×××
"Jadi, siapa yang mau jadi ketua?"
Jungkook menatap Lisa di depan sana. Gadis itu berdiri dengan memegang spidol di tangannya. Ia berada dekat meja guru yang kini telah kosong. Ya, memang tadi wali kelas mereka sudah sempat masuk kelas. Setelah perkenalan kecil sang guru lalu keluar untuk membiarkan siswa mengadakan pemilihan pengurus kelas tanpa dirinya.
Terlihat ada seorang siswa yang mengangkat tangannya, bersedia mencalonkan diri untuk menjadi pemimpin kelas. Jungkook menatap wajah siswa itu sekilas dari tempat duduknya.
"Nama?" Lisa menunjuk sosok pemuda yang mengacungkan jari, sambil mengarahkan spidol itu ke papan tulis. "Jung Jaehyun."
"Udah nggak ada lagi?" Lisa kembali bertanya. Hening melanda kelas, nampaknya tak ada yang tertarik selain si pemuda Jung tadi.
"Kalau nggak ada yaudah berartiㅡ" ucapan gadis itu terhenti kala sosok pemuda lain mengangkat tangannya. Membuat semua tatapan tertuju kearahnya, lalu terdengar pula bisik-bisik para siswi yang entah sedang membicarakan apa.
Jungkook menatap siswa di sebelahnya. Ya, teman sebangkunya itu yang mengajukan diri. Sepertinya dia cukup terkenal? Terlihat dari banyak siswa-siswi dikelas ini yang nampaknya sudah familiar dengan sosok itu.
"Cha Eunwoo," ujarnya sebelum ditanya.
Lisa kemudian menulis namanya di papan tulis. Tepat di sebelah nama Jung Jaehyun. Kini ia mulai membagikan kertas kosong kepada setiap siswa. Kertas yang nantinya berisi pilihan setiap orang.
"Oke, jadi kita punya dua calon ketua kelas. Pilihan nomor satu Jaehyun dan nomor dua Eunwoo. Kalian tulis pilihan kalian di kertas yang udah aku bagiin barusan, terus nanti dikumpulin lagi ya. Oiya, tulis angkanya aja ya!"
Lisa berjalan kembali ke tempat duduknya, ia menuliskan pilihannya di kertas lalu menggulungnya sehingga berbentuk silinder kecil. Ia lalu menepuk lengan Jungkook dari belakang.
"Jung."
Yang dipanggil menoleh, "apa?"
"Ayo maju, bantuin aku ngitung hasilnya. Nanti aku yang bacain kamu yang nulis."
Jungkook ragu, pasalnya ia agak pemalu. Juga untuk berdiri di depan kelas disaksikan oleh para teman-teman yang ia sendiri belum hafal dan kenal betul. Namun, akhirnya ia mengangguk mengiyakan. Toh, Lisa minta tolong padanya.
Keduanya lalu maju bersama. Lisa dan Jungkook terlebih dahulu mengumpulkan gulungan kertas milik para siswa-siswi. Sebisa mungkin Jungkook mencoba terlihat ramah. Dia itu sungguh canggung dengan orang baru.
Setelah semuanya terkumpul, proses penghitungan dimulai. Lisa membuka gulungan kertas satu persatu. Ia membacanya dengan lantang serta memperlihatkannya kepada yang lain sementara Jungkook mencatat hasilnya di papan tulis. Begitu terus hingga semua gulungan kertasnya habis dibaca.
Sepuluh menit berlalu, kini mereka telah menyelesaikan penghitungan suara. Dapat disaksikan bahwa Eunwoo unggul beberapa angka diatas Jaehyun. Entah mengapa Jungkook berpikir sepertinya Jaehyun itu juga bukan murid biasa. Jika dilihat-lihat luarnya sih, sepertinya dia anak orang kaya.
Jaehyun dan Eunwoo bisa dibilang sebelas dua belas.
"Oke, jadi hasilnya Eunwoo unggul 5 poin. Berarti ketua kelasnya Eunwoo ya teman-teman!" Lisa berkata lantang diikuti suara tepukan tangan serta beberapa tak sungkan memberi ucapan selamat secara langsung. "Dan wakil ketuanya Jaehyun!" tambah Lisa.
"Eunwoo boleh maju sebentar? Buat milih pengurus lainnya."
Ia mengangguk, berjalan dari bangkunya menuju depan kelas. Jungkook sedikit bergeser saat pemuda itu berdiri di sebelahnya. Ternyata Eunwoo lebih tinggi dari dirinya.
"Eunwoo, mau pilih siapa jadi bendahara?"
Pemuda itu tampak berpikir sejenak. Ia menatap wajah teman sekelasnya satu persatu. Banyak dari mereka terlihat begitu berharap untuk ditunjuk. Entah memang niat ingin menjadi bendahara atau hanya cari perhatian pada Eunwoo saja.
"Aku pilih kamu aja deh, Lis."
"Eh? Kok aku?" sang gadis bertanya heran.
"Aku liat kamu cukup bertanggungjawab kok, aku yakin sama kamu."
"O-oh, gitu? Yaudah deh," gadis itu tersenyum kecil, sedikit lucu sebenarnya saat Eunwoo bilang ia terlihat bertanggungjawab sedangkan mereka baru hari ini bertemu. Lisa memang belum pernah melihat Eunwoo selama masa orientasi, entah mungkin dia di kelas lain pada masa itu.
Desahan kecewa lolos dari bibir beberapa siswi yang duduk. Padahal mereka sudah berusaha menampilkan raut wajah yang meyakinkan agar dapat dipilih. Sebenarnya tidak, itu menurut pendapat mereka sendiri. Padahal aslinya raut wajah yang ditampilkan tak jauh dari centil dan menggoda.
"Untuk sekretarisnya?" Lisa kembali bertanya.
Tanpa membiarkan para siswi berharap lebih untuk yang kedua kalinya ia spontan menjawab. "Jungkook," ujarnya sambil menatap anak itu yang kini tengah dalam ekspresi terkejutnya.
"Hah? Di kelas ini ada yang namanya sama kayak aku?" si pemuda bergigi kelinci itu bertanya, tampak linglung.
Lisa menyenggolnya dengan siku. "Ih, Jung-jung! Kamu ini gimana sih? Ya itu maksudnya kamu!"
"Eh? Aku?" ia menunjuk dirinya sendiri. Ia kira yang Eunwoo maksud ada Jungkook lainnya disini. Ia sungguh tidak berekspektasi akan dipilih, mana secepat ini pula. Lagipula siapa yang tahu dia bisa bertanggung jawab atau tidak?
"Iya kamu."
Jungkook secepat mungkin mengalihkan pandangannya sesaat setelah menatap Eunwoo. Entah mengapa tatapannya membuat pemuda itu salah tingkah. Intens sekali.
"Nanti biar wakil sekretaris sama bendahara kalian yang pilih aja," imbuh Eunwoo.
Jungkook baru saja hendak mengangguk sebelum ia akhirnya teringat sesuatu. "Eh, nggak bisa!" ia spontan memekik.
Baik Eunwoo maupun Lisa menoleh. "Nggak bisa apa?"
"Aku nggak bisa jadi sekretaris, Eunwoo," Jungkook protes dengan nada khawatir yang terselip di dalamnya.
"Nggak bisa gimana? Pasti bisa lah, Kook."
Jungkook bingung, bagaimana ia harus menjelaskannya? Kenapa juga sih Eunwoo harus memilihnya? Padahal masih banyak anak-anak lain di kelas ini.
"A-aku maunya jadi seksi tatib aja hehe."
Lisa lalu mendekat. "Ih Jung-jung gimana sih kamu, dikasih jadi sekretaris malah minta jadi seksi bagian tata tertib. Yang bener aja dong?" Lisa berbisik, mencoba menasihati sang temannya yang sungguh tidak masuk akal. Menurutnya sih.
"Eunwoo, Jungkook nggak usah didengerin ya haha. Dia mau kok jadi sekretaris, yakan Jung?" Jungkook mendapati Lisa menatapnya penuh ancaman, haduh dia tambah pusing jadinya.
Dengan segala pemikiran di kepalanya Jungkook akhirnya pasrah. Ia sungguh tidak bisa mengatakan alasan sebenarnya disini. Padahal bukan hal yang sulit, tapi Jungkook tetaplah Jungkook dengan sifatnya yang sedikit pemalu tentunya.
"Kook?" Eunwoo kembali bertanya, mengusik Jungkook yang sedang berkutat dengan pikirannya sendiri.
Jungkook mana bisa untuk bilang tidak. "Eh? I-iya deh," ujarnya pasrah.
Mampus. Jungkook harus bilang apa ke Kak Taehyung nanti? Padahal Kak Taehyung menyuruhnya jadi seksi tata tertib.
-TBC-
as always, vomentnya aku tungguin👄🤡
KAMU SEDANG MEMBACA
brieven ;taekook
Fanfiction; tentang jungkook yang baru mulai mengenyam bangku sma. boyxboy! on going ~ slowburn ©Vickimham 1st on #vkook (29/02/2022)