S A T U

152 28 15
                                    

Cerita ini dimulai ketika seorang gadis kecil berumur 5 tahun harus menentukan pilihannya. Gadis kecil tersebut kini sudah menginjak dewasa dan menemukan sesosok lelaki yang dicintainya, akankah cintanya bertahan untuk selamanya atau hanya sekedar menyapa saja? Temukan jawabannya hanya di dalam cerita ini, ikutin terus yya!!

☆゚.*・。゚

Awan mendung menyelimuti daerah Jakarta Selatan. Setetes air mulai jatuh dari langit. Semua orang yang sedang melakukan aktivitas terpaksa harus meneduh. Semua kendaraan yang sedang berada di jalanan segera melajukan kendaraannya. Ada juga yang sedang berlari mencari tempat untuk meneduh, dan ada pula yang membiarkan dirinya terkena tetesan air dari langit. Seorang gadis kecil yang berumur 5 tahun dengan rambut dikuncir dua berlari di pinggir jalan dengan baju yang sudah basah terkena air hujan. Gadis kecil itu terjatuh akibat berlari dan tergelincir, namun dia segera bangkit lagi menahan rasa sakit yang ada di lututnya. Dia masuk ke halaman rumah yang cukup besara lalu dengan terburu-buru dia membukakan pintu dan di sambut hangan oleh kedua orang tuanya.

"Kamu abis dari mana sayang?" Ucap seorang wanita yang sudah berumur duduk di depan gadis mungilnya

"Aku tadi habis main di komplek sebelah mah" Ucapnya dengan nafas tak karuan

"Kok mainnya jauh jauh sayang? kan jadi kehujanan"

"Abisnya di sini gak ada yg seru mah"

"Enggak seru gimana? Itu kamu luka, sini mamah obati lukanya" Katanya sambil meraih lutut putri kesayangannya

"Ya gak seru aja mah, lebih seru di komplek sebelah dong"

"shh sakit mah" Gadis itu meringis kesakitan saat lukanya di beri Betadine

"Sakit ya sayang? makanya jangan lari lari" Ucap seorang pria yang terlihat lebih tua dari mamahnya

"Kan hujan pah jadi aku lari deh"

"Haduh, kamu ini ya" Ucapnya sambil menjawil hidung gadis kecilnya

✧◝(⁰▿⁰)◜✧

"Non, bangun non sudah pagi!!" Teriak Bi Inah selaku Asisten Rumah Tangga di rumah tersebut

"Masuk aja bi enggak di kunci kok"

"Bibi kira non belum bangun, bibi udah siapin sarapan di bawah"

"Iya bi nanti aku ke bawah"

"Baiklah non" Bibi meninggalkan kamar

Hanya di balas anggukan oleh gadis cantik yang di kuncir kuda sedang duduk di depan meja riasnya

"Gea, lo pasti bisa" batinnya

Gea. Atau lebih lengkapnya Livia Gea Zahyra anak bungsu dari ibu Zahra dan pak Hira. Gea memiliki kakak, namanya Arga. Atau lebih lengkapnya adalah Arga Putra Zahyra. Keluarga mereka sangat harmonis sampai sebuah masalah terjadi dan membuat mereka harus berpisah.

~•~•~•~

"Selamat pagi semuanya!!" Teriaknya dari atas tangga. Senyum yang semula tercetak di bibirnya luntur seketika

Gadis itu menghela nafas. Sudah menjadi sebuah kebiasaan, seharusnya dia menjadi terbiasa bukan seakan-akan ini baru saja terjadi padanya. Dia turun dari tangga, menghampiri meja makan lalu menghabiskan sarapannya dengan cepat.

"Bibi aku berangkat dulu ya, doain semoga gak ada yang nakal sama aku hehe" Ucapnya sambil cengengesan lalu mengecup punggung tangan Asisten Rumah Tangganya

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang