01

27.8K 1K 51
                                    

Pintu rumah pun tertutup sempurna, terlihat seorang wanita sedang memasuki rumah nya yang terbilang minimalis di kawasan kalau bisa dikatakan bukan komplek melainkan gang sempit.

Melihat seisi rumah yang sudah rapi dan bersih membuat nya tampak nyaman dan ingin segera tidur. Badan nya sangat lah lelah, bisa di katakan wanita ini baru pulang dari tempat ia bekerja di sebuah Toko Bunga. Meskipun gaji yang ia dapatkan di bawah rata-rata tapi wanita ini sangat lah menyukai tempat kerjaan saat ini.

Memasuki kamar nya dan meletakkan tas selempang di belakang pintu kamar lalu memasuki kamar mandi memuntahkan isi perut nya yang keluar hanya nasi putih. Seharian ini bisa di katakan kondisi nya sedang tidak sehat, dengan wajah pucat dan sering mual.

Di usap nya ujung mulut wanita itu lalu di putar kran air untuk membasuh mulut yang masih terdapat sisa muntahan lalu mencuci tangan. Di putar kembali kran air sehingga tatapan mata wanita ini ke arah kaca yang sengaja ia letakkan di dekat wastafel.

Seperti nya wanita ini membutuhkan istirahat yang cukup. Keinginan untuk mandi pun di tunda, wanita ini langsung saja naik ke atas kasur nya masih pakaian yang di pakai saat kerja.

Tinggal di rumah peninggalkan orang tua nya, anak satu-satu nya dan tidak memiliki saudara pun membuat wanita ini harus ekstra mandiri. Ia sangat bersyukur, meskipun tidak memiliki siapa-siapa tapi wanita ini masih memiliki pacar yang sudah menemani nya selama 1 tahun ini.

Merasa cukup lelah dan tidak memiliki tenaga lagi akhirnya wanita ini tidur dengan posisi terlentang.

Di pagi hari nya, matahari yang sudah sangat terik menembus jendela kamar yang di lapisi horden membuat wanita ini perlahan membuka mata. Melihat jam dinding terpampang 8 pagi, seperti nya wanita ini harus mengirimkan pesan singkat ke pemilik Toko Bunga mengabari kalau hari ini ia izin dan ingin berobat ke rumah sakit.

Badan nya masih merasakan lelah padahal belum melakukan aktifitas berat-berat, berusaha untuk beranjak dari tempat tidur tiba-tiba merasakan mual yang sangat menyiksa di perut nya membuat wanita ini berlari ke wastafel dan mengeluarkan isi perut nya hanya lendir putih lah yang keluar saat ini. Perutnya sudah kosong, tidak ada lagi yang bisa di keluarkan. Di basuh kembali ujung bibir nya, menatap cermin di depan terlihat wajah pucat pasih dan keringat dingin dan bibir pun terlihat pucat.

"Aku mohon Tuhan, jangan dulu." Ucap wanita itu, keluar dari kamar mandi masih dengan tubuh yang sedikit sempoyongan dan keringat dingin yang membasahi wajah serta pelipis nya.

"Kasihanilah aku, aku gak sanggup Tuhan. Jangan dulu. Ampinilah aku. Jangan engkau hadirkan sosok di sini, aku mau bertobat dengan mu Tuhan. Kasih aku kesempatan." Ucap sekali lagi dari mulut wanita ini. Tangan serta tubuh nya bergetar hebat setelah mengatakan hal yang ia ucapkan.

Entah kenapa wanita ini tiba-tiba mengatakan itu, ia sangat takut. Takut sosok itu hadir dalam diri nya saat ini, ia belum sanggup.

Wanita itu kembali duduk di ranjang nya dengan perasaan gelisah, ingin rasa nya wanita ini menangis dengan sangat kuat tapi yang hanya di lakukan wanita ini hanya lah suara isakan tangis. Memukul dada nya yang terasa sesak, sangat sesak. Ia tidak sanggup kalau di fikiran nya saat ini akan menjadi nyata.

Mengambil sebuah benda yang kemarin wanita ini sempat beli sebelum sampai ke rumah nya di dalam tas, dengan perasaan takut wanita ini menggenggam benda itu dan membawa nya masuk ke dalam kamar mandi.

Sudah 10 menit wanita ini menunggu hasil nya, menunggu jawaban dari perasaan yang tidak karuan sejak kemarin. Dan sudah 10 menit juga benda itu ia masukkan ke dalam air seni nya.

Dengan perasaan takut dan jantung berdegup sangat kencang, ia tidak sanggup untuk melihat hasil dari testpack nya.

"Ku mohon jangan..." lirih nya.

"Bantu aku sekali ini saja Tuhan, aku janji akan bertobat."

Wanita ini membalikkan badan dan sudah siap mengambil benda, serta matanya yang sengaja ia tutup. Di ambil nya testpack itu dan di genggam nya sangat erat berharap hasil nya bukan seperti yang sering ia baca di internet.

Deg.
Ternyata kali ini doa nya belum di kabulkan sama Tuhan. Sosok lain tumbuh dalam perut wanita ini, sosok janin yang telah berada dalam perut wanita ini. Sosok janin yang sedari tadi menggaggu fikira wanita ini.

Tespact itu bergaris dua. Dia hamil.

Tangan nya bergetar hebat, testpack yang ia pegang jatuh ke lantai. Wanita ini merosot ke lantai dengan isakan tangis yang menyedihkan. Ia telah membuat orang tua nya malu di surga. Dan wanita ini tidak bisa menjaga martabat nya sendiri.

Ingatan sekilas tengan pembicaraan sang kekasih nya saat itu.

"Kamu jangan dulu hamil iya sayang, aku janji kita bakal nikah 2 tahun lagi. Untuk sekarang kita bersenang-senang dulu."

.
.
.
Bersambung

Gimana cerita baru aku saat ini? Mau lanjut atau gak usah nih? Atau fokus ke CYT?

Zhakira (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang