka terkunci. Aira memperhatikan lekuk wajah tampan dari Leon. Mata tajamnya,alisnya yang hitam, rahangnya yang kokoh dan jangan lupakan bibir yang agak tembal membuat ia semakin terlihat seksi.

Leon yang tersadar dari posisinya segera menarik wajahnya ke belakang,kini suasana mereka menjadi canggung karena kejadian tadi. Aira mengalihkan pandangannya ke arah lain,matanya menelusuri kursi kursi kosong yang tidak ada penghuninya.

Dahinya mengernyit,kenapa kelasnya sepi sekali?kemanakah teman teman yang lainnya?apakah sudah waktunya pulang?

Banyak sekali pertanyaan yang muncul di benak Aira. Aira lantas melihat jam tangannya, ternyata sudah sore. Pantas saja tidak ada teman temannya di dalam kelas.

"Pulang." Ucap Leon dengan nada datarnya.

"Eh?" Tanya Aira kebingungan akan maksud dari ucapan Leon.

"Lo mau nginep?"

Mendengar pertanyaan itu membuat Aira segera menggelengkan kepalanya kencang, wajahnya sangat polos sekali terlihat dari matanya.

"Ayo." Ajak Leon kepada Aira.

"Ngapain?" Pertanyaan itu meluncur dari bibir mungil Aira.

"Bareng gue!" Ucap Leon sembari ters berjalan tanpa menghiraukan tatapan bingung dari Aira.

1 detik
2detik
3detik

Aira masih dalam posisi yang sama. Otaknya tengah mencerna apa yang di katakan oleh Leon. Leon yang berjalan hingga pintu kelas pun menoleh ke arah belakang karena tak mendengar suara langkah kaki milik Aira.

"Ayo.pulang.bareng gue!" Ucap Leon dengan penuh penekanan.

Tanpa menunggu jawaban dari Aira,ia segera melangkahkan kakinya ke arah parkiran. Ia tak peduli jika Aira tak mau ikut pulang bersamanya,toh tidak merugikan baginya_mungkin.

Aira mencerna ucapan Leon,ia mengetuk kepalanya dan akhirnya menemukan jawaban dari ucapan Leon. LEON MENGAJAKNYA PULANG BERSAMA!!

"Ish kok aku bodoh banget si!" Teriak Aira dan segera berlari ke arah parkiran sebelum Leon meninggalkannya.

Patah(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang