TUJUH BELAS

15 3 0
                                    

Haii, terima kasih untuk 400+ reader, i'm very proud of myself, thank u buat kalian yang setia nungguin update, love u guys🤍

✨✨

Pagi hari yang cerah, silauan matahari menembus jendela kamar Gea, terlihat Gea sedang berdiri di depan cermin, dengan memakai seragam sekolahnya yang di baluti dengan hoodie hitam dengan rambut yang di kuncir kuda

Setelah selesai mengemas barang barangnya, Gea segera keluar dari kamarnya, tak biasanya, suasana rumah kali ini begitu sepi, tak ada seorang pun.

"Tumben banget" Gea tak memperdulikannya, dia berjalan menuju dapur melahap dua roti lalu berjalan keluar rumah.

Gea melangkahkan kaki keluar pintu rumahnya, terlihat laki laki berumur 45 tahun menunggunya di depan mobil. Ya, itu supir Gea.

"Pak hari ini saya berangkat naik motor saja" Ucap Gea

"Siap neng, hati hati"

"Iya pak, duluan ya Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Gea bergegas mengeluarkan motornya dari garasi, rambut yang semula terikat kini tergerai, Gea memasang helm full face miliknya dan langsung menancapkan gas

Tak butuh waktu lama akhirnya Gea sampai di parkiran sekolah, beruntungnya tak ada satupun yang melihatnya, rambutnya yang tergerai dia ikat kembali dan tidak lupa untuk melepaskan hoodie yang dia pakai tadi.

Gea tau semua akan menatapnya tidak suka seperti sekarang ini, dan dia tau bahwa dia bakal di panggil kepala sekolah untuk diminta kejelasan atas kasusnya kemarin

Sesampainya di kelas Gea mendudukkan dirinya di bangku paling belakang yang terletak di pojok kelas, tempat yang ia duduki kemarin bersama Vanes kini sudah ada yang menempati, Gea tau pasti Vanes masih belum bisa percaya kalau ternyata itu bukan Gea. Ya, karena semua membutuhkan waktu.

Gea menenggelamkan wajahnya. Hari ini sangat membosankan baginya.

"Lo di panggil ke ruang kepala sekolah"

"Oh Putra, oke" Gea beranjak dari duduknya

Gea berjalan dengan santai, feeling nya memang tidak pernah salah, merasa ada yang mengikuti Gea berhenti dan berbalik

"Lo ngikutin gue?" Tanyanya

"Enggak, orang gue juga di panggil" Setelah mengucapkan itu putra langsung pergi

Setelah sampai di depan ruang kepala sekolah, Gea melihat ada Amel di dalam

"Put, kok ada Amel?" Tanya Gea, Putra hanya mengangkat pundaknya dan langsung masuk meninggalkan Gea

"Permisi Bu"

"Silahkan masuk Gea. Duduk nak"

"Ada apa ya Bu?"

"Ibu sudah tau mengenai kasus kamu kemarin, ibu tau itu mungkin bukan kamu, tapi pihak sekolah heran, kalau itu bukan kamu, kenapa setelah kejadian itu kamu pergi tanpa izin atau apapun itu"

"Tapi Bu, saya sudah izin sama Vanes, memangnya Vanes tidak menyampaikan apapun?"

"Ibu tidak menerima info apapun tentang kamu, Gea"

"Dan, sebagai saksi, Amel yang kemarin melihat kamu pulang lewat gerbang belakang sekolah, betul Gea?"

"Betul Bu"

"Dan putra melihat kamu menangis di rooftop benar itu?"

Pandangan Gea tertuju pada putra, matanya berkaca-kaca

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang