12.

8K 537 54
                                    

"Ngapain senyum-senyum? Lo sudah mulai gila?"

"Gue sudah menemukan nya."

Byurrr
Tanpa sadar minuman yang ada di mulut nya terendak setelah mendengar penuturan barusan.

"Jorok banget."

"Lo masih mencari? Dari sekian banyak wanita yang bertebaran, nih ya gue sodorin hp gue. Gue buka aplikasi pencarian jodoh, lo liat sendiri banyak cewek-cewek ngechat gue. Heran deh bukan nya cari yang ada malah cari yang itu-itu aja."

"Gue cinta mati, lo tau sendiri kan?"

"Bukan cinta mati, tapi lo itu terlalu obsesi sama orang yang belum tentu suka juga sama lo."

"Kata siapa?"

"Gue."

"Gak."

"Gue."

Tok tok tok

Mereka berdua pun menghentikan perbedabatan setelah mendengar ketukan dari arah pintu.

"Ingat, urusan kita belum selesai. Jangan anggap ini masalah ringan, gue gak pengen sahabat gue sakit hati lagi."

Bersamaan dengan itu pintu pun terbuka menampilkan sekretaris pribadi nya.

"Maaf pak mengganggu waktu nya sebentar, di depan ada pak Suryo kata nya pribadi pak."

"Bilang sama pak Suryo, 10 menit lagi saya akan menemui nya."

"Baik pak akan saya sampaikan. Permisi pak."

Lelaki ini pun mengusap wajah nya dengan kasar, apa benar yang di katakan sahabat nya barusan kalau ia terlalu obsesi terhadap 1 wanita yang belum tentu membalas cinta nya.

Gak, dia bukan obsesi. Ini yang di namakan cinta dengan 1 orang beda sama sahabat nya yang cinta pada semua wanita. Lelaki ini pun menyetujui pemikiran nya barusan. Dia telah bertekat kuat, akan membawa bahkan mengurung wanita nya ini biarkan saja meronta-ronta asalkan wanita nya tidak pergi lagi dari jangkauan.

☆☆☆☆☆

Kirana mengatur nafas nya saat sampai di dalam rumah, bagaimana tidak seseorang memanggil nama nya yang dulu nama yang mana menyimpan banyak kenangan.

"Ngapain kamu berdiri disana? Buruan bawa makanan ke kamar gue."

"Iya."

"Sekalian buatkan jus."

"Iya."

"Jangan iya-iya terus, buruan!"

Kirana langsung menuju ke dapur untuk membuatkan jus kesukaan Jill dan tidak lupa dengan cemilan nya. Di ambil nampan dan di taruh gelas serta cemilan lalu menaiki tangga menuju kamar Jill.

Sebelum masuk ke dalam kamar, Kirana mengambil nafas sebanyak-banyak nya. Lalu mengetok pintu kamar suami nya.

"Maaf Jill ini jus sama makanan kamu aku taruh di sini."

"Siapa suruh lo keluar? Gue belum selesai."

"Ada apa?"

Jill pun menaruh stik ps nya lalu menghadap ke arah Kirana.

"Besok gue ke Bandung."

"Sama siapa?"

"Teman."

"Jam berapa?"

"10."

"Kalau gitu aku balik lagi ke dapur ya?"

"Lo gak tanya kek berapa lama gue di sana? Terus pacar gue ikut gak? Kok lo seakan gak peduli? Oh jangan-jangan lo selingkuh di belakang gue, iya kan?"

Zhakira (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang