Saat ini aulia,tengah menatap dirinya di kaca meja riasnya wajah pucat nya tak membuatnya mengundurkan diri utk berangkat ke sekolah.
Pagi buta tadi dia terpaksa terbangun dari tidur nya karna merasakan sakit di sekujur tubuhnya,dijuga sudah bertanya kepada dokter adit.
"Huh,nih tubuh lemah banget deh cuman gara-gara gak minum obat satu hari udah kayak gini"ujur aulia menatap miris wajah pucatnya.
Aulia lalu turun ke meja makan di mana semua abang nya ada di sana bukanya duduk sarapan aulia malah berjalan ke arah dapur dan bertemu pembantu di sana.
"Pagi bik"ujur aulia
"Pagi non,loh non lagi sakit "ujur bik siti.
"Gak kok bik"ujur aulia.
"Tapi itu mukak nya pucet banget non"ujur bik siti
Sedangkan aulia hanya tersenyum saja,iya lalu duduk di meja bar yg memisahkan meja makan dan dapur di meraih gelas susu yg di buatkan bik siti untuk nya.
Baru saja ingin meminum nya di langsung meletakan kembali,tangannya lemas rasa sakitnya kembali datang membuat aulia menjatuhkan ke palanya di meja,membiarkan bik siti dan para
abang nya menatap gerak gerik nya."Non yakin tidak papa"tanya bik siti khawatir.
Para abangnya juga mulai menatap khawatir aulia yg tidak kunjung menjawap bik siti.
"UHuk uhuk uhuk uhuk"aulia terbatuk kecil sampai batuk lainya menyususl di bahkan sudah memegang dadanya.
Melihat itu awan mendekat "aulia kamu baik baik saja"ujur awan mulai cemas.
Aulia tak menjawap di sibuk mengenyahkan rasa sakitnya,melihat adiknya tak kunjung menjawap membuat yg lainya jugak beranjak mendekat.
Aulia masih terus terbatuk membuat awan menarik aulia yg masih menumpukan kepalanya,dan mereka sangat terkejut saat aulia menatap kesal awan yg menariknya.
"Bisa gak sih jangan ganggu"suara serak aulia yg tak menyadari tatapan terkejut mereka yg melihat sisa darah yg masih ada di bibir aulia.
"Astaga,adek"ujur awan dang langsung melihat tangan aulia yg sudah ada darahnya.
Aulia cukup terkejut"siht lagi-lagi batuk darah"batin aulia.
Aulia langsung menarik tangannya dan bergegas masuk ke toilet tak lupa dengan tas di tanganya.
Melihat itu membuat zaki hawatir,lalu menyusul aulia.
Di dalam toilet aulia kembali terbatuk sebentar lalu mencuci tanganya dan mulutnya.Membuka tasnya dan mengbil obatnya mengeluar kan empat butir obat dan menelanya tanpa air.
Tok
TokZaki mengetuk pintu toilet "Aulia buka pintunya"ujur zaki dengan sedikit rasa khawatir ingat sedikit.
"Aulia buka pintunya,kamu baik-baik saja kan"ujur awan.
Aulia tak perduli dia masih menetralkan rasa sakitnya,menatap wajah pucat pasif di kaca wastafel.
Setelah merasa baikan aulia keluar dan menatap heran para abang nya yg terlihat sedikit khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Gadis Penuh Kejutan
Teen Fictionhidup sebatang kara sejak berusia 5 tahun hingga harus hidup dengan seadanya bekerja kerah anya untuk sesuap nasi,mengandalkan byasiswa untuk skolah dan hidup di dunia yg keras. hingga takdir berkata "sudah waktunya ini berakhir,jalankan tugas mu d...