S E M B I L A N

25 11 1
                                    

Terima kasih telah hadir, meski hadirmu hanya sebentar

🍂🍂

"Rey?" Gea mengangkat satu alis

"Iya Rey, Rey Danendra" jelas Arga

"Apakah karna kamu terlalu lama di Jakarta sampai kamu lupa siapa saya?" Kali ini Rey bersuara

"Bentar gue lagi coba inget" Gea menaruh telunjuknya di dahi

"Mungkin dengan ini kamu bisa ingat" Rey menunjukan pergelangan tangannya yang terdapat gelang hitam dengan kunci yang menggantung, dan kunci itu teramat kecil

"Wait, ini... couple?" Gea menunjukan pergelangan tangannya, terdapat gelang dengan gembok yang teramat kecil, gelang itu hanya bisa di lepas ketika memasuka kuncinya, dan kunci itu ada di gelang milik rey

Gea diam sejenak, gelang ini sudah di desain khusus sampai ada nama mereka disana, di bagian depan terdapat nama "Via" dan di bagian belakang terdapat nama "Rey", itupun Gea baru sadar sekarang karna dia melihat dengan detail gelang gembok yg selama ini dia pakai

"Iya, gelang ini saksi dimana kita saling berjanji untuk tidak melupakan satu sama lain, kamu ingat?" Tanya Rey

"Yahh dia makin bego, lo si Rey dia udah bego malah tambah bego" ucap Arga karena sedari tadi Gea hanya diam menatap gelang di tangannya dan di tangan Rey

"Rey" panggil Gea

"Iya, kenapa? Kamu sudah ingat?"

"Lo, aaaaaa Rey lo kemana ajaa hiks.." Gea memeluk Rey erat

"Eh, harusnya saya yang tanya kamu" rek terkejut, namun sedetik kemudia dia membalas pelukan Gea

Wania yang ia rindukan selama ini, akhirnya kembali dalam pelukannya, rasanya seperti mimpi namun ini nyata, senyum Rey tercetak

"Gue kangen sama lo" Gea bersembunyi di celetuk leher Rey

"Saya lebih" Rey mengusap rambut Gea

"Beuhh jadi dramatis kieu euy, dah lah gue mau nyebur sumur aja" ucap Arga meninggalkan keduanya

"Senja dan Hujan kembali bersama" batin Rey

"Hehe gue beneran gak nyangka sumpah, sorry ya gue udah lupa sama lo, sebernya lupa lupa ingat si hehe" ucap Gea cengengesan lalu melepas pelukannya

"Iya tidak apa apa, saya mengerti"

"Lo kemana aja si Rey?" Tanya Gea sambil memakan biscuit

"Harusnya saya tanya, selama 4 tahun kamu kemana saja?" Ucap Rey memiringkan tubuhnya menghadap Gea

"Gue di Jakarta"

"Kamu tidak pernah lupa dengan tempat kelahiran kamu kan?"

"Ya enggak lah gila aja kali gue lupa, kan kebahagiaan gue semuanya disini" senyum Gea tercetak

"Baguslah, tapi sepertinya kamu jarang kesini? Kenapa?"

"Lo lama lama kaya reporter" Gea menyenderkan tubuhnya ke punggung kursi

"Saya tidak merasa"

"Ck, gue tahunn kemarin disini 1 bulan setengah mungkin, tapi gue ga liat lo, kemana?" Gea menopang dagu menggunakan satu tangannya

"Ohh saat itu saya sedang di London, saya di kabarkan oleh mamah kalau kamu ada di Bandung, tapi saya tidak bisa pulang saat itu" jelas Rey

"Kenapa?"

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang