O4.5 ; pacaran

950 142 7
                                        

×××

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

×××

"Jadi hari ini kita ke aula?"

Bambam yang semula berjalan menuju luar kelas menoleh, ia mendapati Jungkook mengikutinya di belakang hendak membawa tasnya. Ia berhenti lalu menghadap Jungkook.

"Jungkook, nggak usah bawa tas. Tasnya taruh dikelas aja."

Setelah menjalani tiga hari masa orientasi akhirnya mereka tiba dipenghujung. Semua siswa baru hari ini di jadwalkan berada di aula untuk kegiatan terakhir. Setelah penutupan masa orientasi nanti mereka akan mulai pelajaran seperti biasanya.

Jungkook yang telah menaruh kembali tasnya sedikit berlari menghampiri Bambam. "Kok aku nggak tau kalau jadwalnya ke aula?"

"Kamu nggak buka grup angkatan emang? Kemarin dikasih tau lewat situ loh," balas Bambam.

Jungkook menggeleng sebagai jawaban.

"Ngomong-ngomong Lisa mana? Kok nggak keliatan dari tadi," tanya Jungkook. Pasalnya, gadis bar-bar itu memang tidak terlihat batang hidungnya sejak Jungkook masuk kelas pagi-pagi sekali.

"Aku chat tadi katanya dia pas sampai sekolah langsung ke kelas kakaknya. Ada urusan kali," balas sang teman.

"Kirain dia nggak berangkat."

Mereka berdua menaiki tangga sekolah diikuti anak-anak lain yang juga hendak menuju tempat yang sama. Aula memang berada di lantai dua, tepat di samping ruangan kosong yang tertutup. Jungkook sendiri tidak tau itu ruangan apa.

Hingga saat mereka sampai di depan pintu terlihat beberapa kakak kelas duduk di kursi dengan meja di hadapan mereka.

"Adek-adek, sebelum masuk aula kalian absen dulu ya," seru salah seorang kakak kelas yang menggunakan almamater. Sudah tentu ia anak osis juga.

Melihat anak-anak yang berbaris sontak keduanya ikut bergabung. Mereka mengantri untuk menandatangi kertas yang menandakan bahwa mereka menghadiri kegiatan di aula.

"Hei," panggil seseorang dari arah belakang.

Jungkook menoleh, mendapati Lisa berdiri tepat tiga orang di belakangnya. Ia harus menoleh agar dapat melihat temannya itu dengan jelas.

"Bam, mundur yuk? Biar bareng sama Lisa," ajaknya pada sang teman.

Bambam ikut menoleh mencari kehadiran sosok Lisa. "Suruh dia maju aja, Kook."

"Ih, mana boleh gitu. Nanti anak-anak yang lain marah, udah ayo mundur aja," ia menepuk pelan bahu Bambam. Kemudian, menarik temannya itu untuk mundur. Jungkook mempersilahkan tiga orang di belakangnya tadi untuk maju.

Lisa menatap mereka dengan heran.

"Kalian kenapa kok mundur?"

Baru saja Jungkook hendak menjawab, namun keburu disela oleh Bambam. "Ini nih, Jungkook maunya bareng kamu, Lis."

Lisa melirik Jungkook dengan tatapan lembut. "Utututu Jung-jung kamu so sweet banget," ujarnya sembari menguyel-uyel pipi si pemuda.

"Udah ih, kalian mending diem. Nunggu giliran masuk," kata Bambam menginterupsi.

Lisa dan Jungkook lalu menyudahi acaranya. Keduanya menunggu dengan Lisa dibelakangnya yang menaruh kedua tangannya di pundak milik Jungkook. Sambil sesekali memainkan badan anak itu, membuat Jungkook menggoyangkan bahunya berusaha melepaskan diri.

Namun, Lisa justru mengeratkan pegangan di pundaknya. Semakin lama Jungkook merasa geli karena sungguh, tangan Lisa semakin lama semakin naik membuat lehernya merasa merinding. Lisa hanya terkikik melihat respon temannya itu.

"Ih Lisa!" akhirnya Jungkook sekuat tenaga menjauhkan diri dari gadis itu. Ia melompat keluar dari barisan. Namun, tanpa sadar ia menabrak dua orang kakak kelas yang tengah berjalan menuju ruangan.

"Aduh," pekiknya saat punggungnya menubruk sosok itu hingga ia terjatuh di lantai.

Jungkook terlunjak saat mengetahui sosok yang ia tabrak adalah, Kak Taehyung. Serta satu orang lainnya yang ia tidak kenal. Tumpukan kertas yang dibawa Taehyung terjatuh dilantai.

"Ck, bisa nggak sih sekali aja nggak ceroboh?" ucapnya datar lalu berusaha memungut benda yang berjatuhan lalu bangkit kembali.

"Kamu nggak apa-apa?" tanya sosok lainnya yang kini berdiri tepat disamping Taehyung. Ia berjongkok mencoba meraih Jungkook yang masih terduduk. Balasan berupa gelengan cepat ia dapatkan.

Anak itu seketika berdiri. Terlalu malu sebab menabrak orang tanpa ia sadari. Saat ia mencoba menatap sosok Kak Taehyung yang kini berhenti di depannya, tiba-tiba ia teringat perihal mimpinya semalam.

Seluruh wajahnya mendadak panas. Wajah Kak Taehyung semalam benar-benar tak berjarak darinya. Kedua bibir mereka bahkan bersentuhan. Jungkook merasakan dirinya panas dingin sebab memikirkannya.

"Aaaaa!" dengan cepat ia kembali ke barisan, memeluk pundak Lisa dari belakang. Pemuda itu menyembunyikan wajahnya dipunggung milik teman perempuannya itu.

Lisa mengernyit keheranan. Ada apa gerangan dengan Jungkook?

Sedangkan, Taehyung yang selagi menatap anak itu merasakan tepukan pelan di lengannya. "Ayo masuk."

Taehyung mengangguk, menatap Jungkook sejenak lalu sebelum berjalan masuk ia berkata, "murid baru udah pacaran aja."



















-TBC-


wkwk maap ya chapternya puendekk.

funfact : aku sekarang lagi ujian👁👄👁✨
well, kenapa aku malah apdet cerita😭

aku di book anders : "mulai minggu depan aku ujian jadi nggak update dulu ya"
meanwhile, aku di book brieven : hari kedua ujian malah apdet:(

dahla, gapenting-
btw, voment janlup :'(

brieven ;taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang