Orang-orang bilang waktu berjalan dengan begitu cepat.
Baru kemarin rasanya begini, tiba-tiba sudah begitu. Baru kemarin rasanya disini, tau-tau sudah disitu. Seperti itu kan biasanya orang-orang mengibaratkan.
Jungkook pun sama.
Baru kemarin rasanya ia bersyukur karena seleksi ekstrakurikuler teater diundur, sekarang dirinya telah menjadi anggota dan berkumpul bersama yang lain untuk mulai menyicil program kerja perdana mereka yang juga merupakan program kerja terpenting.
Yaitu, pentas seni tahunan.
Maka disinilah ia sekarang, di aula sekolah. Bersama teman-teman lainnya yang belum terlalu ia kenal. Mungkin, ia akan ajak berkenalan nanti.
Omong-omong.
Batin Jungkook sejak tadi tak bisa diam, tak jauh berbeda dengan pikirannya yang mengulang-ulang kalimat umpatan yang jarang sekali, bahkan untuk sekedar mampir di kepalanya. Ah, dia berharap Tuhan memaafkannya karena terus mengumpat di dalam hati.
"Jadi sebenernya kan kita berenam, tapi salah satu anggota belum bisa hadir nanti bakal menyusul kok. Kita mulai aja ya. "
Huh, cukup mengeluhnya untuk hari ini. Jungkook harus benar-benar fokus atau ia tidak akan paham penjelasan senior di hadapannya kini.
Tapi, tolong beritahu Jungkook bagaimana dirinya bisa tetap santai saat tahu dalam kelompoknya kini terduduk sosok yang entahlah bagaimana menjelaskannya karena Jungkook sendiri juga bingung- bernama Kim Taehyung yang rasanya seperti halusinasi. Wah, sepertinya hidupnya benar-benar telah di hantui.
Tapi tunggu dulu, sejak kapan pula kakak kelasnya itu mengikuti ekstrakulikuler teater? Benar-benar tidak bisa di percaya. Pemuda kurang ekspresi sepertinya masa iya ikut teater? Bagaimana pula seleksinya dulu?
Jangan bilang ia diterima karena modal tampang?
Ya, memang Kim Taehyung terkenal dengan visualnya kan di sekolah ini? Sayangnya pribadi dinginnya menghempas semua yang hendak mendekat, hingga rasa-rasanya memiliki niat pendekatan saja sudah menyeramkan.
Saat ini.
Lima orang disana kini tengah duduk membentuk lingkaran dengan Jungkook tepat berada di hadapan Kim Taehyung yang kini hanya memakai kaus hitam polos dengan masih menggunakan bawahan seragam sekolah. Rambutnya sedikit basah yang Jungkook yakin akibat teriknya matahari hasil dari seharian bersekolah.
Bagaimana bisa fokus kalau Kim Taehyung dengan tampilan seperti itu muncul persis di depan bola matamu?
"Oiya, sebelum kita mulai alangkah baiknya kalo perkenalan dulu ya? Baru habis itu bakal aku jelasin dari awal sampai jadwal latihan-latihannya."
Sosok perempuan yang merupakan kakak kelas itu kembali bertutur. Meminta satu-persatu mengenalkan diri, yang mana membuat Jungkook sedikit malu karena saat gilirannya ia malah tertangkap basah melamun. Terdiam dengan lirikan tertuju pada si wakil ketua osis di sana menghasilkan semu merah di pipinya. Entahlah, Jungkook rasa-sepertinya perasaan itu datang lagi, rasa familiar yang benar-benar sudah lama tidak dirinya dapati.
Apa itu artinya Jungkook kembali menaruh rasa pada sosok kakak kelasnya itu?
Atau memang sejak awal rasa itu tidak pernah menghilang?
"Oke jadi-"
"Temen-temen tolong yang tasnya masih ditaruh di luar dibawa masuk aja ya? Biar aman juga, makasih!"
Sebuah suara dari pusat ruangan menginterupsi yang mana membuat ketiga siswa yang lain tadi serentak menuju keluar kelas setelah dipersilahkan. Meninggalkan Taehyung yang masih duduk dengan santai dan Jungkook yang- uh, sepertinya masih melamun menatap lantai yang ia duduki.
KAMU SEDANG MEMBACA
brieven ;taekook
Fanfiction; tentang jungkook yang baru mulai mengenyam bangku sma. boyxboy! on going ~ slowburn ©Vickimham 1st on #vkook (29/02/2022)