"Emmm"
Suara erangan seseorang membuat orang yg menunggu itu menoleh dari hp yg di pegang.
"Aulia giman?masih ada yg pusing?atau ada yg sakit"tanya beruntun gilang
Ya kedua orang itu gilang dan aulia yg baru sadar.
"Aaairr"lirih aulia.
Gilang langsung berdiri dan sangsung membantu aulia untuk minum.
Setelah membantu aulia minum gilang duduk di samping brangkar aulia.
"Gimana udah mendingan"tanya gilang lagi.
Aulia hanya mengangguk sambil melihat sekitarnya.
"Hhhhh,udah berapa lama gue gak bangun?"tanya aulia dengan suara lemahnya.
Gilang langsung melihat jam di tangannya"udah 1 jam lebih lah"ujur gilang.
"Sori gue,,,isss"belum selesai bicara aulia meringis sambil memegang kepalanya
"Hey udah istirahat aja dulu lo butuh istirahat"ujur gilang menasehati.
Aulia hanya pasrah saat gilang mengatakan hal itu iya saja masih sangat lemas dan kepalanya masih pusing.
Ada yg nanyak mana yg lainnya? Ya karna gilang suruh mereka pergi ke kelas.
Saat aulia sudah memejamkan matanya lagi iya merasa usapan lembut dari seseorang tapi karna usapan itu terasa nyaman membuat aulia tak mau membuka matanya.
Aulia tau itu tangan gilang dan entah kenapa itu membuat aulia merasa nyaman dan terlindungi membuatnya semakin tenang saat ini.
"Gilang terima kasih"ujur aulia masih dengan mata yg tertutup.
Gilang yg mendengar hal itu heran tapi tak urung tersenyum juga iya memandang wajah aulia yg masih terlihat pucat.
Tak berapa lama terdengar suara pengumuman bahwa para murit di pulangkan karna para guru tengah rapat.
Aulia yg mendengarkan pengumuman itu membuka matanya yg langsung terbuka dan menatap mata abu abu milik gilang yg juga menatapnya.
"Ayok pulang gue anterin kebetulan jugak kita mau kumpul di rumah lo ada yg mau di omongin"ujur gilang.
Aulia hanya mengangguk lagi iya masih lemas dan pusing oleh karna itu menurut.
Gilang langsung menghubungi noval untuk meminta mengambil tas nya dan tas aulia.
Sedangkan aulia dia berusaha bangun sambil memegang kepalanya yg malah semakin pusing.
Dan itu tak lepas dari pandangan gilang iya langsung memegak aulia yg limbung saat turun dari brangkar.
"Aulia"pangil gilang aulia mendongak membut gilang mengulurkan punggung tangannya ke kening aulia.
"Hahh,Masih panas banget!! bisa jalan? "Tanya gilang aulia hanya menganggu.
Tanpa babibu gilang langsung memapah aulia keluar dari uks,menuju parkiran.
Saat diparkiran gilang melihat hanya ada dia dan temanya yg lain menunggu nya dengan aulia.
"Gimana udah mendingan?"tanya noval.
"Masih demam"bukan aulia yg menjawap tapi gilang.
"Tama bawak mobil aulia"ujur gilang pada tama
"Oke mana konci"ujur tama yg mengerti.
"Tas"ujur aulia serak dan lemah yg sedari tadi diam sambil dipegang gilang yg membuat yg lainya menoleh ke aulia.
Para abang aulia sebenar nya sangat ingin berada di posisi gilang tapi ego lagi ego lagi.
Tak mau berlama lagi gilang langsung menuntun aulia ke mobilnya.
Mengendarai mobil dengan kecepatan sedang dengan mobil temanya yg ada di belakang.
Skip mansion jayasa.
Saat ini gilang dan yg lainya sudah sampai,gilang menoleh melihat aulia tertidur semenjak keluar dari gerbang sekolah tak enak membangunkan aulia yg wajah nya kembali semakin pucat karna tadi tak meminum obat saat di uks.
Gilang langsung keluar dan berjalan kearah samping aulia membuka pintu mobil perlahan dan menggendong aulia ala bridal style tak memperdulikan temanya yg menatap heran kearahnya.
"Itu sik bos?tumben perhatian banget"ujur leon
"Udah biari aja"ujur tama
"Masuk "ujur roni
Mereka masuk dengan ilham paling depan untuk membukakan puntu untuk gilang yg membawa aulia tak sampai di situ semuanya masih mengikuti ilham yg di depan dan gilang menuju kamar aulia.
"Kamar nya ada di ujung"ujur awan saat melihat ilham akan membuka kamara lama aulia.
Gilang yg mengerti maksut awan langsung berjalan di ikuti awan meninggal kan yg lainya yg masih belum mengerti.
Yg lainya mulai tersadar saat gilang dan awan sudah sampai di kamar paling ujung.
Awan masuk setelah mengambil konci kamar di tas aulia di ikuti gilang dan yg lainya masuk.
Gilang membaringka tubuh aulia dengan perlahan di kasurnya,sedangkan awan kembali dengan handuk hangat untuk mengompreh aulia.
Sedangkan yg lainya menatap kagum kamara aulia yg bertema galaksi,awan saja sedikit terkejut dengan kamar adiknya yg sudah berubah tak seperti saat awal iya masuk ke kamar ini.
"Mending kita keluar aja biarin aulia istirahat"ujur gilang mengalihkan tatapan mereka semua dari kamar aulia.
"Kita bicarain nanti aja kalian kekamar istirahat"ujur roni saat sudah di luar kamar aulia.
Ya memang biasanya gilang ataupun yg lainya sering menginap di rumah jayasa.
Skip setelah makan malam.
Saat ini gilang dkk sudah ada di ruang keluarga jika ada yg tanya dimana para orang tua jawabanya mereka lagi diluar kota.
Sedangkan aulia semenjak selesai makan malam bersama yg lainya iya ada di kamarnya mengistirahatkan dirinya.
Sedangkan gilang dan lainya di ruang keluarga tengah merencanakan untuk menghadapi BS yg akan melakukan penyerangan dua hari lagi.
Gilang dan yg lainya kecuali leon dan tama tengah sibuk membut rencana cadangan sedangkan ke duanya tengah sibuk meretas untuk mencari informasi dan kelemahan ketua BS yg tak lain deren.
(Nama awal deren itu zidan tapi karna ternyata sama kayak zidan temen andre jadi di ganti)
"Giman leon udah ketemu"tanya roni
Leon yg masih sibuk dengan leptop di tangannya hanya melirik sekilas sedangkan tama juga sama hanya diam dang sibuk dengan leptopnya.
Brak
"Aaaaaa brengsek kenapa gak bisa diretas"ujur leon kesal
Tama memukul meja kesal sedangkan leon mengacak rambutnya kesal.
"Gak gisa diretas??"heran roni.
"Iya gak bisa"ujur tama dan leon
"Ada yg gak beres nih kayak nya"pikir tama.
"Kayak nya ada yg ngelindungin ingormasi mereka dan kemampuanya lebih baik dari kita berdua"ujur leon.
Lanjot di part berikut
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Gadis Penuh Kejutan
Novela Juvenilhidup sebatang kara sejak berusia 5 tahun hingga harus hidup dengan seadanya bekerja kerah anya untuk sesuap nasi,mengandalkan byasiswa untuk skolah dan hidup di dunia yg keras. hingga takdir berkata "sudah waktunya ini berakhir,jalankan tugas mu d...