CHAPTER'40 - Belum selesai.

9.5K 1K 264
                                    

"belum pulang mom?"

Angel mengangguk, dia mengambil remote tv untuk mengganti channel, sedangkan Beby masih menatap tak gairah ke tv yang menyala.

Tidak seperti malam kemarin, kali ini mansion sangat sepi penghuni hanya ada Beby dan mommynya, Beby tidak tahu yang lain pergi kemana.

Beby berdecak mengamati jam yang tertera di hpnya, sudah beberapa kali dia mengspam grup keluarga nya tapi tak ada satupun yang merespon.

"Belum di lihat sama semuanya, Beby mau pizza sekarang.."

Angel menguap, "Besok aja dong, mommy ngantuk ni.."ucap Angel dengan lelah.

Beby menggelengkan kepalanya, "Mommy tidur aja, Beby mau pizza dari Daddy doang kok."

Angel menghembuskan nafasnya, "Dady lama pulang,"beritahunya membuat Beby penasaran.

"Emang semua kemana sih mom, kenapa kita gak di ajak?"tanya Beby menatap mommynya penasaran.

Angel tercengir berusaha tidak gugup putrinya sangat gampang untuk di bohongi tapi dia selalu tak tega jika berbohong, "Mommy gak tau sayang, mungkin kerjaan di kantor lagi banyak."jawab Angel berusaha tenang.

Beby mengerutkan keningnya, "Tapi kenapa bang Al sama bang Azka sama bang Dev ikutan? Kok kita nggk?"tanya Beby lagi.

Angel meringis.

***

Pukul 2 siang tadi, seseorang yang berani meneror putri kecilnya akhirnya tertangkap. Tama tau yang ia tangkap baru orang suruhan. Seperti yang di duganya bahwa yang berani bermain padanya ialah—orang dalam. Tama memang tak pernah percaya siapapun selain keluarga nya, jadi saat dia menangkap orang kepercayaan dia yang di tugaskan untuk mencari dalang di balik peneror putrinya dari tiga hari berturut-turut yang tapi ternyata orang itu sendiri pelakunya, pantas saja kinerjanya lambat hingga dia dan yang lain ikut turun.

Sebagai keluarga Alexander mereka mempunyai ruang atau tempat Biasa para anak lelaki berlatih senjata. Di tempatkan di bawah tanah mansion tama.

Derty, Ruangan biasa saja jika di lihat bahkan beby juga sering masuk karna ingin melihat abangnya yang kena hukuman.

Tapi jika ada orang selain keluarga Alexander artinya ruang derty itu sudah berubah menjadi neraka.

Tama dan Alfred duduk santai menatap anak-anaknya yang sedang bermain, dengan si orang yang hanya bertelanjang dada dan memakai boxer.

"Belum mau ngaku?"tanya Axel datar, dia berdiri menjulang di bawah tersangka yang sudah tak memiliki jari.

Orang itu meringis tanpa menjawab axel sama sekali, Tipikal bawahan yang sangat mendewai bos hingga mereka bisa gak takut mati. Terlalu bodoh sih memang sudah di tawarkan beberapa harta tapi tetap tak membuka mulut sedikitpun.

Axel menyuruh Azka dan yang lain berhenti bermain, bermain menurut mereka itu melukis dengan pisau ke seluruh tubuh si pelaku. wajah mereka semua hanya datar, tak ada ekspresi apapun selain itu saat mereka bermain.

"J-jangan"Takut orang itu, dia melihat Axel membawa besi panjang, dia mempunyai firasat tak sedap setelah ini.

Karena Axel sudah geram dan ia pun sudah meminta ijin dengan Daddy dan papahnya dengan perlahan Axel menusuk jantung orang itu dengan besi yang ujungnya runcing, besi itu panjang hingga menembus sampai ke belakang tubuh si pelaku yang sudah memuntah darah.

Al memalingkan wajahnya, dia sangat jijik dengan darah segar yang mencuat keluar itu.

Setelah benar-benar bolong Axel mengambil besi itu dan kembali menusuknya di kening sang pelaku persis perkiraan otaknya berada, Axel tak segan-segan melakukannya sama seperti di jantungnya yaitu menembus sampai belakang.

BEBYNIA (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang