14.

7.5K 495 39
                                    

Malam mingguan kalian dimana?


"Pergilah kasih kejarlah selingkuhan mu. Selagi masih ada waktu."

"Wuwuwuwu"

"Jangan hiraukan diriku"

"Kukukuku"

"BERISIK!"

"Orang lagi nyanyi sewot amat. Ada lagi nih , Jika aku bukan jalan mu, ku berhenti mengharapkanmu. Jika aku memang tercipta untukmu, ku kan memilikimu. Jodoh tak bertemuuuu.

"Tarik sis"

"Memang ya kalau lelaki itu gak akan cukup 1, harusnya bersyukur dapat wanita yang baik, sabar dan pengertian. Dasaran laki nya aja yang gatel."

"Lo nyindir gue!"

"Bagus deh kalau lo ngerasa."

"Ada masalah apa lo sama gue?"

"Kalian berdua kenapa jadi emosi gini. Lo juga Bar, tumben-tumben nya lo marah biasanya lo cuek sama kita-kita."

"Gue bakal beberin kebusukan teman lo satu ini. Kalian masih ingat sama Kirana? Gadis yang selalu patuh dan nurut sama lelaki berengsek ini?"

"Emang lo apain, Kirana?"

"Gak ada." Jawab singkat.

"Maling gak ada yang ngaku. LO SIKSA KIRANA SAMPAI SEMUA BADAN NYA LEBAM!"

"Maksud lo apa Bar, kita-kita gak ngerti."

"Lelaki di samping kalian itu lelaki banci yang hanya bisa menyiksa wanita yang gak tau letak kesalahan nya dimana."

"Bener Jill apa kata Bara barusan?"

"Jawab bangsat jangan diam."

"Kalau iya, kenapa?"

"Gila. Gue kira dengan lo nikah sama Kirana dan bertanggung jawab bayi kalian, lo akan sadar. Lo bener-bener iblis bertopeng."

"Gue kecewa sama lo Jill, gue sependapat sama Dono."

"Lo asik-asik sama gebetan lo, sedangkan Kirana lo siksa. Bener-bener gak ada hati nurani. Gue heran, mending lo ceraikan dari pada Kirana tekanan batin."

"Lo semua gak usah usik kehidupan gue."

"Gue peringatkan sama lo Jill, gue sanggup meski harus membesarkan anak dalam kandungan Kirana dan membahagiakan nya."

"Jangan banyak bacot, Magma."

"Sudah-sudah, kenapa jadi panas gini. Bara, Magma, Dono dan lo Jill. Gue harap kita bahas masalah ini setelah pulang dari Bandung."

Semua nya menjadi bungkam dan hening. Ada perasaan aneh di hati Jill setelah apa yang sahabat nya bilang barusan. Sampai detik ini pun sahabat nya baru mengetahui sifat asli dari seorang Jill terhadap Kirana. Mungkin mereka kecewa besar.

☆☆☆☆☆

Flashback

"Gue suka sama lo, Kirana."

"Sttt, kurang lantang."

Lelaki ini pun mengacungkan jempol nya.

"GUE SUKA SAMA LO KIRANA."

Sedetik kemudian murid-murid keluar dan mengerubungi lapangan melihat aksi yang di lakukan ketua OSIS mereka. Sungguh menggegerkan sekolah nya, OSIS yang menjadi idaman semua wanita ternyata mencintai sosok perempuan seperti Kirana.

"Gathan, lo ngomong pakek nada dikit. Jangan kaku kayak kanebo."

"Berisik."

"Dikasih tau malah ngeyel, di tolak baru tau rasa lo."

"Lo barusan secara tidak langsung nyumpahi gue?"

"Buruan Gathan teriak lagi."

"KELUAR KIRANA!"

"Astaga, pantas lo jomblo. Cara lo aja kayak ngajak tawuran. Ini cewek Gathan bukan cowok."

"Berisik banget sih lo."

"Sorry. Pakek perasaan Gathan jangan pakek emosi."

"Mending lo diam."

Sosok yang mereka cari pun sedang bersembunyi di dalam perpustakaan. Mendengar nama nya di panggil menggunakan toa sekolah, membuat Kirana lari dan bersembunyi di dalam perpustakaan. Bukan takut atau apa, hanya saja ia bingung harus berbuat apa.

Menerima ajakan Gathan akan membuat hidup Kirana tidak tenang, semua perempuan di sekolah nya menyukai Gathan. Menolak pun pasti akan menjadi bullyan dari mereka.

Posisi Kirana serba salah saat ini, ia menetralkan detak jantung nya yang berdegup sangat kencang. Bersembunyi di bawah meja sambil memegang dada.

Terdengar suara pintu tertutup menandakan seseorang sedang masuk ke dalam perpustakaan. Kirana takut persembunyian nya diketahui orang lain. Suara langkah kaki yang membuat Kirana tambah ketakutan, semakin lama semakin mendekat ke arah dimana Kirana bersembunyi.

Tiba-tiba sepasang sepatu bermerek berhenti tepat di depan Kirana. Bola mata Kirana membesar, bagaimana bisa seseorang bisa berdiri tepat di depan Kirana padahal saat ini perpustakaan kosong.

"Gue tau lo di sini."

Kirana semakin ketakutan, ia takut jika itu adalah kakak kelas nya yang terkenal sangat kejam.

"Keluar atau gue seret."

Kirana merapatkan genggaman tangan nya sambil membungkam bibir nya.

BRAK
"KELUAR BEGO."

Sontak Kirana keluar dari tempat persembunyian nya dan sekilas melihat siapa orang ini.

"Lo yang nama nya Kirana."

Kirana mengangguk.

"Gue harap lo jangan keluar"

Kirana mengangkat wajah nya dan melihat lelaki di depan nya saat ini. Memang dia siapa berani merintah Kirana.

"Kenapa?"

"Kalau gue bilang jangan iya jangan begok. Otak lo di pakai."

"Kirana gue suka sama lo. Gue cinta sama lo, gue butuh jawaban lo sekarang." Terdengar suara dari arah lapangan menandakan Gathan si Ketua OSIS belum beranjak dari sana.

"Gue peringatkan sama lo, kalau sampai gue dengar atau pun gue melihat lo samperin Gathan ke lapangan, gue jamin Gathan akan habis di tangan gue."

Belum sempat Kirana menjawab, lelaki ini sudah pergi meninggalkan Kirana seorang diri. Kirana yang hanya mengetahui nama nya saja di buat bingung dengan kehadiran sosok lelaki yang di kenal dengan temperamen nya. Sejak saat itu kehidupan Kirana berada di tangan lelaki ini.

Zhakira (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang