sakit

6.3K 383 17
                                    

'Menjadi istri mu, apa harus sesakit ini? '

Kyra Queensha Mahira

Kini Kyra sedang termenung memikirkan bagaimana kelanjutan rumah tangganya. Sedangkan sekarang hubungan Refan dan Zanna terlihat serius. Haruskah ia mengalah dan memilih berpisah dengan Refan.

"Lo masih ingin bertahan Ra?"Tanya Vania yang sudah mengetahui semua kejadian yang Kyra alami sekarang.

Kyra menggelengkan kepalanya pasrah.

"Gue gak tau Van harus berbuat apa? " Ucap Kyra sambil memainkan jarinya.

Kini mereka berada di apartemen milik Kyra yang sama sekali tidak ada yang tau, bahkan orang tua dan abang Kyra saja tidak tau kalau Kyra memiliki sebuah apartmen. Bahkan, Vania saja baru mengetahui sekarang dan baru menginjak apartemen yang sudah Kyra miliki selama 2 tahun ini. Biar pun manja Kyra memiliki store Kpop, saking cintanya sama Kpop ia menabung untuk membuka store impiannya. Sampai akhirnya ia bisa membeli 1 unit apartemen.

"Rencana lo apa Ra?gue liat perlakuan Refan ke lo udah kelewat batas sih. " Ucap Vania sambil meminum air yang di sediakan Kyra.

"Gue bakal terus mempertahankan rumah tangga ini Van, sampai dimana titik kesabaran gue udah habis. " Sahut Kyra melemah.

"Gue yakin lo kuat Ra, " Vania pun memeluk Kyra dengan rasa penuh iba.

Diluar sedang hujan deras, Kyra menatap ke arah kejendela dengan tatapan kosong. Pikiran ia kini hanya satu, Refan. Apa Refan sudah makan? Apa saat ini Refan sedang ada dirumah? Karena yang Kyra tau, Refan tidak pernah betah berada di rumah apa lagi setiap detik, menit bahkan jam pun Zanna selalu menelpon Refan untuk menemaninya.

Kyra menghela napas saat teringat kejadian tadi pagi. Kyra hanya meminta antar untuk berbelanja kebutuhan saja sudah mendapat bentakan yang begitu menyakitkan bagi Kyra.

"Lo punya kaki, dan tangan yang masih berfungsi kan? Pergi sendiri bisa! Lo gak cacat juga yang apa apa harus di temenin kemana mana, jadi perempuan jangan manja! Belajar mandiri biar gak nyusahin orang terus! "

Kyra pun menggelengkan kepalanya, ia pun bangkit dari duduknya dan mengambil tasnya terus pulang. Vania yang sedang menikmati boba melongo melihat Kyra melewatkannya begitu saja tanpa menoleh ke dirinya.

"Eh markonah mau kemane lu?" Teriak Vania sambil mengambil tas lalu berlari menyusul Kyra yang sudah masuk ke dalam lift, untung saja lari dia kencang jadi tidak tertinggal oleh Kyra.

Lift terbuka, Kyra segera berlari menuju basement tempat dimana ia memarkirkan mobilnya yang disusul Vania dibelakang.

"Hosh.. Hoshh gila lu cepet banget dah jalannya kaya abis ngeliat setan anjir" Dumel Vania sambil masuk ke dalam mobil Kyra.

"Lo mau gue anter pulang atau gimana? " Tanya Kyra sambil menancapkan gas mobilnya meninggalkan basement apartment.

"Pulang aja deh, udah malem juga. " Ucap Vania sambil melirik jam yang terpasang di lengannya.

Kyra pun mengangguk,

"Lo mau pulang Ra? "Tanya Vania hati-hati

"Iya Van, "

"Kalo ada apa-apa, kabarin gue ya, "

"Emang gue kenapa? " Tanya Kyra terkekeh kecil.

"Ya takutnya aja, si Refan macem-macem lagi sama lo. "

"Gak ko lo tenang aja, " Sahut Kyra santai.

Kyra pun mengantar Vania terlebih dahulu setelah itu, baru ia pulang ke rumah. Setelah sudah sampai di rumah Vania, Kyra pun berpamit untuk pulang.

Nikah SMA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang