18.

5.5K 431 209
                                    

Ceklek

"Kakak sudah pulang? Sini biar Kirana bawa tas nya." Dengan berjalan tergesa-gesa menghampiri suami nya yang baru pulang dari sekolah sebisa mungkin Kirana menjadi istri yang baik di mata suami nya.

"Tidak perlu." Tas pun sudah pindah ke tangan sebelah nya.

Kirana bingung harus bagaimana lagi.
"Emh, Kirana barusan selesai masak mendingan makan dulu, ya."

"Saya tidak lapar." Ucap Jill sambil berjalan menuju kamar nya.

Sudah 2 hari ini Kirana mengganti panggilan nya tidak lagi memakai kata aku-kamu. Kirana pun mencari di aplikasi pencarian "Cara menjadi istri yang baik" atau pun "apa saja yang harus di lakukan saat suami sedang marah". Aneh bukan? Kirana saja merasa aneh saat mengetik kata-kata tersebut demi sebuah jawaban.

Demi apapun, Kirana tidak akan menyerah hanya karena mulut ketus nya Jill. Kirana mengambil jus mangga di dalam kulkas yang ia siapkan ketika Jill pulang dari sekolah. Jus mangga ini lah jawaban dari pencarian nya tadi.

Di ambil lah nampan dan di letakkan gelas berisi jus mangga di atas nampan lalu Kirana membawa nya ke kamar Jill. Sebelum masuk, tidak lupa Kirana mengetuk terlebih dahulu.

Toktoktok

Dengan hati-hati Kirana membuka handle pintu kamar Jill, yang pertama kali Kirana lihat hanyalah kamar yang sangat mendominasi warna biru tua dan horden yang selalu tertutup rapat. Sudah puas Kirana melihat seisi kamar takut Jill tiba-tiba keluar dari kamar mandi, lalu di taruhlah gelas tersebut di meja belajar nya. Sebelum keluar dari kamar, Kirana mendengar suara notifikasi dari handphone nya Jill.

Dengan rasa penasaran yang tinggi, Kirana menuju handphone tersebut. Tanpa di sentuh layar pun masih terlihat jelas siapa yang mengirimkan pesan ke Jill.

Sarah
Nanti malam jadi kan syg?

Sebuah nama dengan bejuta belati. Tidak seharusnya Kirana melihat siapa yang mengirimkan pesan untuk suami nya. Harusnya Kirana langsung saja menutup pintu kamar dengan mengacuhkan suara notifikasi. Sarah, siapa lagi yang menghiasi hati nya Jill. Tidak cukupkah hanya Kirana dan anak nya saja yang Jill cinta? Kalau memang Jill tidak mencintai Kirana tidak apa, tapi bahagiakan saja anak nya.

Terlena dengan fikiran nya sendiri sampai-sampai Kirana tidak mendengar pintu kamar mandi sudah terbuka.

"Ngapain dikamar gue?"

Kirana terkejut melihat Jill sudah di belakang nya.
"Ini aku bawakan jus mangga buat kakak."

"Keluar sana."

"Emh, kak." Ujar Kirana

"Apa lagi?"

"Nanti malam sibuk gak?" Sambil mengigit bibir bawa nya.

"Gue ada janji."

"Bodoh banget lo Kirana, sudah tau Jill tidak pernah seharipun tidak sibuk. Apa yang lo harapin dari jawaban Jill? Yang ada buat lo sakit hati." Ujar Kirana merutuki dalam hati.

"Oh gitu ya kak. Kirana masuk kamar dulu." Kirana kecewa dengan jawaban Jill, ia ingin seperti ibu hamil yang lain yang hangat dan penuh kasih sayang. Sudah lama Kirana tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarga atau pun teman-teman nya. Semua nya pergi meninggalkan Kirana tanpa mau mengajak nya.

Terdengar pintu kamar tertutup lalu Jill mengetuk 2x layar ponsel nya dan terpampang lah notifikasi dari Sarah. Jill melotot apa karena ini Kirana mempertanyakan nanti malam?

~~~~~

Di dalam sebuah mobil Jeep berwarna biru tua terdapat seorang lelaki yang sedang menunggu kekasih nya di depan rumah sambil memakai kacamata. Berkali-kali lelaki ini melihat ke arah jam tangan nya, sudah hampir 25 menit ia menunggu tapi belum ada tanda-tanda kedatangan wanita tersebut.

Hal yang beginilah yang membuat jiwa amarah nya keluar. Sudah 5x ia mencoba untuk menelpon tapi tidak satupun mendapat respon dari seberang. Lelaki ini tidak mungkin turun dari mobil lalu memencet bel rumah, ia masih bisa memahan sedikit ingat hanya sedikit saja amarah.

Akhirnya pintu mobil terbuka, wanita tersebut duduk sambil membenarkan baju yang ia pakai.
"Sorry sayang lama, kamu gak marah kan?"

"Kamu tau aku tidak suka nunggu apa lagi dikacangin."

"Tau, tadi lagi urgent."

"Hp lo kemana?"

"Ada."

"Gunain hp buat ngabari."

"Iya sayang iya. Jangan ngambek lagi. Kita mau makan dimana sayang?"

"Gue yang tentuin."

"Istri kamu gak tau kan kalau kita dinner?"

"Iya."

"Kapan sih kamu ceraikan istri kamu itu?" Dengan nada cemberut nya.

"Gak tau."

"Ingat, jangan sampai kamu luluh. Aku gak mau pisah dari kamu, aku sudah sayang banget."

"Iya."

Sarah mendekat ke arah Jill lalu kepala nya di senderkan di bahu nya.
"Malam ini aku senang banget bisa dinner sama kamu, bisa quality time sama kamu, bisa menyentuh kamu."

Bagi Sarah, Jill lah segala nya yang membuat efek besar dalam kehidupan Sarah. Lelaki pertama yang ia cintai di SMA, lelaki pertama yang acuh terhadap Sarah.

Akhirnya mobil mereka pun telah sampai di sebuah restaurant yang terbilang mewah. Kedua mata Sarah pun berbinar, sangat menakjubkan ia di bawa dinner di tempat yang sangat mewah.

"Kamu beneran bawa aku kesini, sayang?"

"Menurut lo?"

"Ih aku senang banget. Ayok buruan turun, aku gak sabaran mau snapgram biar 1 sekolah tau kita dinner di restaurant ini."

Jill hanya menurut, toh tujuan nya kesini hanya makan tidak lebih. Sarah sudah duluan masuk ke dalam restaurant lalu duduk di tempat duduk yang sudah Jill booked

~~~~~

Sama seperti dua lelaki ini sedang berada di dalam restaurant mewah, mereka berdua sedang merayakan kemenangan nya. Umur bukan tolak ukur kesuksesan, lihat saja mereka masih terbilang SMA sudah bisa memegang perusahaan.

"Gue salut sama lo bray."

"Gue gitu." Sambil memukul dada nya dengan telapak tangan.

"Memang lo hebat bisa menang tender. Pasti bonyok lo bakal kagum." Ucap Satria.

Sikap Kevin hanya biasa saja sambil memegang gelas lalu tangan sebelah nya di ketuk-ketuk diatas meja.
"Gue rindu."

"Saha?"

"Lo pasti tau." Kevin meletakkan gelas lalu pandangan nya mengarah ke pintu masuk. Kedua mata nya di sipitnya untuk melihat jelas siapa orang yang baru memasuki restaurant.

"Cewek terus, ini nih yang gak gue suka dari lo selalu stuck 1 cewek. HALO KEVIN GUE NGOMONG." Satria tidak sengaja membentak Kevin lantaran orang yang di ajak ngobrol tidak menanggapin.

"Apaan?"

"Lo ngapain gue lagi ngomong gobrok."

"Disana." Tunjuk Kevin.

"Ada apa?"

"Suami nya Kirana."

"Terus apa untung nya buat gue?"

"Kirana lagi hamil, suami nya selingkuh."

Satria pun diam mencerna omongan dari Kevin.
"Kirana cewek yang lo suka?"

"Iya." Ucap Kevin.

"Babi."

"Gue gak suka sama sifat tu cowok. Tempramen dan selingkuh."

"Terus apa rencana lo selanjutnya?

°°°°°

Next chapter 👉🏻👉🏻👉🏻

Zhakira (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang