O9 ; bertiga

387 59 16
                                    

×××

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

×××

Jungkook menunduk terdiam, permintaan maafnya diabaikan. Taehyung sibuk membolak-balikkan kertas yang kini telah diselamatkan dari lantai. Hening sampai pada saat ia melihat satu lagi kakak kelas yang masuk ke kelasnya, menghampiri.

"Udah disiapin?" tanyanya menatap Taehyung.

Mengangguk, "udah, Kak Joon."

"Yaudah, ayo."

Jungkook merasa tembus pandang diantara keduanya, diabaikan, tak dianggap. Namun, sedetik kemudian ia justru salah tingkah sendiri sewaktu orang yang ia kenali sebagai ketua osis sekolahnyaㅡKak Namjoon, tiba-tiba melempar senyum padanya sebelum akhirnya berlalu menuju depan kelasnya.

"Permisi, mohon perhatiannya sebentar," menunggu sedikit lebih tenang lalu melanjutkan, "semuanya tolong jangan ada yang keluar dulu ya? Kami dari osis mau kasih pengumuman."

Maka setelah suara itu mengudara, semua siswa baru kembali duduk ketempatnya. Ada beberapa anak laki-laki yang terang-terangan tidak terima. Pasalnya sudah kepalang lapar dan lelah ingin istirahat malah disuruh duduk kembali. Kebas sudah bokong rasanya duduk selama itu.

Melihat beberapa kursi telah kosong dari pemiliknya, Namjoon menyampaikan, "ini nanti teman-temannya yang udah terlanjur keluar tolong dikasih tau ya?"

Anggukan menyertai.

"Kamu gak denger tadi Kak Namjoon bilang apa?" Taehyung melirik Jungkook yang masih berdiri tepat di sampingnya.

Tersentak, "eh? Maaf, tapi saya perlu ke kamar mandi, Kak."

Jungkook meminta izin, menatap kedua kakak kelasnya secara bergantian. Taehyung yang berdiri gagah di dekat pintu keluar, serta Namjoon yang kini menginjakkan kaki di dekat meja guru. Apa iya dia harus menahan, sedang rasanya sudah diujung tanduk. Sosok yang dikenal sebagai ketua osis itu lantas mengangguk saat mendengar pernyataan adik kelasnya. Tanda mempersilahkan.

"Permisi, Kak," ujarnya saat melewati Taehyung dibalas dengan deheman ringan yang masih tertangkap rungunya.

Akhirnya ia keluar.

Langkahnya dipercepat saat menyusuri lorong kelas, Jungkook berusaha mengingat jalan menuju kamar mandi yang telah ditunjukkan para panitia saat masa pengenalan sekolah kala itu. Keadaan ramai karena bel yang baru saja berbunyi, para siswa serentak keluar dari kelas masing-masing.

"Lewat sini deh kayaknya kemarin," terkanya berbelok kiri mencoba menemukan bilik kamar mandi yang ia cari.

Netranya berubah terang ketika akhirnya menemukan tulisan kamar mandi, tapiㅡ pintu masuk ke dalam tertutup dan diberi keterangan kamar mandi sedang dalam perbaikan. Astaga, sekarang dia harus kemana?

"Ay?"

Remaja Jeon berbalik saat merasakan tepukan ringan pada bahunya. Agak terkejut sebenarnya karena menurutnya kurang sopan jika menyentuh orang yang belum dekat atau pun akrab. Jungkook berbalik disertai gerakan sedikit menarik bahunya, mencari tau siapa yang dengan lancang menyentuhnya. Raut mukanya menunjukkan ekspresi risih.

"Eh?ㅡ"

"ㅡaduh, maaf Jungkook! Kamu ga suka ya aku pegang? Tadi itu spontan, sumpah! maaf banget ya kalau gak sopan," menyadari reflek Jungkook menarik diri, sosok tadi sesegera mungkin meminta maaf.

Si Jeon menghela napas, "oke gapapa. Aku agak kaget aja tadi," ucapnya dusta. Tidak enak hati jika harus terus terang bahwa dirinya tidak nyaman.

"Btw, masih ingat aku kan?"

Jungkook mengangguk kecil, kembali memasang senyum tipis agar tidak membuat suasana menjadi canggung seperti tadi.

"Ingat kok. Donghyuk, Yugyeom sama Mingyu kan? Baru tadi pagi masa aku lupa haha," balasnya menghasilkan senyuman cerah terbit di bibir lawan bicaranya.

"Ah, iya juga haha."

Lalu senyap.

"Ngomong-ngomong lo mau kemana, Jung?" Mingyu bertanya, mengingatkan tujuan awalnya datang kesini.

Ia menepuk dahinya pelan, "ah, sampe lupa kan! Mau ke kamar mandi. Tapi ternyata yang di sini rusak, kamar mandi lain dimana ya?"

"Ah kebetulan! Bareng kita bertiga aja! Kita juga mau kesana ini," ajak Yugyeom direspon Jungkook dengan kernyitan di dahi.

"Maksud dia kita ke sana jalannya barengan, Jung. Kamar mandinya banyak kok di sana," sela Mingyu cepat. "Lo kalo ngomong yang jelas dong anjir. Jungkook bingung tuh."

Jungkook mengerjap heran, "Kalian bertiga kebelet barengan?"

"Iya!"

"Enggak."

"..."

Semakin bingung lah ia dibuatnya. Yugyeom berucap iya, Mingyu berkata tidak sedangkan Donghyuk tak menjawab sama sekali. Yang benar yang mana kalau begini.

"Iyain aja anjir! Lumayan nemenin Jungkook!" bisik Yugyeom pada kedua temannya. Kemudian dia tertawa renyah, melirik Jungkook dengan wajah terlampau ramah.

"Ahaha, maksudnya iya. Kita emang mau ke WC kok! Ayo ke sana sekarang!"

Jungkook pun hanya mengiyakan saja, "oh, oke ayo."

Ketiganya berjalan diiringi Jungkook di samping mereka. Saling dorong mendorong, bergantian setiap beberapa detik rebutan untuk berjalan tepat di sebelah si Jeon muda itu sambil sesekali mengajak mengobrol.

Tidak butuh waktu lama mereka untuk sampai di kamar mandi di sudut lain sekolah ini. Ketiganya diikuti Jungkook memasuki sebuah pintu yang membawa ke sebuah ruangan yang berisi beberapa bilik kamar mandi. Jungkook lalu berniat melangkah memasuki salah satu bilik sebelum akhirnya terhenti.

"Umm, kalian gak jadi ke kamar mandi?"

Jungkook bertanya, pasalnya mereka bertiga justru memperhatikan gerak-gerik dirinya lekat bukannya masuk menuntaskan keperluan seperti yang mereka katakan tadinya.

"Eh- iya! Ini mau masuk!"

"Iya, Jung. Ini gue juga mau masuk."

"Sama!"

Ketiganya akhirnya menghilang di balik pintu bilik masing-masing, suara besi beradu terdengar hampir bersamaan tanda sedang mengunci pintu dari dalam. Jungkook yang tadinya menatap heran tingkah trio itu kini mengendikkan bahu mencoba abai. Lalu akhirnya melangkah masuk dan melaksanakan tujuan awalnya.











-TBC-


huftt, slow apdet trs. maap ya pendek:(
voment skuy...

brieven ;taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang