"Inilah aku yang selalu di tuntut menjadi yang terbaik tanpa memperdulikan kebahagiaanku"
~Zara
Flashback on"Pah, Zara mau main di luar sama mereka"
Ujar seorang gadis kecil berumur sepuluh tahun sambil menunjuk ke arah luar yang banyak sekali anak-anak yang sedang bermain ke sana kemari berlari tertawa lepas tanpa beban. Sedangkan dia harus terkurung di dalam rumah untuk belajar dan terus belajar.
"Gak boleh za, kamu harus belajar nanti siang kamu juga harus ikut les privat sama guru kamu. Nanti biar pak Selamet aja yang anterin kamu yah" Jawab seorang lelaki yang di panggil papah itu.
"Kenapa nggak papah aja yang anterin Zara?" Tanya gadis itu.
"Papah gak bisa nak, papah ada meeting sama klien papah. Kamu kan biasanya sama pak Selamet, jadi gapapa yah?"
"Yaaah papah kenapa gitu mulu sih? Kapan ada waktu buat Zara pah?"
"papah kan kerja buat kamu juga, buat keluarga kita. Kamu jangan manja deh sekarang fokus belajar aja awas kalo kamu nekat mau keluar, papah potong uang jajan kamu" ancam papahnya
"Iya pah iya. Papa hati-hati ya" ujar Zara sambil tersenyum ke papahnya.
"Iya. Bi Inah tolong jagain Zara yah bi, saya pergi dulu" ujarnya sambil melengos pergi.
"Bi, kapan sih papa ngebolehin Zara main? Zara kan bosen harus di rumah mulu. Belajar terus. Zara pengen main sama temen-temen di luar" ujar Zara kepada bi Inah sambil memasang wajah cemberut.
"Hmm yang sabar yah non, kan setiap anak punya kewajiban harus belajar"
"Tapi kan bi___"
"Zara sayang, ayo cepat ganti baju! Pak Selamet udah nungguin tuh di bawah" perintah Hana yang tiba-tiba saja muncul dari arah dapur.
"Ayo non ganti baju dulu, nanti non telat" ujar bi Inah sambil mengajak Zara ke kamar.
"Bunda, kapan Zara boleh main di luar sama temen-temen? Zara bosen belajar terus bunda. Bantuin Zara bujuk papah biar di izinin main ke luar. Dari dulu Zara pengen banget hidup normal kayak anak-anak yang lainnya bunda. Tolongin Zara bunda" ucapnya dengan nada memohon kepada Hana.
"Iya sayang nanti bunda coba bujuk papah ya. Sekarang kamu harus siap-siap dulu kasian pak Selamet udah nungguin tuh" jawab Hana.
"Makasih ya bun. Zara mau ganti baju dulu, ayo bi" ujarnya sambil mengajak bi Inah.
***
"Siang non, gimana? Udah siap?" Sapa pak Selamet.
"Udah pak, ayok"
Pak Selamet membukakan pintu mobil untuk Zara. Gadis itu masuk dan duduk di kursi belakang. Mereka pun memulai perjalanan menuju tempat les Zara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zara (On Going)
RomantizmZara Faikha Adhitama adalah anak yang ceria dan pemberani. Dia selalu mempunyai segudang prestasi karena kepintarannya. Pertemuannya dengan seorang Devano Arsalan Putra Syahreza, cowok cool, cuek, dan most wanted di sekolahnya itu membuatnya pertama...