Matahari sudah menampakkan dirinya. Kyra Queensha Mahira. Gadis cantik dan ramah,siapa pun yang mengenal dirinya akan terasa nyaman. Banyak sekali murid-murid di SMA merpati ingin berteman dengan gadis itu,selain humble dia juga bisa menyesuaikan dirinya dan ucapannya terhadap siapa pun yang sedang ia ajak berbicara.
Seperti biasa rumah ini akan selalu ramai dengan teriakan sang Abang. Raditya namanya, cowok tampan yang banyak sekali gemari oleh para kaum hawa. Raditya atau biasa di panggil Radit ini di cap sebagai playboy cap kucing. Ia memanfaatkan wajah tampannya itu untuk mendekati wanita-wanita yang selalu mengejarnya.
"KYRA," teriak Radit yang tidak henti-hentinya menggedor pintu kamar sang adik.
"CEPETAN WOI! GUE UDAH LAPER NIH,"
Kyra yang sudah rapi dan siap untuk berangkat ke sekolah hanya cekikikan saat mendengar teriakan Abangnya yang melebihi toa masjid. Setelah puas mengerjai abangnya itu, Kyra pun segera keluar untuk menemui Radit.
Ceklek!
Terdengar kunci pintu terbuka, Radit sudah siap ingin menerkam sang adik. Saat pintu terbuka terlihat gadis cantik yang sudah rapi dengan pakaian seragamnya dan menampilkan senyuman manisnya di hadapan sang Abang.
Radit pun langsung mengomeli Kyra. Kyra yang mendengar ocehan Radit hanya terdiam,ia mendengar kan apa saja yang diucapkan Abangnya. Setelah abangnya berhenti berbicara,Kyra mengernyitkan dahinya.
"Udah marahnya?"tanya Kyra santai.
Radit yang ingin membuka suaranya lagi, gerakan cepat dari Kyra membuat Radit menahan emosinya dari adik lucknutnya ini.
"Jangan ngomel mulu bang,gak baik untuk kesehatan,"ujar Kyra sambil menuruni anak tangga. "Kalau mukanya nanti keriput gimana?nanti kak Bella,kak Hanin bakalan selingkuh sama cowok yang lebih tampan dari Abang,"sambung Kyra menakuti-nakuti Abangnya.
Radit terdiam ia mendengar dan membayangkan kalau nanti,wajah tampannya itu akan berubah menjadi keriput. Banyak sekali bintik bintik hitam di wajah, Radit pun langsung menggeleng kan kepalanya.
"Ish amit-amit,"gumam Radit yang masih terdengar oleh Kyra.
"Kenapa bang?"tanya Kyra.
"Gak! Udah cepetan deh turunnya,gue laper nih!"
Kyra pun berdecak. "Iya-iya bawel banget sih lu!"
Mereka berdua pun segera menuju ke meja makan yang sudah ada mama dan papanya disana. Shania,mama dari Kyra dan Radit. Shania ini tidak hanya ibu rumah tangga biasa. Ia mempunyai sebuah butik yang sudah berkembang sejak dirinya masih gadis.
"Muka kamu kenapa sih bang,tiap pagi ditekuk terus,"ucap Shania yang sudah paham. Pasti adiknya ini mengerjai abangnya lagi.
"Tau nih Abang, pagi-pagi tuh harus diawali dengan senyuman,"sambung Kyra. "Kaya gini nih," Kyra pun memberikan contoh senyuman termanisnya ke abangnya Radit.
Selain ada Kyra, Radit dan Shania. Di meja makan juga ada pria paruh baya yang mempunyai banyak bidang usaha. Namanya Reno Mahira, seorang pengusaha sukses di luar maupun dalam negeri. Seperti Shania, perusahaan yang dimiliki saat ini ia rintis sebelum berkenalan dengan Shania mama dari Radit dan Kyra.
Reno hanya menggeleng kan kepalanya melihat putri kecilnya itu selalu menggoda sang Abang. Reno sangat bahagia ketika istri dan kedua anaknya itu tertawa lepas. Terlebih lagi, Kyra yang selalu membuat suasana selalu ramai akan keceriaannya.
"Princess,"panggil Reno lembut. "Sudah cukup menggoda abang mu,dan selesai kan sarapan mu lalu kita berangkat,"ujar Reno.
"Hari ini Kyra mau berangkat bareng bang Didit boleh kan pah?mah?"rengek Kyra. Didit, panggilan kesayangan dari Kyra untuk Abang tercintah pakai H.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah SMA (End)
Teen FictionUntuk bab selanjutnya kalian bisa baca di KUBACA yaa Kyra Queensha Mahira adalah gadis yang terpaksa harus mengikuti keinginan orang tuanya untuk menerima perjodohan yang sudah mereka rencanakan. Begitu pun Refan Samudera Franklin, lelaki yang akan...