O7.5 ; ditinggal

972 137 13
                                    

×××

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

×××

Jungkook terdiam menatap sosok di depannya. Ia memperhatikan pemuda itu nampak begitu tampan dengan alisnya yang mengkerut serius. Jungkook sesekali menghela nafas karena menunggu cukup lama.

"Gimana, kak? Udah 'kan?"

Jungkook berkata sesaat setelah pemuda di depannya akhirnya bergerak. Melepas pandangannya dari buku kecil yang sejak tadi ia pandangi tanpa henti membuat Jungkook heran.

"Hm, udah. Nih," ia menyodorkan buku skor pelanggaran milik Jungkook. Membuat si pemilik akhirnya tersenyum senang.

"Kak Taehyung kenapa liatinnya lama banget? Padahal cuma ada satu baris tulisan loh di kolomnya," tanya Jungkook pada sang kakak kelas. Jujur sejak tadi ia bingung dengan sosoknya itu.

"Ya mastiin aja, siapa tahu kamu palsuin tanda tangan Bu Jung."

Jungkook lalu menatapnya dengan tatapan tidak terima. "Kok Kak Taehyung nuduh aku kayak gitu? Emang wajahku ini ada tampang-tampang kriminalnya?"

Taehyung menatap wajah Jungkook sebentar, menghasilkan rasa gugup yang mendadak dirasakan Jungkook. Jantungnya bekerja tak karuan saat netra keduanya bersibobrok.

"Wajahmu mirip anak SD," ucap Taehyung yang akhirnya memutus kontak mata keduanya.

Si pemuda Jeon yang kini telah berhenti berdebar hanya mendengus sebagai jawaban. Kakak kelasnya yang satu itu memang bisanya membuat kesal saja.

"Ngapain lagi kamu disini? Udah sana balik ke kelasmu, saya mau lanjut belajar."

Taehyung mengabaikan Jungkook yang cemberut di depannya sebab diusir secara terang-terangan. Keduanya sekarang berada di perpustakaan sekolah, tepatnya di lantai dua perpustakaan. Jungkook benar-benar mencari Taehyung ke perpustakaan setelah bertanya pada Jimin tadi.

"Bentar kak. Aku mau ngasih tauㅡtapi jangan marah ya?" Taehyung lagi-lagi harus mengalihkan perhatiannya dari buku yang sejak tadi ia kerjakanㅡtepatnya sebelum adik kelasnya ini datang dan merecokinya.

Taehyung menghela napasnya berat. "Cepetan, keburu bel masuk."

Jungkook lalu tersenyum senang sebab Kak Taehyung bersedia mendengarkannya. "Um, jadi kan tadi di kelas ada pemilihan pengurus kelas. Nah, aku ditunjuk jadi sekretaris sama ketua kelasnyaㅡ"

"Ya bagus dong," sela Taehyung sebelum Jungkook selesai bicara.

"Aku belum selesai cerita, KakㅡEh, emang Kak Taehyung ga marah?"

Yang ditanya balas menatap dengan tatapan heran. "Saya? Marah kenapa?" pemuda itu mengangkat bahunya acuh.

"K-kan waktu itu Kak Taehyung nyuruh aku jadi seksi tatib gara-gara telat?" ucapnya ragu-ragu.

Lawan bicaranya justru mengedipkan matanya berkali-kali. Raut wajahnya terlihat sedang mengingat-ingat dengan tatapan maniknya tertuju lurus ke depan. Jungkook jadi ikut bingung, apa dirinya salah ngomong?

"Saya ada bilang gitu?" tanya si Kim dengan tatapan penasaran.

"Kak Taehyung bercanda? Jelas-jelas loh kak, aku bahkan catet semua hukumannya di notes ku," Jungkook menunjukkan ponsel miliknya pada pemuda di depannya.

Sang kakak kelas menatap ponsel milik Jungkook sekilas lalu mengangguk pelan. "Oh, saya inget sekarang. Hukuman kamu yang ada lima itu 'kan? Saya baru kamu kasih laporan tentang buku pelanggaran. Artikel kamu gimana?" Jungkook merutuki dirinya dalam hati, ia malah membuat Kak Taehyung mengingat tentang hukumannya. Tentu saja artikelnya belum selesai.

"Eh, ituㅡbesok ya kak?" Jungkook tersenyum penuh harap. "Ck, kamu itu kerjaannya nawar terus," balasnya.

Senyumnya berubah kecut. Sedikit menyesal sebab membuat Kak Taehyung mengingat tentang artikelnya. Tapi, ia juga kesal dengan sosok di depannya ini. Dirinya mendapat begitu banyak tugas karenanya.

"Beneran besok kok! Kurang dikit, terus tinggal ngeprint deh. Eh, btw Kak Taehyung beneran ga marah aku jadi sekretaris?" sebab tak kunjung mendapat jawaban, ia akhirnya bertanya sekali lagi.

Jungkook memperhatikan sosok yang lebih tua darinya itu justru menutup bukunya, tak lupa merapikan barang-barang miliknya yang berada diatas meja. Baru setelah itu ia kembali menatap Jungkook.

"Nggak."

Jungkook sedikit lega mendengarnya.

"Bagus sih malah kalau kamu jadi sekretaris. Saya suruh kamu jadi seksi tatib itu sebenernya kalau kamu ga jadi pengurusan kelas gitu. Daripada nganggur ya jadi seksi kelas aja. Tapi ternyata kamu dapet posisi bagus di kelas, ya kenapa enggak?" Jungkook malah salah fokus menatap Taehyung yang kali ini berbicara cukup panjang padanya. Kenapa cara ngomongnya aja ganteng banget sih?

Jungkook bahkan tak sadar bahwa bel masuk telah berbunyi. Tatapannya terkunci pada pemuda di depannya yang entah bagaimana bisa terlihat begitu berwibawa saat ini. Ah benar, ia sampai lupa kalau Kak Taehyung itu menjadi wakil ketua osis bukan tanpa alasan.

"Kamu nggak mau masuk kelas?"

"Eh?" Ia mendapati Kak Taehyung yang kini telah berdiri lengkap dengan bukunya sedang menatap dirinya yang terdiam.

"Bel masuk udah bunyi. Kalau masih mau disini ya terserah," selesai berujar demikian sang kakak kelas beranjak meninggalkan tempat dimana ia dan Jungkook tadinya berada.

Yang lebih muda melotot horror. Ia menatap sekelilingnya, tidak ada lagi orang selain dirinya dan Kak Taehyungㅡtadinya. Kini si pemuda yang lebih tinggi darinya itu telah menuju tangga untuk turun. Maka dengan segera Jungkook menyusulnya.

Tak butuh waktu lama Jungkook kini telah berada di tangga juga. Berjalan beriringan dengan Kak Taehyung yang terlihat begitu santai menuruni tangga.

"Kak Taehyung tiap hari ke perpustakaan?" tanya Jungkook saat keduanya mencapai belokan tangga.

"Enggak, paling kalau sempet aja."

Jungkook ber-ah ria. Paham betul dengan kakak kelasnya itu yang pastinya sibuk dengan urusan osis.

Hening melanda keduanya sampai akhirnya mereka tiba di akhir anak tangga. Mereka saat ini di lantai satu perpustakaan, hendak menuju pintu keluar.

Taehyung menghentikan langkahnya. "Kamu tadi sengaja kesini nyari saya? Tau darimana saya disini?" hal itu membuat Jungkook menoleh, tumben Kak Taehyung bertanya duluan.

"Ah itu, aku dikasih tau Kak Jimin. Untung aku punya kontaknya, jadi bisa nanyain Kak Taehyung dimana deh," jawab Jungkook dengan riang, Taehyung dapat dengan jelas melihat senyumannya yang mengembang. Nampak bahagia sekali?

Taehyung lalu mengangguk kecil tanpa minat. "OhㅡJimin."

Setelah itu Taehyung berjalan keluar perpustakaan, meninggalkan Jungkook yang masih terdiam kebingungan.

Lagi-lagi ia ditinggal.











-TBC-


wkwk maap pendek:(
hlo klean ayo voment banyak2✊😾

brieven ;taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang