curiga Vania

5.8K 348 22
                                    

Pagi ini Kyra berangkat sekolah seperti biasa,membawa mobil sendiri. Ia tidak mau berangkat bareng sama Refan,padahal mama dan papanya sudah menyuruhnya untuk berangkat bareng. Begitu pula dengan Refan,ia berangkat ke sekolah menaiki motor milik Abang iparnya.

Sesampainya disekolah, seperti biasa teman-temannya itu sudah menunggunya di parkiran sekolah. Kyra keluar dengan santai dan bertepatan dengan Refan yang baru saja sampai. Dhea memang si mulut rempong,ia terus menggoda Kyra sampai Kyra sendiri risih.

"Cie..bisa barengan gitu datengnya," goda Dhea.

"Kebetulan aja," sahut Kyra santai.

Emang dasarnya Dhea sampai kelas pun ia menggoda Kyra. Vania yang ikut jengah mendengar godaan Dhea langsung menimpuk Dhea pakai buku yang ia dapat.

Bugh!

"Awww VANIA! LO APA-APAAN SIH SAKIT TAU!" ringis Dhea.

"Lagi lu bacot banget sih Dhe,"jawab Vania.

"Kenapa lu yang sewot sih,perasaan gue gangguin Kyra deh bukan Lo!"omel Dhea.

Vania hanya diam,ia tidak mau terus menerus menyahuti omongan Dhea karena kalo di ladenin ocehan Dhea pun semakin jadi. Sedangkan Kyra,dia yang digoda Dhea hanya diam saja. Bahkan dia lebih memilih memainkan ponselnya,menscroll Instagram cowok-cowok ganteng.

Bel masuk pun berbunyi,Dhea kembali ke tempat duduknya. Vania dan Kyra menghela napas lega. Akhirnya,teman satunya itu berhenti mendumel. Pak Devan pun masuk,seketika anak perempuan di kelas Kyra heboh.

Sejak kapan sekolah gue ada pangeran

Ganteng banget yaallah

Bismillah calon suami

Bapak ganteng mulu gak capek emang pak?!

Suami orang cakep bener dah

Masih banyak lagi pujian-pujian yang diberikan kepada guru fisika. Pak Devan ini salah satu guru termuda dan tertampan di SMA merpati. Tak hanya para murid saja yang mengagumi wajah tampan guru yang satu ini. Guru- guru di SMA merpati ini pun sama kagumnya,apa lagi yang namanya Bu Sonia. Dia sangat mengidolakan pak Devan sampai dia mengeklaim pak Devan sebagai calon suaminya.

Pelajaran pak Devan pun selesai,bel istirahat telah berbunyi. Kyra, Vania dan Dhea pun menuju ke kantin. Karena Zanna sudah ada disana dan terus meneror teman-temannya untuk cepat datang ke kantin. Kyra sedikir kesal,dia tidak suka kalau ada yang menyuruhnya untuk berburu-buru.

"Udah kek Ra, ngomel mulu,"ujar Dhea.

"Diem Lo!" sentak Kyra.

Dhea pun mengantupkan bibirnya agar tidak membuka suara lagi. Kyra lagi mode galak soalnya. Kalau Kyra lagi mode galak gini semuanya gak ada yang berani untuk mengajak ngobrol terlebih dahulu. Sesampainya di kantin, seperti biasa Zanna sudah disana dan sudah ada Refan, Evan dan Daniel disana.

"Lama banget sih Lo!"ucap Zanna.

"Bacot Na,"

Seketika Zanna diam. Memang benar kalau Kyra sudah bersuara semuanya tidak dapat dan berani membuka suaranya lagi. Evan pun menggeleng kan kepalanya,sifat Kyra memang tidak berubah dari dulu.

"Mau sosis bakar?" tanya Evan. " Gue bayarin nih,"

Kyra pun mengangguk cepat dengan mata berbinar. Ia tidak pernah menolak siapa pun yang akan mentraktir dirinya sebuah sosis bakar. Apalagi ditambah dengan milkshake strawberry.

" milkshake strawberry jangan lupa,"ucap Kyra .

Evan pun mendengus kesal,kenapa permintaannya jadi merembet seperti ini. Mau menolak dia tidak bisa,dia sudah terlalu cina apa lagi setiap Kyra minta pasti selalu di turutin.

"Udah balik lagi good moodnya ?" tanya Vania.

Kyra mengangguk lalu tersenyum. Seperti biasa,setiap ada yang sedang bercerita Kyra selalu menopang dagunya dengan wajah yang serius. Vania yang tidak sengaja melihat ada cincin melingkar di jari manis membuat dirinya berpikir. Sejak kapan dia suka pake cincin?"

Vania sangat tau apa yang disuka dan tidak suka dengan Kyra. Vania sangat peka dibanding Zanna yang sudah mengenal Kyra lama. Dan Kyra juga lebih aman dan nyaman saat berdekatan dengan Vania. Setelah mengamati cincin di jari Kyra, Vania juga sekilas melihat ada cincin melingkar di jari Refan. Bentuk cincinnya sama seperti Kyra pakai, mereka tunangan?apa sudah menikah?tapi gak mungkin kan?"

Vania akan menanyakan setelah pulang sekolah nanti,ia harus meminta penjelasan terhadap temannya itu. Tidak lama, Evan pun datang membawa sosis bakar dan milkshake strawberry pesenan Kyra. Kyra pun dengan senang hati menerimanya.

Baru satu gigitan, Kyra memberhentikan makannya. Evan yang menyadari itu pun langsung bingung. Kyra terus meminum milkshake nya.

"Kenapa?" tanya Evan.

"Lo mau bikin gue mati muda ya Van?!"omel Kyra. "Pedes anjir!"

Evan mengerutkan keningnya. " Kagak anjir, gue belom nikahin Lo Ra jad-"

Uhuk uhuk

Refan tiba-tiba tersedak nasi gorengnya saat Evan mau menikahi Kyra. Zanna yang berada di samping Refan pun segera memberi minum dan mengusap punggung Refan.

"Kamu gapapa?"tanya Zanna

Refan menggelengkan kepalanya. "Aku gapapa,"jawab Refan tersenyum.


Pandangan Refan tak pernah lepas dari Evan dan Kyra yang masih beradu mulut. Sampai bel berbunyi mereka baru memberhentikannya lalu Kyra beranjak dari duduknya dan pergi ke kelas.

Vania pun segera menyusul Kyra, sedangkan Dhea. Dia masih ngebucin sama pacarnya Daniel. Apa lagi dia tau, pelajaran terakhir gurunya tidak ada. Jadi,dia memanfaatkan jam tersebut untuk berpacaran.

Tidak dengan Vania,dia lebih memilih meminta penjelasan dengan Kyra. Ada hubungan apa Kyra dan Refan sampai mereka memakai cincin dihari dan modelan yang sama. Saat sampai di dalam kelas, Vania menghampiri Kyra yang sedang memainkan ponselnya.

"Ra gue mau minta penjelasan sama Lo?!"ucap Vania.

"Anjir berasa lagi selingkuh gue,"Jawab Kyra terkekeh.

Vania memutar bola matanya malas. " Gue serius Kyra Queensha Mahira!"

"Jadi Lo minta diseriusin nih sama gue, yaampun Ra gue masih demen sama batangan ah,"balas Kyra terus menggoda Vania.

"Serius Ra!"

Kyra langsung diam. "Mau minta penjelasan apa emang?"

" Punya hubungan apa Lo sama Refan?" pertanyaan Vania sukses membuat Kyra membungkam mulut.

Kyra diam,apa ia harus menceritakan semuanya ke Vania. Dengan tarikan napas panjang. Kyra pun menceritakan semua dari awal orang tua Kyra dan Refan punya rencana dengan perjodohan ini sampai akhirnya saat ini Kyra dan Refan sah menjadi pasangan suami-istri. Vania diam,ia terus menyimak setiap penjelasan Kyra. Setelah selesai menceritakan Vania pun memeluk Kyra yang sudah hampir menangis. Gue pengen nikah muda tapi kalo cowok itu benar-benar sayang dan cinta sama gue,bukan dijodohin kaya gini Van.

"Gue yakin Ra,Lo bisa lewatin semuanya."ucap Vania. "Lo bisa jadi istri yang baik untuk Refan."

"Tapi gue gak yakin dia bisa bahagia sama gue,dari tatapan dia ke gue aja kek liat kotoran anjir,jijik."

"Udah gak usah Lo pikirin,lama kelamaan juga nanti dia Bucin sama Lo. Percaya sama gue,"ucap Vania.

Kyra hanya bisa menghela napas panjang. Ia sudah pasrah tentang masalah ini. Ia hanya mencoba belajar jadi istri yang baik untuk suami.

Ada rasa ingin marah, ingin nangis tapi rasanya tidak mungkin. Ia harus jalani semuanya,harus ia pendam dan berusaha melewati rintangan di dalam rumah tangga nya.

Apalagi,rumah tangga mereka terbilang masih baru. Jadi,sebisa mungkin ia harus menjaganya sekuat mungkin.

Mungkin kalian bisa bilang Kyra labil,tapi itulah Kyra dia sangat malas berhubungan sama seseorang seperti sekarang.

Hidup dengan seseorang yang belum mencintai kita sangat sulit menjalaninya. Dan banyak sekali godaannya. Jadi,jalani saja alurnya seperti air yang mengalir.

***

Nikah SMA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang