"Mungkin kamu orangnya"
______
Pagi yang terasa cukup dingin, udara sejuk menyelimuti kota Bandung pagi ini, Gea yang tengah sibuk berurusan dengan bumbu-bumbu dapur dan bang Arga yang sedang membereskan rumah, seperti biasa setiap pagi mereka selalu membagi tugas.
"Nasi goreng sudahh siappp!" Teriak Gea
"Asikk makan!" Sorak Arga sambil mengambil nasi goreng miliknya
"Spesial untuk abang tercinta hahaha" Ucap Gea sambil menunjukan tangannya berbentuk love
"Eleh kesambet apaan lo?" Tanya Arga sambil menyendok nasi gorengnya
"Setan kamar mandi"
Arga menyentuh dahi Gea "Badan lo masih demam, siang ini kita ke dokter"
"Gue udah sembuh kali, gak usah ke dokter deh" tolak Gea
"Nurut!" Arga melemparkan tatapan tajamnya
"Ck, iya iya"
"Abisin makannya biar cepet sembuh"
"Hm"
Setelah selesai makan Gea langsung beranjak ke kamarnya, hari ini jadwal abangnya untuk cuci piring jadi Gea bisa santai, Gea berdiri di depan cermin matanya memejam
"Oke, satu hari lagi" Gea menghembuskan nafas berat
Gea melirik hp nya dia sudah tau saat ini dia sedang menjadi trending topik di sekolahnya, Gea berfikir orang jahat mana yang berani jatuhin harga dirinya seperti ini.
"Apa gue harus pulang ke Jakarta?"
"Ya, gue gak boleh lari dari masalah, gue harus cari tau siapa dalang di balik semua ini"
Baru saja Gea mengambil ponselnya, tiba tiba ada nomor tak di kenal menelpon
Call on
Unknown number
Halo
Ini baru permulaan
Lo siapa?!
Tut .. Tut .. Tut..
Call of
"Brengsek arghh!"
"Tenang Gea tenang, gak boleh emosi" Ucap Gea sambil mengatur nafasnya
Gea melempar ponselnya sembarang, nafasnya memburu, badannya bergetar, kali ini Gea tidak bisa menahannya.
"Bang Arga Gea takut..." Ucap Gea sambil meremas rambutnya
"ARGHHH!!"
"Gea?!" Arga berlari menuju kamar Gea
"Sialan, di kunci"
"Gea buka pintunya!!" Arga menggedor pintu
Arga mendobrak pintu kamar Gea, terlihat Gea sedang menenggelamkan wajahnya di antara kakinya
"Gea, hei hei ada gue" Arga mengelus rambut Gea
"Bang.. Gea takut.." Ucap Gea sambil menahan tangisnya
"Hei ada gue, gue disini buat lo" Arga menarik Gea dalam pelukannya
Gea tak bisa menahan tangisnya, pelukan terhangat yang pernah dia dapat, pelukan yang sangat menenangkan, Gea menangis sejadi-jadinya, sampai tiba tiba tak terdengar lagi suara isakannya
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU
Teen Fiction"Hidup memang berjalan, kita tidak tau akhirnya seperti apa, tetapi rencana Tuhan pasti luar biasa" -S "Di patahkan oleh keluarga, di paksa dewasa oleh keadaan, kau datang sebagai obat, lalu pergi entah kemana. Aku kira kamu pemeran utamanya ternya...