3.

4 1 0
                                    

Motor sport hitam itu tengah berhenti tepat di depan pintu gerbang SMA Harapan.

"udah sampai dek." Ucap kak Nando memecah lamunan Aira.

"Eh iya kak. Aku masuk dulu ya kakak hati hati bawa motornya." Ucap Aira sembari memberikan helm kepada kak Nando.

"Iya adek,belajar yang bener biar pinter." Balas kak Nando dengan mengusap lembut surai hitam milik Aira.

Aira tersenyum mendapat perlakuan seperti itu,senyum dibibirnya merekah menandakan ia sangat bahagia mendapat perlakuan kecil seperti itu.

Kak Nando segera memakai helm setelah dirasa benar,ia menstater motornya dan menjalankannya secara perlahan membelah ramainya jalanan ibukota.

Setelah tak melihat kepergian kak Nando,Aira segera berbalik dan berlari ke arah pintu gerbang. Untung saja ia tak terlambat.

Aira memasuki gedung sekolah dan melewati koridor koridor yang masih ramai mungkin karena belum jam masuk sehingga masih banyak yang memilih untuk berada di koridor untuk melihat siapa yang tengah berjalan.

Sudah biasa ia dilihat oleh beberapa siswa,dengan wajah ayu yang menuruni ibunya serta kepintarannya yang kini membuatnya bisa sekelas dengan Rachel. Tidak hanya itu,ia juga banyak di sukai oleh lelaki di sekolah maupun di luar SMA Harapan namun tak pernah ia gubris.

"Neng Aira cantik terus deh sini sama aa."

"Dih sok kecantikan,cantikan juga gue."

"Hello muka kaya kerupuk gitu dibilang cantik?halu mbak?"

"Dih apaansi!!"

"Kapan ya gue bisa pacaran sama Aira."

"Sampe lebaran monyet hahahahah."

Begitulah celotehan tidak jelas dari siswa maupun siswi mulai dari yang memuji sampai julit. Aira hanya terkekeh mendengar itu,apa kelebihan ia hingga bisa membuat banyak kaum Adam menyukainya.

Aira berhenti tepat di depan pintu kelas yang menunjukkan kelas Xll IPA 1. Ia segera masuk Dan duduk di bangku tengah pada urutan kedua.

Keadaan kelas saat ini memang sangat berbeda dengan kelas yang lain. Jika kelas yang lain memilih meng ghibah,lain halnya dengan mereka. Mereka akan sibuk membaca buku Dan juga mengerjakan soal TTS yang mampu membuat otak mereka terasah.

Namun tidak semuanya,lain halnya dengan gadis cantik dengan surai coklat yang tengah bercerita dengan 2 gadis dan tertawa dengan keras. Dia Rachel,yap mereka berdua 1 kelas. Sebenarnya Rachel tidak pintar,namun ia memaksa sang ayah supaya bisa masuk ke kelas tersebut. Mau tidak mau sang ayah menyanggupi karena terlalu sayang kepada Rachel. Hal itu tidak sulit untuk Raka karena ia donatur yang paling tinggi di sekolah ini.

"Aghh Airaaa!! Udah sampe dari tadi lo?" Tanya gadis bermata sipit dan kacamata selalu bertengger di hidung gadis tersebut.

Alysa Abimana. Gadis berkacamata yang memiliki darah cina sesuai dengan bentuk bola matanya. Sipit serta kulit putih pucatnya mampu menandakan bahwa ia keturunan Tionghoa.

"Belum kok,baru aja duduk. Tumben kamu datengnya telat?" Tanya Aira kepada Alysa.

"Iyanihh,tadi mobil gue mogok terus nungguin ojek online dulu." Ucap Alysa dengan mimik wajah yang di buat memelas.

Aira hanya menggelengkan kepala heran,sahabatnya ini adalah ratu drama jadi tidak kaget jika pintar berakting. Hemm Aira kadang berpikir ingin membawa Alysa untuk ikut menjadi aktris karena sahabatnya sangat cocok membuat drama.

"Ututuu kasiannn. " Goda Aira sembari menekan pipi tirus milik Alysa.

Alysa kesal sekali,sudah mobilnya mogok terus menunggu ojek online yang lamanya sampe bisa membuat ia lumutan,oke sepertinya terlalu berlebihan.

"Lo tau ngga si?" Tanya Alysa kepada Aira.

"Ngga."

"Ish gue belom selesai ngomong udah di potong aja."sungut Alysa sembari mengembungkan pipinya pertanda kesal kepada Aira.

"Yakan kamu tanya gitu,Kan aku gatau." Ucap Aira tanpa ada rasa bersalah.

"Iya iya maaf,yaudah tadi kamu mau ngomong apa?" Tanya Aira.

"Hmm katanya nanti bakalan ada murid baru. Katanya si_" belum sempat Alysa menyelesaikan omongannya bel masuk telah berbunyi.

Tett..tett..tetttt!!!

"Ish belom juga selesai ceritanya udah masuk aja!!." Sungut Alysa.

"Yaudah lanjut aja nanti,bentar lagi Bu Lisa mau masuk. Kamu mau di marahin sama dia gara gara cerita sendiri?" Tanya Aira.

"Ya ngga mau dong." Ucap Alysa yang takut kepada bu Lisa.

Patah(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang