Suara bantingan pintu yang cukup keras membuat semua orang yang berada di dalam lab menjadi terkejut, sekarang lab menjadi hening tidak ada satupun suara musik lagi yang terdengar.
"Siapa disini yang namanya Angga?!"
"Abang yaampunn,"Beby menutupi wajahnya di celukan leher Al, dia sangat malu!
Tanpa menjawab adiknya Al berjalan memasuki lab lebih dalam lagi, banyak sekali alat musik disini yang sudah di pegang satu-satu oleh para pemain musik itu sendiri walau ada beberapa yang tidak memegang nya karena mungkin mereka yang akan menyanyi.
"Siapa disini yang namanya Angga? GUA TANYA SEKALI LAGI!"
Tak ada yang menjawab sampai ketika salah satu lelaki menaruh gitar yang di pangkuannya lalu berdiri sambil menatap semua temannya yang diam tak berkutik, mungkin mereka takut dengan wajah Al yang marah.
Al mengangkat alisnya, seringai kecil muncul di bibir Al.
"Elu?"Al berjalan pelan sambil menatap remeh lelaki itu, Beby mulai ikut menampakan wajahnya karena beby juga masih penasaran dengan sosok Angga.
"Gua bukan Angga,"
Beby menghela nafasnya lega, dia menatap wajah abangnya, "Beby laperrr,"rengeknya dengan wajah yang ia ubah semelas mungkin agar abangnya tak tega melihatnya.
"Sama Abang yah,"
Beby sudah di turunkan Al, tapi Beby malah memeluk tangan abangnya erat saat Azka menariknya pelan, dia tidak akan meninggalkan abangnya yang marah ini bisa-bisa ancur lab.
Al berdecak berusaha meredakan marahnya, "dimana Angga?"
"baru dateng tuh,"jawabnya santai sambil duduk kembali di bangku tadi.
Mereka semua menoleh ke arah pintu lab yang ternyata baru saja di buka, pelakunya seorang pria yang menatap heran ruangannya menjadi sangat ramai.
Beby melototkan matanya terkejut menatap pria yang sudah ia temui, tanpa sadar Al melepas pegangannya.
Ya. kalian ingat pagi tadi saat Beby disapa seorang pria saat ingin kekelas abangnya? ternyata itu Angga.
Beby masih menatap tak percaya pria aneh itu.
Bugh!
Angga mundur menabrak dinding, pekikan para perempuan di sana membuat Beby ikut panik, dia tak bisa mendengar jelas karena tiba-tiba telinganya ditutup rapat oleh abangnya Azka dan depan dia juga ditutupi tubuh Brian yang menjulang tinggi. Dia tidak bisa melihat kedepan lagi.
"ABANG ALLL!"panggil Beby dengan kencang dirinya memberontak, tapi percuma dia tak bisa lepas dari sini karena Rafa dan Kevin ikut menutupi bagian kanan kirinya, jadi sekarang Beby terkurung di tengah-tengah mereka.
"Jangan berani-berani Lo deketin adik gue!"bengis Al, tangannya menarik baju Angga.
"Menang kaya keluarga aja..bangga."remeh Angga, dirinya tidak ada sedikitpun rasa takut.
Bugh!
Muka Al merah padam, melihat wajah tengil di depannya ingin sekali dia bikin babak belur tapi dia masih mengingat situasi, adiknya masih disini.
Angga tak terima dia melayangkan tinjunya ke Al namun Al dengan gesit menghindar.
"Gua tau apa yang lo lakuin tadi pagi, berhenti deketin adik gue!"
"Udah Al," peringat Azka.
"Padahal gua belum nyicip tubuh adek Lo yang sek—"
"ANJ*NG!!"
![](https://img.wattpad.com/cover/247164655-288-k826575.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BEBYNIA (Sudah Terbit)
Sachbücher[FOLLOW BECAUSE PRIVATE] *** "Definisi keluarga sempurna itu di cerita ini." RATU BEBYNIA ALEXANDER-Gadis cantik keturunan amerika-korea ini mempunyai badan bodygoals seusianya. wajahnya terpahat sempurna bak putri dongeng, memiliki bola mata sebiru...