Extra Chapter 2

8.5K 772 97
                                    

Semua terasa membingungkan, Beby melamun menatap jalan raya yang semakin ramai kendaraan saat matahari akan terbenam. Berkali-kali dia memiringkan kepalanya guna mencari teka-teki apa yang di buat semua orang.

Tentang semuanya dia tidak mengerti, tempat nikah dimana, gaun yang di pakai apa, mansion apa yang katanya bakal jadi rumah barunya.

Iya sih kejutan, tapi masa kejutan malah di kasih tau semua. Ngerti gak sih?

Sebelum kesini, di tempat apartemen calon suaminya lagi. Mommy nya membawa jaket berbulu yang tebal-tebal ke kamarnya, dan jaket-jaket itu di rapihkan ke koper. Katanya, itu di bawa saat akan pindah ke rumah baru.

Terus jika di tanya dia kenapa gak fitting baju padahal udah 3-H min menuju pernikahan nya, katanya gakpapa.

Jawaban apaan, gakpapa?!

"Ck, Ini jadi nikah gak sihh? Masa pengantinnya gak tau konsep nikah? Nanti kalo Beby gak suka gimana? Awas aja sih sampai beneran jelek, langsung minta cerai bodo amat!" kesalnya.

Beby memberenggut sambil bersidekap, tak sadar kelakuannya sejak tadi di pandangi sepasang mata dengan bibir menyeringai.

Tangannya di masukan ke kantong celananya, cowok itu bersandar di pintu balkon sambil menatap punggung gadisnya yang tengah duduk di kursi.

"Huaaa—Beby penasaran bangettt!"

"Hiks, ini mah curang! Beby masa gak tau tapi kak Raka tau!"

Beby menghentakkan kakinya, lalu beranjak berdiri. Ia berniat akan masuk saja kedalam. Dan saat berbalik, Beby terkejut menatap cowok yang tengah menatapnya datar.

Cowoknya ganteng, tapi seram.

Beby sontak tercengir dan berlari kecil menghampiri cowok itu.

"Hallo calon suamiii!" Beby memeluk manja.

Beby mendongak, berusaha tetap tersenyum manis saat dirinya benar-benar gugup mengingat sejak tadi selalu bersungut-sungut tentang pernikahan nya.

"Calon suami dari tadi disini?"

"Iya."

Cukup, Beby mau menghilang rasanya. Tadi Beby ngomong apa aja sih? Kayak ada cerai-cerainya gitu bukan sihh.

Beby memperlihatkan gigi putihnya. "Calon suami jangan marah, nanti calon istri kabur loh."

Raka menatap sedikit tajam, dan Beby tiba-tiba saja semakin merutuki dirinya sendiri.

"Kabur?"

Beby yang ingin melepaskan pelukannya, malah tak bisa sebab calon suami di depannya ini langsung mengangkat nya ala bridal style.

"Bercanda kakak!! Huaaa Beby mau di buang pasti, Kakak mau pulangin Beby terus cari cewek baru kan?"

Beby menggeleng keras saat ia sudah sampai luar dan kini Raka tengah menutup pintu apartemennya.

"Kakakkkkkk!"

Beby menatap sedih Raka yang masih diam dan mulai berjalan lagi. "Kakak beneran mau pulangin Beby? Terus kakak mau cari istri baru? Kan Beby udah minta maaf."

"Kapan udah minta maaf?" tanya Raka membuat Beby bungkam seketika.

Beby meringis pelan, ia lupa minta maaf.

"Beby minta maaf deh," ujar Beby. "Maafin ya, calon suami kan ganteng."

"Iya." Raka memakaikan salbelt pada Beby.

"Terus kita mau kemana?" heran Beby.

"Mau pulang."

"TUHH KANNN! PASTI BEBY DI GANTI YA SAMA ORANG! KAKAK MAU CARI CALON ISTRI BARU KAN?!"

BEBYNIA (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang