sulit memang , tetapi tuhan selalu punya cara untuk membuat hambanya bahagia.
^_________^
"Gak usah pegang pegang, tangan lo penuh dosa!" Gea membersihkan pundaknya yang baru saja di pegang oleh Vani
"Ngomong apa lo?!" Vani maju satu langkah mendekati Gea
"Lo budeg? Atau perlu gue perjelas?" Gea memiringkan wajahnya
"Bacot lo!" Baru saja Vani ingin menampar Gea tangannya langsung di tahan oleh seseorang
"vano?" Ucap Vani
"Lo apa apaan!?" Bentak vano yang semakin mengeratkan pegangan tangannya pada tangan Vani
"Awss sakit Van" Vani memberontak
"Argh , gue tanya lo ngapain? Mau jadi jagoan?" Vano melepaskan cengkraman tangannya
"Dia yang duluan" Vani menunjuk Gea yang sedari tadi diam
"Hah? Kok gue sih!?"
"Iya tadi dia yang ngata ngatin gue Van" ucap Vani sambil memasang muka menyedihkan
"Heh! Lo butuh kaca? Bukannya lo tadi mau nampar gue?" Ucap Gea sambil melipat kedua lengannya di dada
"Engga ko Van tad--" ucapan Vani terpotong oleh Vani
"Cukup, lo ikut gue" Vano menarik tangan Vani menjauh
"Dan lo ge, bawa Amel" setelah mengatakan itu vano sudah pergi dengan Vani dan gangnya
"Mel , Lo gak apa apa kan?" Gea memeriksa seluruh badan Amel
"Engga kok, cuma ini muka doang, nanti di bersihin pake air juga bisa" ucap Amel dengan senyum yang tak pernah luntur
"Ah yaudah ayo bersihin, muka lo kayak badut" ucap vanes menarik tangan Amel
"Ihh kok gitu"
"Heh kok gue di tinggal!?" Gea berlari menyusul Amel dan vanes
***
"Bentar ya aku bersihin ini dulu" kata Amel sambil menunjuk wajahnya yang sudah kotor
"siap"
"Nes, kok si Vano bisa tau?" Tanya Gea
"Iya gue kasih tau"
"Pantes"
5 minutes later
"Udah yu" Amel keluar dari balik kamar mandi
"Yu"
"Amel, Lo masih hutang penjelasan sama kita" jelas vanes
"Iya nanti aku ceritain, sekarang kita masuk dulu ke kelas"
"Oke"
"Btw, kok kalian tau aku di bawa ke rooftop sama Vani?"
"Iya lah kalo bukan karena si vanes, udah abis kali Lo sama dia" jelas Gea
"Iya untung banget gue liat Lo di bawa sama gerombolan nya si Vani itu, kalo enggak aduhhh gak kebayang gue" ucap vanes sambil memegang kepalanya
"Oohhh, makasih ya nes, ge"
"Iya sama sama" ucap vanes dan Gea
"Aku ke kelas duluan ya bye" Amel melambaikan tangan lalu masuk ke kelas
"Kok vano bisa care banget sama Amel?" Tanya Gea
"Lo ga tau?" Tanya vanes
"Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU
Teen Fiction"Hidup memang berjalan, kita tidak tau akhirnya seperti apa, tetapi rencana Tuhan pasti luar biasa" -S "Di patahkan oleh keluarga, di paksa dewasa oleh keadaan, kau datang sebagai obat, lalu pergi entah kemana. Aku kira kamu pemeran utamanya ternya...