×××
Jungkook pagi ini sudah sampai di sekolah. Lebih awal dari biasanya ia datang. Semalaman ia tidak bisa tidur karena kelupaan pesan Kak Taehyung yang menyuruhnya ke ruang osis. Apalagi, ia disuruh menghadap karena akan mendapat hukuman.
Anak itu memilin ujung seragamnya sambil berjalan. Pasti Kak Taehyung akan lebih marah nantinya. Bagaimana kalau hukumannya ditambah? Uh, gawat.
Jungkook celingak-celinguk mencari ruangan osis. Kalau dari perkataan Lisa tadi, ruangannya berada dipojok tidak jauh dari kantin.
Kaki-kakinya melangkah dengan ragu-ragu saat melihat sebuah ruangan tanpa nama berbeda dari ruangan lain yang diberi keterangan seperti kelas, ruang guru atau yang lainnya.
"Bener ini ruangannya?" Jungkook berhenti sambil menatap ruangan itu. Terdengar suara samar-samar dari dalam sana. "Tapi, kalau salah gimana? Nanti aku malu kalo salah ruangan."
Si pemuda Jeon terus bimbang. Ia hanya berdiri di dekat pintu sambil mempertimbangkan haruskah ia masuk atau tidak.
"Duh, masuk nggak ya? Mana nggak ada orang buat ditanyain. Gimana kalo ternyata bukan disini?" ujarnya pada diri sendiri. Jungkook memang begitu, padahal kan kalau salah ya sudah tinggal tanya dimana letak ruangannya. Tapi, entah mengapa dirinya tidak berani.
Keringat dingin lantas turun membasahi pelipisnya. Jungkook merutuk dirinya yang tidak punya keberanian untuk sekedar masuk dan bertanya.
"Apa gak jadi aja ya? Nanti aja deh nemuinnya," itulah yang terpikirkan di kepalanya. Lebih baik ia putar balik dan kembali ke kelas saja. Ia sudah merasa tidak nyaman disini sejak tadi.
"Hei!"
Belum jadi Jungkook putar balik, ia mendengar suara yang memanggilnya sontak membuatnya menoleh dan mendapati dua laki-laki yang berjalan menuju tempat ia berdiriㅡ atau mungkin mereka ingin memasuki ruangan yang sejak tadi Jungkook perhatikan.
"Loh, Jungkook ngapain disini?" Sosok itu menatap Jungkook sejenak, sebelum akhirnya menatap teman disampingnya. "Bro, masuk duluan aja. Ntar gue nyusul," kata sosok itu lagi.
Jungkook tersenyum. "Ya ampun, pas banget ada Kak Jimin!ㅡEh, duh, maaf ya Kak aku sok akrab banget sama kakak," ucapnya saat sadar bahwa ia baru saja tahu Kak Jimin kemarin.
Jimin terkekeh. "Nggak sok akrab kok, kan emang udah kenal," Jungkook menatapnya canggung.
"Maafin temen-temen aku ya, Kak. Uh, kemarin aku malu banget diteriakin kayak gitu."
"Haha iya gapapa, aku juga maklum kok sama kelakuannya Lisa."
Jungkook mengernyitkan dahinya. "Kakak kenal ya sama Lisa?"
"Iya kenal, Lisa itu adeknya temen kakak," jujur Jungkook merinding saat Jimin menyebut dirinya sendiri dengan panggilan kakak. Manis sekali.
Ia pun menunduk entah karena apa.
"Jungkook kamu nggak usah canggung gitu sama kakak. Kakak nggak galak loh padahal," Jimin menyadari gelagat Jungkook yang terlihat tidak bebas, seakan ada sesuatu yang membuatnya takut.
"I-iya sih, Kak Jimin nggak galak. Tapi, a-aku tetep canggung, Kak."
"Kamu anggep kakak jadi kakak kamu sendiri aja, biar nggak canggung." ucap sang kakak kelas membuat Jungkook hampir ternganga. Sungguh, Kak Jimin di matanya begitu ramah.
"Kak Jimin baik banget, padahal kita baru kenal loh."
"Emang kenapa kalau baru kenal? Kakak yakin kok kamu itu anaknya baik. Masa kamu lucu begini mau jadi orang jahat?"
Jungkook tanpa sadar menyunggingkan senyum gigi kelincinya yang mana membuat Jimin begitu gemas melihatnya.
"Kak Jimin, kayaknya aku nggak jadi canggung sama kakak deh," katanya bak anak kecil yang sedang berceloteh pada ibunya ia sedang melakukan apa.
Jimin tersenyum bangga. "Sip, emang harus gitu. Tapi, hati-hati ya Kook, takutnya kamu nanti lama-lama suka sama kakak."
"Dih? Kakak pede banget kayak ayahku deh," Jimin tertawa melihat wajah sebal Jungkook.
×××
Dari dalam ruangan, seorang pemuda yang baru saja menyelesaikan diskusinya menatap kearah luar melalui jendela kaca. Dua orang tadi terlihat jelas sedang mengobrol dan tertawa bersama disana.
Maniknya menatap lekat seseorang yang ia kenal. Tak berselang lama ia keluar untuk menghampiri keduanya.
"Masuk, Jim. Ada rapat sebentar sebelum bel masuk," ujarnya saat tiba di hadapan dua orang yang nampak sedang melempar tawa satu sama lain sebelum ia datang.
Mereka menoleh. Jungkook menatap Taehyung membuatnya teringat tujuan awalnya datang kemari. Ia lantas tersenyum saat mendapati Kak Taehyung melihat kearahnya. Namun, sosok itu hanya menatapnya sebentar lalu mengalihkan perhatiannya.
"Oh? Oke," balasan singkat ia terima.
Jimin kemudian menatap Jungkook. "Jung, kakak ada rapat, sampai ketemu nanti ya," Jungkook hanya mengangguk lalu kemudian Jimin masuk ke dalam kelas menyisakan dirinya dan juga Taehyung yang masih berdiri di pintu masuk.
Jungkook menatap kakak kelasnya dengan penuh harap sosok itu meliriknya balik. Namun, yang ia tau Taehyung hendak kembali masuk tanpa melihatnya sama sekali.
"Kak Taehyung! Tunggu."
Merasa terpanggil Taehyung berbalik kearah Jungkook, namun hanya terdiam.
"A-aku mau ngomong sama kakak," cicitnya pelan.
"Silahkan," balas Taehyung sambil terus menatap kearahnya.
Jungkook kembali merasa gugup. "Um, itu Kak, aku mau minta maaf k-kemarin aku nggak nemuin kakak sepulang sekolahㅡ"
"Oh, saya kira kamu nggak ingat saya suruh ke ruang osis," balasnya biasa saja, namun Jungkook merasa seakan diserang oleh kalimat itu.
Sang adik kelas mendongak mencoba menatap sosok di depannya itu. "S-sebenernya aku kemarin emang lupa, Kak. Tapi, aku nggak bermaksud sengaja lupa emang bener-bener nggak inget aja. Kemarin jugaㅡ"
"Jung, kamu denger kan saya tadi bilang ada rapat. Kita ngobrolnya nanti aja ya, saya sibuk," Taehyung memotong perkataanya membuat Jungkook tertohok.
Setelah itu Taehyung masuk dan meninggalkan Jungkook sendiri di depan kelas. Anak itu bahkan belum sempat menyelesaikan ucapannya tadi.
Jungkook menatapnya sendu. Apa Kak Taehyung marah padanya sebab kemarin dia lupa? Uh, harusnya tadi dia nggak bilang kalau lupa. Harusnya ia cari alasan lain saja.
Hingga saat ia sadar ada setetes cairan bening melintas di pipinya ia buru-buru mengelapnya. "Ih, apasih aku baperan banget pake nangis segala. Kak Taehyung itu sibuk makanya dia pergi. Aku kenapa harus sedih?" ucapnya sok marah padahal dalam hati ia terus bersedih.
Akhirnya Jungkook jalan kembali ke kelasnya dengan bibir yang dimajukan di sepanjang langkahnya.
-TBC-
kemarin niatnya mau apdet
but my homeworks are no joke huh, hate this for realanyways, stay save y'all!♡
KAMU SEDANG MEMBACA
brieven ;taekook
Fanfiction; tentang jungkook yang baru mulai mengenyam bangku sma. boyxboy! on going ~ slowburn ©Vickimham 1st on #vkook (29/02/2022)