O8.5 ; akrab

431 62 10
                                    

×××

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

×××

"Bu? Apa kelompoknya ga boleh bikin sendiri aja?"

Atensi satu kelas tertuju pada gadis yang mengajukan pertanyaannya pada guru yang baru saja duduk kembali ke kursinya. Murid-murid lantas mengangguk mengiyakan, lebih menyukai ide memilih teman kelompok sendiri karena pada dasarnya memang mereka belum begitu akrab dengan teman-teman yang baru seminggu ini bersama dalam satu kelas.

Sehabis pelajaran jam pertama selesai kini di jam pelajaran kedua mereka diminta untuk berdiskusi secara berkelompok. Namun, ternyata anggota kelompok dipilihkan oleh sang guru. Sampai akhirnya salah satu diantaranya mengajukan usulan lain.

"Memangnya kenapa kalau ibu yang pilihkan?" sang guru balik bertanya.

"Belum akrab sama semuanya bu, hehe," celetuk yang lainnya canggung.

"Alasannya ga diterima. Justru bagus kalau saya yang pilihkan kelompok. Kalian jadi bisa lebih akrab lagi sama teman sekelas kan?"

Senyap, mau tak mau satu kelas menyetujui keputusan si ibu guru. Akhirnya pembagian kelompok diputuskan dengan cara undian, agar adil katanya. Jungkook, selaku sekretaris kelas yang membuat kertas undiannya dan membagikan kepada seluruh teman kelasnya.

Hingga akhirnya gulungan kertas itu habis dan tersisa satu untuk dirinya sendiri. Ia membukanya penuh harap, semoga paling tidak ia satu kelompok dengan salah satu dari Lisa, Bambam atau Eunwoo. Ya karena hanya mereka yang Jungkook cukup kenal akrab untuk saat ini.

"Dapet kelompok berapa, Jung-jung?"

Jungkook menunjukkan kertas yang baru saja ia buka pada Lisa, "kelompok empat, kalian?"

Kertas milik Lisa menunjukkan angka dua, sedangkan Bambam mendapat kelompok delapan, kelompok terakhir. Jungkook mendesah lesu, ternyata tidak ada dari keduanya yang satu kelompok dengan dirinya. Satu-satunya harapan disini tinggal Eunwoo.

"Eunwooㅡ"

"Kelompok dua nih."

Lagi-lagi bahunya merosot, mampus saja dia tidak akrab dengan teman-teman kelasnya yang lain.

Mendongak, "serius kelompok dua? Sama dong kaya gueㅡeh! maksudnya aku."

"Gapapa santuy aja kalo mau gue-lo an, udah akrab juga."

"Haha, oke."

Jungkook lagi-lagi menghela napas. Siapa gerangan yang satu kelompok dengannya, dirinya antara malas mencari atau memang masih merasa canggung dengan teman kelas yang lain. Maniknya berkeliling memperhatikan satu-persatu siswa mulai mendatangi satu sama lain untuk memulai diskusi. Meja dan kursi ditata agar para siswa nyaman untuk melakukan diskusi.

"Kalau begitu ibu tinggal ya? Kalian diskusi yang benar, pas ibu kembali nanti kalian setidaknya sudah harus paham point yang akan dipresentasikan minggu depan. Jangan ribut, selamat pagi," maka bersamaan dengan langkah kaki sang guru keluar menuju entah kemana tujuannya, para siswa mulai sedikit lebih bising daripada sebelumnya.

brieven ;taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang