rencana perjodohan

5.2K 384 38
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya kalian vote dulu yukkkkkkkkk

Dan

Komennya juga jangan sampai ketinggalan biar akunya semangat hihi.

**



Sesampainya dirumah,Kyra segera masuk karena badan terasa sudah lelah. Ia melepaskan sepatunya dengan sangat lesu. Efek tanggal merahnya membuat dirinya terasa lelah dan malas untuk melakukan apapun.

Baru menaiki 2 anak tangga,Reno papa Kyra sudah memanggilnya.

"Ra papa mau ngomong bisa?"tanya Reno.

Dengan malas Kyra mengangguk kan kepalanya. "Kyra mandi dulu pah,"ujarnya setelah itu langsung segera menuju kamarnya.

Setelah sampai dikamar,Kyra membersihkan tubuhnya yang sudah sangat lengket. Selesai dengan ritual mandinya,Kyra pun turun untuk menemui papanya.

Sehabis mandi,Kyra sedikit lebih segar tidak seperti tadi yang sangat lesu. Dia segera menemui papanya diruang tengah. Disana tidak hanya ada papanya saja,tetapi ada mama dan Raditya abangnya. Kyra semakin dibuat bingung, sebenarnya papa ini mau ngomong apa. Kyra duduk disamping Raditya. Seperti biasa ia menjatuhkan kepalanya dibahu sang abang.

"Papa mau ngomong apa sih?"tanya Kyra.

Reno menghela napasnya berat. Kyra mengernyitkan dahinya bingung.

"Ra,papa mohon setelah mendengar omongan ini kamu tidak akan marah dengan papa. Kamu boleh menolak jika kamu tidak ingin perjodohan ini terjadi," ucap Reno.

"Perjodohan?"

Reno mengangguk. "Iya Ra, sebenarnya Perjodohan ini sudah kita sepakati sejak papa,mama dan teman papa ini masih dibangku SMA. Karena anak temen papa cowok semua jadi papa berniat menjodohkan kalian. Apa kamu mau?"

"Ganteng gak pa?" tanya Kyra.

Tuk!

"Awwwww shhh ish Abang apa-apaan sih,"ringis Kyra.

"Kalo menurut papa sih ganteng ya,"ucap Reno.

"Pasti gantengan Abang,"ucap Radit pede.

"Iya ganteng, diliat dari ujung sedotan,"ucap Kyra terkekeh.

Kyra terdiam memperhatikan papanya. Ia sedang membayangkan seorang lelaki yang akan dijodohkan. Kyra takut kalau lelaki itu memiliki badan yang gak banget, terus pake kacamata, bibirnya maju. Seketika Kyra bergedik ngeri. Radit yang berada di samping Kyra pun langsung menoleh ke arah sang adik.

"Lu ngapa Dek? ayan lu,"ucap Radit

Bugh!

Kyra langsung memukul badan abangnya kesal. "Amit-amit ya bang,"

"Yakali aja Ade gue punya penyakit ayan,"

Kyra melempar kan tatapan tajam kearah Radit.

"EMANG ABANG MAU PUNYA ADIK PENYAKITAN?!"teriak Kyra kesal.

Radit terkekeh,ia mengacak-acak rambut Kyra gemas. Reno pun tersenyum melihat kedua anaknya. Walau mereka sering sekali bertengkar , tetapi mereka saling menyayangi satu sama lain.

"Ya nggak mau lah. Gue bercanda sayangku,"bujuk Radit memeluk tubuh adiknya itu.

Shania tersenyum melihat putra putrinya yang sedang berpelukan seperti Teletubbies. Pemandangan yang sangat nyaman dan tenang menurutnya, ketika melihat anak-anaknya sambil memeluk seperti ini.

"Sekarang saling peluk,mama yakin bentar lagi pasti pada berdebat,"bisik Shania kepada sang suami. Reno terkekeh mendengar bisikkan istrinya itu.

"Jadi gimana?"tanya Reno.

Nikah SMA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang