15.

10.7K 564 108
                                    

Pletak
"Dasar bocah gemblung."

"Aw. Sakit, pi."

"Ngerasa sudah pintar gak sekolah?"

"Papi apaan datang-datang main kekerasan gini."

"Kalau besok papi dapat laporan kamu bolos sekolah lagi, jangan harap semua warisan papi buat kamu."

"Kenapa main ancam? Salah Kevin dimana?"

Pletak
"Dasar bocah edan."

Setelah mengatakan itu, papi nya Kevin melenggang pergi "Bokap lo kesambet apaan Vin datang gak di undang?"

"Entah."

"Gue juga kangen sama sekolahan, kuy besok kita sekolah."

"Kerjaan gue numpuk."

"Suruh sekretaris lo aja handle."

"Boleh juga."

Perlu kalian tau di samping Kevin sebagai status pelajar, ia juga punya tanggung jawab yang tidak kalah penting, mengurus perusahaan nya sendiri. Hampir 1 tahun ini, Kevin lebih banyak berada di kantor ketimbang di sekolah, sahabat nya pun ikut mengekor alhasil di berikan posisi sama Kevin.

Tidak perlu susah-susah lagi mencari kerjaan ke sana kemari apa lagi menyiapkan setumpuk berkas dan mem-fotokopi ini itu.

Keesokan hari nya, baik Kevin maupun Satria sudah kembali ke sekolah. Terhitung hampir 14 hari mereka izin tidak masuk. Kalau di tanya, kok bisa? Buat mereka berdua asal ada uang semua lancar dan terkendali.

"Hai bro."

"Jijik."

"Jijik-jijik nanti kangen."

"Jauh-jauh sana, bosan gue tiap hari ketemu. Gak di kantor, sekolah, rumah selalu ada lo terus."

"Nama nya juga sahabatan dari janin, gak akan terpisahkan. Buruan nanti ketahuan kalau kita telat."

"Iya."

Memang benar, mereka berdua akhirnya kembali ke sekolah menyelesaikan pelajaran yang ketinggalan. Baik Kevin maupun Satria selalu memanggil guru pribadi untuk datang ke kantor nya.

"Akhirnya duduk lagi di kursi keras setelah sekian lama."

"Lebay."

"Vin-vin."

"Apa?"

"Semalam gue dapat cem-ceman baru."

"Apaan tu cem-ceman?"

"Kenalan gitu."

"Terus?"

"Kayak nya dari sekolah kita juga. Tapi wajah nya gak terlalu familiar, gue belum tau kelas berapa."

"Urusan sama gue, apaan?"

"Cuma memberikan info kalau sahabat lo satu ini ganteng maksimal."

"Gitu aja di banggain."

"Gini-gini gue sudah kerja keles."

"Iya sudah, besok lo gak usah masuk kantor lagi."

"Maksud lo apa? Gue di pecat?"

"Gue pengen tau, setelah lo pengangguran masih ada yang suka sama lo atau gak."

"Please jangan setega itu sama gue, Vin."

"Tergantung dari sikap lo."

"Baiklah anak-anak, karena waktu nya hampir habis sekarang letakkan pena kalian di atas meja dan masukkan lembar jawaban di dalam buku soal. Yang duduk paling belakang oper buku nya ke depan."

Zhakira (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang