13.bantu dikit

1.5K 117 9
                                    

Happy reading
.
.
.
.

"Bodoh,kalok mau meretas lihat dulu kamu diretas atau tidak"ujur aulia.

Aulia sedari tadi duduk di tangga dan mendengarkan perkataan mereka iya turun kebawah tadinya untuk minum tapi malah berhenti saat mendengar mereka.

"Bermai retas retasan toh,aiss bodohnyaaa"batin aulia.

Mendengar hal itu sontak semunya menoleh ke tangga,melihat aulia yg duduk di tangga dengan kacamata sambil memegang hpnya.

"Sejak kapan lo di situ"ujur awan

"Dari awal"ujur aulia santai

Aulia langsung berdiri dan berjalan kedapur mengambil air minum.

"Lain kali perhatikan apa dan siapa yg kalian retas,jangan meremehkan orang"ujur aulia dingin sambil berjalan mendekat dengan gelas air di tangannya.

Iya meletakan gelas dimeja dan melangkah ke leon,mengambil leptop tersebut lalu duduk di sebelah gilang.

"Mau ngapain??"tanya roni dingin sedangkan aulia tak perduli.

Iya menaikan kacamata anti radiasinya menggunakan telunjuk nya,tangan putih lentiknya menari cepat di keybor.

15 menit aulia lalu menongak sambil memijit pelipisnya,ooh ayolah di itu masih sakit.

25 menit berlalu iya langsung meletak kan leptop leon menghadap mereka dan

"Lah informasi tentang deren??"ujur leon menatap tak percaya.

Mereka langsung melirik aulia yg sedang minum dengan wajah tenangnya,setelah itu iya langsung menyandarkan kepalanya memijat pelan kepalanya yg terasa sakit.

"Itu setengnya tapi sudah cukup untuk menghentikanya masih banyak lagi dari itu"ujur aulia sambil menutup mata.

"Besok gue lanjutin,kepala gue pusing,pengaman data lo jelek mudah diretas"ujur aulia dengan suara lemahnya.

Setelah itu aulia tidak berbicara lagi,karna dia sudah tertidur,aulia memang mudah tidur jika sakit.

Mereka yg melihat wajah tidur dan damai aulia tidak jadi berbicara lagi.

Gilang yg melihat itu berdiri dan mengangangkat tubuh aulia perlahan menggendong aulia ala bridal style membawanya ke kamar di ikuti ilham di belakang nya.

Saat sampai di kamar aulia,gilang langsung merebahkan perlahan dan ilham masuk dengan baskom berisi air hangat dengan handuk kecil.

Gilang yg melihat itu menyingkir, duduk di bangku meja rias aulia memandangi ilham yg mulai mengompres aulia.

"Sebener nya lo sama yg lainya masih perduli dan sayang sama aulia kan!!... bisa gak lo semua ngilangin ego kalian itu liat apa yg bener,jangan karna gak ada bukti waktu itu lo semua ngelampiasin semuanya ke aulia,jangan sampek kalian nyesel nantinya"ujur gilang sambil menatap aulia,sedangkan ilham iya terdiam.

Melihat kebungkaman ilham membuat gilang berdiri dan menepuk pundak ilham langsung pergi ke keluar dari kamar aulia meninggalkan ilham yg masih terdiam.

"Dek apa selama ini kamu baik baik aja dengan tindakan dan sikap kami"batin ilham.

Ilham menatap wajah pucat tersebut iya menyentuh pipi cube aulia.

--skip---

Saat ini aulia sudah bangun iya bah kan sudah rapi dari jam 5:25 yg lalu dan sedang meretas pelaku yg selama ini bersembunyi dengan baik.

Ya aulia sudah berhasil mendapat info tentang pembunuh omanya.
Tanganya bergerak lincah mencari bukti lain kejahatan orang tersebut.

"Mari kita lihat tuan max yg terhorman sampai mana permainan mu"batin aulia.

Aulia lalu berdiri iya menyimpan leptopnya di tasnya,iya akan melanjutka  perkerjaan nya nanti di sekolah.

Saat sampai di meja makan dia belihat abang nya dan temannya sudah ada di meja makan bahkan zaki yg kemarin tak iya temukan dirumah sudah duduk dengan stelan kantor nya.

Aulia duduk di kursi sebelah gilang tak memperdulikan tatapan mereka.

"Kamu  yakin mau sekolah"tanya awan.

Dan hal itu mrmbuat mereka memperhatikan wajah aulia,masih terlihat pucat namun sudah jauh lebih baik dari semalam.

"Em"dehem aulia

Iya mengambil selembar roti tanpa di olesi selai lagi,"gak pakek selai"tanya gilang

"Makan yg manis pun gak akan bikin hidup gue manis"ujur aulia.

Aulia berdiri "temuin gue di reptop selesai istirahat"ujurnya sambil menarik dasi yg sudah terpasang baik.

"Maksutnya?"tanya tama,tapi aulia sudah pergi dari sana membuat mereka heran.

"Soal retas yg ke maren"ujur gilang membuta mereka paham.

"Bang gue sama yg lain berangkat "ujur galih pada zaki

Setelah pamit mereka bergegas menuju garasi dan berangkat kesekolah.

--skip reptop--

Saat ini aulia sudah direptop iya duduk dengan leptop di pangkuanya,mengerjakan berkas keuangan restoran dan cafe yg di kirim lewat email karna sekarang  restoran dan cafe nya sudah berkembang pesat semenjak iya ambil alih.

Gilang deka juga belum datang,membuatnya leluasa mengerjakan tugasnya.

Suara pintu terbuka dan memperlihat kan gilang dkk di sana mereka mendekat ke aulia yg baru saja meminum obatnya.

"Sori lama kita dari kantin tadi"ujur leon.

"Em, sini in leptop lo"ujur aulia.

"Gue gak bakal kasi data cuman mau perkuat sisitem WD aja biar gak bisa diretas,dan jangan sekali kali coba buat cari tau gimana tentang gue kalok gak mau sisitem WD gue kacawin"ancam aulia dengan suara dinginya.

Mereka hanya mengangguk saja mendengat aulia berkata seperti itu.

Aulia lalu berdiri "siapin semuanya besok mereka nyerang"ujur aulia.

"Besok??"ujur mereka.

"Ck,bodoh udah gue bilangin tadi malem jangan remehin orang"kesal aulia lalu perg meninggalkan mereka yg menatap terkejut.

"Aulia udah banyak berubah"ujur noval

"Di bahkan bukan aulia yg dulu"tambah gilang membut mereka mengangguk menyetujui ucapanya.

.
.
.
.
.
.
.
.________________________________
Dikit dulu ya autor masih capek mikirin alurnya,maaf jika tak sesuai perkiraan kalian.

Jangan lupa jejak di tinggalkan.

Transmigrasi Gadis Penuh KejutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang