O8 ; trio

652 93 16
                                        

×××

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

×××

"Jangan lupa, besok kamu ikut ke acara nikahannya anaknya Tante Han."

Jungkook meringis malas sembari membuka pintu mobil di hadapannya. Sang bunda yang baru saja mengantar sampai ke depan lagi-lagi mengingatkannya tentang acara pernikahan yang harus dirinya hadiri. Jungkook malas sekali jika disuruh ikut, serius. Alih-alih menolak, anak itu mau tak mau mengangguk lesu sebagai respon kepada sang ibunda. Mencari aman saja.

Setelah melambai pada sang bunda, mobil berisikan anak dan ayah itu melesat membelah jalanan pagi yang telah ramai kehadiran kendaraan lain yang juga hendak menuju tujuan masing-masing. Jungkook hanya menatap pemandangan luar dari kacanya, tetes-tetes air menggantung disana pertanda gerimis yang kini sedang berlangsung.

Seperempat jam adalah waktu yang cukup untuk mencapai sekolahnya. Maka dari itu, kini mobil berwarna hitam mengkilat yang ia kendarai telah berhenti di depan pintu gerbang sekolah menengah atas yang baru seminggu ini rajin ia datangi terhitung sejak hari pertama masa orientasi sekolah.

Setelah selesai memakai hoodienyaㅡ yang akhirnya ia putuskan untuk dipakai karena di luar sedikit gerimisㅡJungkook pamit kepada sang ayah dan keluar dari mobil. Senyumnya merekah begitu mendapati satpam yang ia ingat membantunya di hari pertama sekolah karena ia terlambat berujung hukuman-hukuman yang sungguh menguras tenaga, juga emosi sebenarnya.

Oh, ngomong-ngomong tentang hukuman, semuanya sekarang sudah selesai kok. Ya, Jungkook kini tidak ada urusan lagi dengan sang kakak kelas yang sempat ia taksir sebelumnya itu. Begitu urusan selesai tidak ada lagi kontak antara keduanya.

"Pagi, Pak!" sapa si Jeon dengan senyum mengembang kala lewat di depan penjaga sekolah yang sepagi ini telah rapi dengan seragam khasnya.

Senyuman ringan ia dapatkan sebagai balasan atas sapaannya.

Jungkook berjalan pelan menyusuri koridor menuju dimana kelasnya berada. Tampak beberapa siswa berada di luar kelas sedang berbincang, ada juga yang tengah menyantap sarapannya di bangku depan kelas.

"Oy, berenti," sebuah suara menghentikan langkah Jungkook menuju kelasnya. Dirinya berbalik dan mendapati tiga pemuda yang tampak saling berbisik. Tidak begitu yakin yang mana yang tadi memanggilnya.

"Kalian ada yang manggil aku?" tanyanya ragu-ragu dengan sepasang manik yang membesar, tengah bingung.

"Iya!" ujar yang paling kiri agak lantang, "eh, maksudnya i-iya aku yang manggil kamu barusan," perkataannya diulang dengan nada lebih lembut.

Senyuman terbit di belah bibir Jungkook, "aaah, aku kira aku salah denger hehe."

Ketiganya lantas terdiam, Jungkook tidak begitu paham apa maksud para pemuda di depannya ini, tatapan mereka agak aneh kalau boleh jujur. Yang paling kanan justru senyum-senyum sendiri membuatnya sedikit tidak nyaman.

brieven ;taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang