Beby memeluk gulingnya erat, senyuman merekah tak terhenti di bibir ranumnya, hatinya sangat senang mengingat pembicaraan makan malam tadi.
Dirinya berhasil membuat daddynya menerima permainan yang ia buat sendiri, dua minggu lagi ujian akhir sekolah akan datang dan beby akan berusaha belajar keras agar nilainya bagus dari sebelumnya.
Dan jika dia berhasil, beby meminta sesuatu yang besar dari daddynya. Dan padahal tama sudah menolaknya dari tadi, hanya saja dia bersih keras untuk meyakinkan daddynya untuk mau mengikuti permainannya.
Padahal Tama melarang hanya tidak ingin membuat dia terlalu lelah belajar, berapapun nilainya atau peringkatnya nanti, Tama pasti bangga dan jika dia ingin meminta sesuatu hal yang besar maupun kecil dari daddynya, tama bisa langsung mewujudkannya tanpa embel-embel syarat.
"tidur sayang,"
"Gak bisa,"
Seperapat lagi berjalan ke angka dua belas malam, bahkan Axel yang memang lembur aja barusan pulang.
"Yaudah abisin susunya."
"Gak bisa,"tolaknya lagi, "udah kenyang," sambung Beby sambil tercengir ke abangnya yang terlihat sudah mengantuk.
"Abang udah ngantuk nih,"ucap al sedikit kesal matanya sudah sangat berat sekali untuk terbuka sedikit.
Al menguap lagi, tangannya semakin lama semakin melambat mengelus punggung Beby, tubuhnya yang tadi duduk di pinggir kasur kini ikut berbaring di pinggir sepertinya dia akan tidur disini lagi.
"Beby belum ngantuk,"
"Abang udah,"
"Beby belum,"
"..."
Beby menoleh ke atas, ternyata abangnya sudah tertidur lelap pantas saja tidak ada jawaban dan usapan lagi di punggungnya.
"Bang Al,"panggil Beby sambil menepuk dada abangnya .
"..."
Beby mendengus sebal, teringat masih ada salah satu abangnya yang pasti belum tidur beby beranjak dari kasur dan keluar kamar.
"Abangg,"panggil beby langsung membuka pintu abangnya.
"Bang axel?"panggil beby lagi.
Hanya mendengar suara air membuat beby tau abangnya tengah mandi malam.
Beby pun berbaring di ranjang king size milik abangnya. Beberapa detik beby langsung membuka matanya kembali menoleh ke ujung ruangan menatap kulkas kamar abangnya dengan berbinar.
***
KELAS.
Raka terkekeh kecil, dia membalas pelukan dari Beby yang baru datang ke kelas.
"Huaaa!! Kakak udah datengggg! Beby kangen bangetttt,"
"Masa sih,"Raka terkekeh gemas.
"kangennn benerrr, kakak pergi-pergi mulu beby nggak suka," ucap Beby lalu cemberut.
Mereka berdua tidak peduli dengan keadaan teman kelasnya yang pura-pura buta dan tuli, Raka memang selalu izin tidak masuk sekolah entah untuk apa, mereka tidak pernah tau bahkan Beby juga tidak tau, lagi pula Beby tidak pernah bertanya perginya Raka, yang ia tau jika tidak ada Raka dia merasa kesepian jika duduk di meja belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEBYNIA (Sudah Terbit)
Nonfiksi[FOLLOW BECAUSE PRIVATE] *** "Definisi keluarga sempurna itu di cerita ini." RATU BEBYNIA ALEXANDER-Gadis cantik keturunan amerika-korea ini mempunyai badan bodygoals seusianya. wajahnya terpahat sempurna bak putri dongeng, memiliki bola mata sebiru...