O5.5 ; menyesal

978 144 5
                                        

×××

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

×××

"Makasih banyak ya, Kak."

Jungkook turun dari motor sembari menunduk sopan. Jimin tersenyum ramah seperti biasa. "Iya, sama-sama. Eh, btw Jungㅡ"

"Ya, Kak?"

"Kamu tadi kenapa nggak mau bareng Taehyung aja heh? Kamu kan suka sama Taehyung, lumayan loh kalau pulang bareng. Ya nggak?" Jimin menaikkan alisnya, berniat menggoda.

Jungkook terdiam. Diam-diam merona, kenapa Kak Jimin terus membahas perihal ia suka dengan Kak Taehyung?

"A-aku nggak suka sama Kak Taehyung kok," cicitnya pelan, berupaya menepis perkataan Jimin.

"Oh gitu?" Jungkook mengangguk. Jimin lalu meletakkan telunjuknya di dagu terlihat berpikir. "Hmm, kalau kakak bilang ada orang yang suka sama Taehyung, kamu penasaran nggak?"

Si pemuda Jeon mengerjap. "Huh? Siapa?" ia bertanya dengan penuh rasa penasaran.

"Loh katanya kamu nggak suka? Kok pengen tau?"

"Eh? Iya juga ya, aku kan nggak suka. Ngapain aku kepo," Jungkook menepuk kepalanya sendiri dengan pelan.

Jimin yang melihatnya terkekeh. Adik kelasnya benar-benar payah dalam urusan berbohong. Ia justru terlihat konyol dalam aktingnya. Untuk itu, Jimin menghadiahi pekikan gemas sebab ia sudah sangat menahan diri untuk tidak mencubiti pipi chubby sosok didepannya itu.

"Jung, kakak tau loh kamu itu suka sama Taehyung. Keliatan banget, kamu juga boongnya payah gitu," Jungkook menatap Jimin dengan bibir yang ia kerucutkan. Apa benar terlalu keliatan? Seingatnya ia tidak melakukan apa-apa yang memperlihatkan bahwa ia menyukai Kak Taehyung.

"Eum- Kak, jangan kasih tau siapa-siapa ya?" ucapnya begitu pelan, sambil memilih seragamnya karena merasa begitu malu.

Tangan Jimin terulur mengusak surai hitam milik Jungkook disertai sudut bibir yang terangkat. "Tenang aja, semua aman sama kakak."

"Kakak janji?" ia bertanya sembari mengacungkan jari kelingkingnya.

Sang kakak kelas lalu menautkan jari kelingking miliknya, "janji."

Jungkook menampilkan cengiran bahagianya. Kalau begini, ia sudah tenang. Karena sejak tadi ia was-was kalau saja Kak Jimin sampai memberitahu temannya ituㅡmau ditaruh dimana wajahnya nanti?

"Kalau gitu, aku masuk dulu ya Kak."

"Oh oke, kakak juga mau pulang ini," Jimin mengarahkan motornya untuk putar balik. Jungkook masih terdiam, dirinya berubah pikiran. Ia berniat menunggu Jimin pulang saja baru nanti ia masuk. "Kak Jimin, hati-hati dijalan ya."

brieven ;taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang