menahan sakit

6.5K 342 14
                                    

Hallooooo
Sebelum membacanya alangkah baiknya kalian vote dulu ya. Karena vote itu gratis,setelah itu jangan lupa komennya okeeeee

Dan satu lagi. Jangan lupa follow aku juga ya hehehe

Happy reading ma luv💜

✨✨✨


Pernikahan Refan dan Kyra kini sudah memasuki bulan kedua, selama dua bulan ini gak ada sama sekali kata harmonis di antara mereka.

Bahkan, yang lebih romantis itu hubungan Refan dan Zanna. Kyra masih menyembunyikan tentang hubungan dia dan refan. Dia juga tidak mau sahabatnya itu marah dengan dirinya.

Kini tepat di bulan kedua, Kyra dan Refan berpindah ke rumah yang sudah di siapkan oleh orang tua mereka.

Rumah minimalis modern, yang berlantaikan 2 ini sangat pas untuk pasangan pasutri seperti Kyra dan Refan. Rumah ini hanya ada dua kamar, kamar utama dan kamar tamu.Untuk saat ini barang barang mereka masih di taruh di kamar utama.

"Gimana rumahnya?"tanya Reno. "Bagus gak?"

Mata Kyra masih melihat kesana kesini untuk mengangumi rumah ini. Biar kecil tapi sangat nyaman untuk dirinya.

"Rumah ini hadiah dari kami, semoga kalian suka,"ucap Shania lalu tersenyum.

Kyra membalas senyuman Shania lalu memeluknya. Refan hanya terdiam. Ia tidak tau harus merasakan senang atau sedih.

Setelah melihat isi rumah tersebut,mereka semua kembali berkumpul diruang tv. Kyra duduk diantara papa dan mamanya sedangkan Refan ia duduk di sebelah bundanya.

"Kalo gitu,kita pamit ya,"ucap Adam ayah Refan.

"Cepat banget,"keluh Kyra.

"Ayah ada kerjaan sayang,"ucap Adam.

Reno papa Kyra pun memeluk putrinya itu. "

Mereka semua pun bangun dari duduknya lalu mengantarkan kedua orang tua mereka kedepan.

"Jaga istri kamu baik baik ya ref,"pesan Tiffany kepada refan.

Refan hanya mengangguk saja.

"Layani suami mu yang baik,harus nurut sama suami,kalo mau pergi harus berpamitan,"pesan Shania.

"Iya ma,"jawab Kyra  malas malasan.

Keluarga Kyra dan Refan pun sudah pulang, kini tinggal Kyra dan Refan saja. Kyra segera menuju ke kamar utama untuk membereskan barang-barang nya diikuti Regan di belakangnya.

Sesampainya di kamar, Kyra segera mengeluarkan koper milik Refan.

"Ini kamar gue!"ucap Kyra. "Lo bisa pake kamar yang ada dibawah,"lanjutnya lalu menutup pintu.

Refan menarik napas,lalu membawa kopernya di kamar yang berada di lantai bawah. Setelah masuk kamar ia tidak langsung membereskan barang-barang nya tetapi langsung merebahkan tubuhnya dikasur.

Setelah selesai merapikan kamarnya, Kyra pun membuat makan malam untuk Refan. Kyra memasak, makanan simple sesuai bahan yang ada di kulkas.

Selama masak,Kyra tidak berhenti dengan senyuman manisnya. Ia masih tidak menyangka saat ini Ia sedang memasak untuk suami, bukan lagi untuk abang atau dirinya sendiri melainkan suami.

Malam ini Kyra hanya memasak ayam goreng,sayur capcay dan tidak lupa sambalnya. Setelah makanan sudah siap,Kyra pun segera memanggil Refan untuk makan malam bersama. Saat ingin mengetuk pintu kamar lelaki itu ternyata Refan sudah keluar dari kamar dan memakai pakaian santainya.

"Ref, makan dulu yuk? " Ajak Kyra, Refan tidak menyauti namun Ia tetap menuju ke meja makan, Kyra sengaja tidak meminta pembantu untuk dirumahnya karena Ia ingin merasakan jadi seorang istri yang beneran.

Refan dan Kyra pun makan malam bersama, tidak ada komentar sedikit pun tentang masakan yang di masak oleh Kyra. Kyra yang melihatnya sedikit takut, takut makanannya tidak enak. Kyra terus memperhatikan Refan makan masakannya dengan sangat anteng sekali, sedangkan Refan yang merasa risih diliatin akhirnya Ia pun menyudahkan makannya.

"Ko udahan? Gak enak ya? " Tanya Kyra panik

"Gue paling gak suka kalo lagi makan diliatin kaya tadi! " Ucap Refan dingin

"Yaa maaf, gue takut masakan gue gak enak dan gak cocok di lo" Sahut Kyra sambil menundukkan kepalanya.

Refan pun tidak berkomentar lagi, Ia lebih memilih kembali ke kamarnya. Karena selera makannya sudah tidak enak lagi, Kyra yang melihat Refan bangkit dari duduknya sedikit melemaskan badannya. Ya, ini salahnya seharusnya Ia tidak perlu melakukan seperti itu. Saat ingin masuk kamar, Refan berbalik badan dan menyampaikan sesuatu

"Gue pengen jujur sama lo! " kini raut wajah Refan sangat serius,

Kyra yang melihat raut dan nada bicara Refan pun terkesiap, sepertinya Refan ingin membicarakan sesuatu yang sangat serius.

"Gue harap lo jangan terlalu menaruh harapan lebih sama gue, walau kita sudah menikah tapi dihati gue ada satu nama yang akan gue jaga dan selalu gue cinta" jelas Refan, Kyra yang mendengar pengakuan Refan pun sedikit melemas.

Dia tidak tahu harus berkata apa lagi, yang jelas dia harus sadar diri bahwa pernikahan yang mereka jalani hanya karena perjodohan antara kedua orang tua mereka, bukan karena perasaan.

"Oke, gue tau!" Kyra pun tersenyum, sakit? ya sakit banget

"Dan satu hal, gue ngga mau yang lain tau kalau kita sudah nikah! " setelah mengucapkan itu Refan langsung pergi ke kamarnya. Sedangkan Kyra, ia masih mematung di meja makan.

Setelah Refan sudah masuk ke dalam kamar, Kyra sedikit tersenyum Ia menghiburkan dirinya sendiri agar tidak terlalu perduli dengan ucapan Refan tadi.

"Gue gak tau harus bagaimana naggepinnya, " Gumam Kyra.

Kyra pun segera membersihkan meja makannya lalu pergi ke kamar untuk membersihkan dirinya dan mandi. Setelah selesai semua, Ia pun segera pergi ke kamar untuk membersihkan dirinya. Karena tubuhnya sudah terasa lengket, saat sampai di kamar Kyra segera membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai dengan ritual mandinya, Kyra tidak lupa dengan skincare malamnya. Semuanya sudah selesai,ia lebih memilih merebahkan tubuhnya sambil menatap langit-langit kamarnya.

"Mau sampai kapan gue harus bertahan sama kekasih orang," lagi lagi Kyra menarik napasnya berat.

Lagi asik dalam lamunannya, tiba tiba saja ponsel Kyra berbunyi. Ia segera melihatnya, ternyata dari abangnya Radit.

Radit buluk

|cie pengantin baru
|Gimana nih rasanya,bobok ditemani suami hehe

Kyra membara pesan dari sang Abang terkekeh kecil,ia menggeleng kan kepalanya. Lalu jari jemarinya lincah mengetik sesuatu untuk membalas pesan dari sang Abang.

|Haha basi banget lu!

***
Sedangkan dikamar Refan,ia tidak langsung tidur melainkan saling membalas chat oleh sang kekasih Zanna.

Senyuman dibibir Refan tidak hilang sejak kekasihnya mengirim pesan. Padahal sudah larut malam, tetapi kedua sepasang kekasih itu tidak ada yang ingin memutuskan terlebih dahulu.

Mereka sudah tidak saling mengirim pesan,melainkan telponan. Selama obrolan, Refan selalu tertawa disaat ucapan atau perkataan menurut dirinya lucu.

Tidak lupa, kata sayang selalu di lontarkan saat Zanna mulai ngambek atau marah atas candaan atau ucapan yang Refan keluarkan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 01.30 mereka baru saja memutuskan kontak telponnya. Refan pun keluar dari kamar karena merasakan  lapar.

Ia melihat isi kulkas banyak sekali makanan dan sayuran. Refan tidak ingin memasak apapun,ia hanya mengambil setangkup roti dan susu kotak yang kemungkinan milik Kyra.



✨✨✨✨

Vote yuk vote

Maaci💜

Nikah SMA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang